"Jika aku melarangmu, bagaimana?"

"Keputusanku sudah bulat..."

"Apakah begitu caramu menghukumku?..."

"Masa laluku tidak begitu baik... Aku ingin menebus dosa – dosaku, oppa..."

"Lalu... apakah aku tidak merasa berdosa ketika melihatmu dengan seragam suster?... Hajima..."

"Ku mohon jangan mencampuri urusanku lagi, oppa..."

"Aku akan menyalahkan diriku sendiri atas keputusanmu itu... ku mohon jangan lakukan itu."

Hyemi menghela napasnya...

"Tidak apa – apa. Bukan karena dirimu... Aku bersumpah."

"Jangan katakan sumpah seperti itu, kau membuatku takut."

"Oppa... Aku akan baik – baik saja." Jelas Hyemi. "Tidak perlu khawatir karena keputusanku, pikirkan saja Chaerin..."

Changmin menghela napasnya...

"Dia mengajukan perceraian..." 

Changmin lalu menyandarkan tubuhnya di kursi bangku taman itu. 

"Lucu rasanya.... Saat itu aku ingin, sangat ingin menceraikannya."

"Dan kau mulai mencintainya?..."

"Maafkan aku... Aku berani mencintainya, aku semakin merasa bersalah padamu. Hyemi ya..."

Hyemi memamerkan senyumannya, kini lebih tulus...

"Aku lega karena kau bisa mencintainya, cari dan dapatkan dia kembali." Ujar Hyemi bijak. "Aku sempat khawatir jika kau benar – benar bercerai..."

"Hyemi ya... kau yang terbaik. Gomawo..."

Hyemi lalu beranjak dari tempatnya...

"Jja..." ajaknya... "Kau harus bangkit dan kembali mencarinya. Aku yakin dia tidak akan kemana- mana.."

Changmin lalu ikut beranjak dan memeluk Hyemi erat.

"Gomawo..."

"Mmmm..."

Hyemi menahan diri agar terlihat tegar.

"Pergilah..."

Changmin lalu mengecup kening Hyemi lama.

"Aku pergi... jaga dirimu baik- baik." Changmin memberikan nasehat. "Aku merasa bahagia melihatmu baik – baik saja. Sampai jumpa lagi..."

Hyemi memaksa dirinya untuk tetap tersenyum.

"Kau juga..."

"Geureom... Annyeong. Na galke..."

Changmin membalikkan tubuhnya, perlahan meninggalkan Hyemi. 

Ia hanya dapat menatap punggung namja itu dengan perasaan yang hancur, ia tidak akan pernah memeluk namja itu lagi. Tidak akan pernah merasakan kecupan hangat namja itu lagi, senyum namja itu akan ia lupakan. 

Air mata yang ia tahan dari tadi akhirnya mengalir hangat membasahi pipinya.

"Mianhae..." ucapnya pelan... "Saranghae...."

Sedangkan Changmin kembali ke mobilnya, dia duduk lama disana. Ia juga tidak bisa menahan airmatanya. 

Ia tidak mengerti, kenapa perasaannya begitu terluka. Ia telah menyelesaikan hubungannya dengan Hyemi dan akan memperbaiki hubungannya dengan Chaerin.

"Kau dimana..." desahnya

Tiba – tiba phonecellnya berdering... nama hyungnya tertera di layar phonecell membuatnya langsung menjawab panggilan itu.

THE CHANCE OF LOVEWhere stories live. Discover now