Ch. 16 : Between Different Skies

Depuis le début
                                    

"Mau?" Yuta menawarinya rokok.

"Ddankeu" (terima kasih)

Jaehyun menyalakan rokok itu di dalam ruangan. Menimbulkan kepulan asap tidak sehat itu mengudara bebas. Membuat Taeil sempat berbatuk.

"Jae, jika kisah yang ditulis Taeyong itu sungguh ada. Pasti pintu itu ada disekitar tempat Johnny ditemukan kemarin. Menurutmu, apa mungkin pintu itu bisa berganti tempat?"

"Aku tidak tahu.." Jaehyun mengangkat bahunya. Mematikan rokok yang baru saja di nyalakan dan membuangnya asal.

Ia berdiri mendekati Xiaojun yang santai di pinggir jendela membaca catatannya.

Kemudian..

BUKK

"JAE!!" Yuta menengahi. Menahan tangan Jaehyun yang hendak memukul Xiaojun lagi. Muka Jaehyun yang bringas kembali.

Xiaojun meringis kesakitan merasakan sudut bibirnya berdenyut dan berdarah. Ia kaget sekali tiba-tiba menjadi korban amarah Jaehyun.

"AKU TIDAK MAU TAHU, SEKARANG TEMUKAN TAEYONG!!!!!"

Percaya atau tidak Jaehyun menangis. Mengemis dan terus berteriak. Terus menyebut nama kekasihnya itu untuk diselamatkan. Jaehyun termasuk orang yang jarang meminta bantuan orang, kini dia menunjukkan sisi manusianya di hadapan beberapa orang disana. Membuat mereka iba.

Mereka lelah. Berhari-hari masalah bukannya terselesaikan justru bertambah. Semakin besar dan semakin busuk. Ingatkan juga jika mereka seharusnya tenang berada di sekolah, belajar untuk masa depan mereka. Mempersiapkan kuliah seperti siswa normal lainnya. Bukannya berkejaran dengan polisi, melawan sesuatu yang diluar akal manusia dan berhadapan dengan sesuatu yang gaib. Semua ini terlalu gila!

"ARGHH, F*CK!!" Jaehyun keluar dari ruangan itu. Menutup pintu dengan membanting keras. Mereka semua bergetar hebat.

Dilihat dari jendela, dirinya pergi menggunakkan mobil. Melaju cukup brutal di jalanan ketika berbelok. Hampir menabrak pengemudi lain. Hampir.

"Biarkan dia tenang dulu.." Ucap Taeil menghalangi Yuta yang ingin mengejarnya.

"Arghh, sial! Kenapa dia memukulku!?" Yangyang menenangkan Xiaojun yang ikut emosi.

"Yangyang, aku bawa P3K, kau bisa ambil ditasku." Yangyang mengangguk dan mengambil barang yang dimaksud.

Drrt..

"Halo, Doyoung?" Taeil sedang berbicara dengan Doyoung di telfon.

"Ah, Jaehyun sedang pergi dan ya.. ponselnya ditinggal." Tangannya mendapati ponsel itu tergeletak di meja. Membaliknya sekilas dan menutupnya lagi.

"Coba baca artikel yang kukirimkan di ruang obrolan kita. Cepat!!" Kata Doyoung sebelum mematikan panggilan.

Gempa yang hanya terjadi di Museum Gummet itu menelan korban 21 orang anak-anak. Tidak ada yang meninggal namun mereka mendapat masalah psikis dan perawatan cukup serius. Read more...

Taeil menekan link untuk membacanya lebih banyak. Selanjutnya matanya bergerak dari kiri ke kanan secara teratur, mulutnya menganga tak percaya dan tiba-tiba membuat kakinya lemas.

"Ini gila.." gumamnya.

****

Malam telah hadir sebagai penutup hari. Sosok pria itu dengan berani memasuki area hutan yang didepannya ada rambu dilarang masuk. Melewati pembatas yang terbuat dari besi. Jaehyun hanya berbekal senter di tangannya berjalan menembus kegelapan.

JAEYONG || SEREIN ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant