Draco bisa melihat Vic dan Teddy masuk ke dalam, diikuti Ginny dan Lavender, kemudian Hermione berjalan pelan bersama ayahnya. Khusus hari ini Hermione menggunakan tongkat kecil yang tidak sampai ke lengan atasnya.

Gaun yang digunakan calon istrinya itu juga agak lebar di bagian bawah agar tidak mengganggu dan agak menyembunyikan kruknya. Hermione tersenyum lebar ketika mata mereka bertemu.

Draco tidak bisa menahan dirinya dan tersenyum lebar seperti idiot. Blaise menepuk pundaknya pelan beberapa kali, tanda ia ikut senang untuk Draco.

Kapel yang mereka pilih sebagai tempat untuk melaksanakan upacara pernikahan mereka tidak begitu besar, beberapa langkah lagi Hermione akan sampai di depan altar. Draco menuruni anak tangga dan menunggu Hermione dan ayahnya tiba.

Teddy dan Vic sampai di depannya. Teddy meletakkan kotak cincin di meja yang sudah disiapkan di dekat situ, sementara Vic memberikan setangkai bunga yang sudah disiapkan dari keranjang bunganya yang sudah kosong kepada Draco.

Draco merunduk untuk mengambil bunga itu dan Vic mencium pipi Draco lembut. Draco memang sudah dekat dengan seluruh anggota keluarga Weasley, ia bahkan membantu proses kelahiran anak pertama Ron dan Lavender, juga Harry dan Ginny.

Seluruh anggota keluarga Weasley hadir dan sudah membantu mereka banyak dalam proses persiapan pernikahan mereka.

Richard tersenyum kecil pada Draco. Ia kemudian memberikan tangan Hermione yang digenggamnya kepada Draco. Draco mengangguk sopan dan kemudian menerima tangan Hermione yang diberikan kepadanya. Ia melihat Hermione yang berkaca-kaca. Hermione mencium pipi ayahnya lembut dan kemudian dibantu Draco menaikki tangga menuju bagian paling atas altar.

"I love you." Draco berbisik

"I love you as well." Hermione membalas dan kemudian mereka berdua menghadap ke depan altar.

.

Draco menggerak-gerakkan jarinya di meja di kamarnya. Hermione sudah terlalu lama di kamar mandi dan tidak kunjung keluar. Draco melihat ke arah jam besar yang ada di dinding kamar mereka, sudah 20 menit dan Hermione tidak kunjung keluar.

Draco berdiri dan mengetuk pintu kamar mandi itu.

"Sebentar." Hermione berseru.

Draco tidak mengatakan apa-apa dan kembali menunggu. Tidak lama Hermione keluar dengan piyama lengan panjang dan celana panjang, kruknya sudah ia lepas dari sebelum ia masuk ke kamar mandi. Dan ia berjalan tertatih-tatih ke kasur dengan tongkatnya.

"Aku kira kau lama di dalam karena bersiap-siap untuk malam spesial kita." Draco berseru. Ia juga sudah mandi di kamar mandi luar sementara Hermione di dalam.

Hermione tertawa dan berbaring di sisi kasurnya. Draco berbaring di sampingnya dan mendekat. Ia meletakkan wajahnya di dekat leher Hermione kemudian membauinya.

"Ada apa?" Hermione bertanya pelan.

"Aku suka wangimu setelah mandi." Draco menjawab.

Hermione tertawa pelan. Ia kemudian membalikkan tubuhnya menghadap Draco. "Aku ngantuk." Hermione berseru.

Draco memutar matanya. "Acara pernikahan kita bahkan tidak sampai setengah hari."

Hermione tertawa lagi. "Aku tidak bisa tidur sama sekali tadi malam."

"Kau gugup karena akan menikah denganku?" Draco bertanya.

Hermione tertawa dan mengangguk. "Tentu saja, siapa yang tidak gugup jika akan menikah dengan pria sepertimu." Ia berseru meledek.

Draco tertawa dan menarik Hermione ke dalam pelukkannya. "Hermione." Draco berseru pelan setelah beberapa waktu.

"Iya?"

"Apa kau pernah berpikir untuk punya anak?" Draco akhirnya bertanya pelan. "Aku tahu kita belum membicarakan ini sebelumnya, tapi aku ingin membuat beberapa hal jelas." Draco berseru pelan.

Hermione tersenyum. "Kau mau punya anak?" Hermione bertanya balik.

Draco mengangguk pelan.

Hermione mengangguk dan tersenyum lebar.

.

Draco meletakkan tangannya di pinggang Hermione sambil mereka berdua berjalan menuju pintu depan Malfoy Manor.

"Hermione, kurasa kita tidak harus mengunjungi mereka." Draco memberitahu, ia sendiri bahkan tidak yakin kalau mereka harus menemui orangtuanya.

"Tidak apa." Hermione menjawab.

"Kalau respon awal mereka tidak baik, kita langsung pulang." Draco memberitahu.

Hermione mengangguk setuju.

Mereka berdua berdiri di depan pintu utama Malfoy Manor. Draco menarik nafasnya panjang dan mengetuk pintu.

Baru satu ketukkan dan pintu itu sudah terbuka, dua peri rumah sudah menunggu di depan pintu itu lalu menundukkan badan mereka. "Master Draco." Keduanya berseru bersamaan sambil menunggu perintah dari Draco untuk kembali berdiri tegak.

Draco menghela nafasnya. Ia tidak suka ini. "Dimana orangtuaku?" Draco bertanya.

"Master dan Mistress sedang pergi beberapa hari mendatangi acara di Prancis." Salah satu peri rumah itu menjawab.

Draco mengangguk, ia kemudian melihat ke arah Hermione. "Sepertinya kita bisa pulang sekarang." Draco berseru.

Hermione tiba-tiba menggenggam erat lengan Draco dan menggelengkan kepalanya pelan.

"Ada apa?" Draco bertanya

Hermione terlihat gelisah.

"Ada apa, Hermione?" Draco bertanya lagi.

"Aku bisa merasakannya." Hermione berbisik pelan. "Sihirku ada di sini."

... to be continued.

Unbreak MeWhere stories live. Discover now