1. Pantai

24.3K 553 16
                                    

Embusan semilir angin yang menerpa wajah cantiknya tak mampu membuat gadis itu menurunkan lengkungan garis bibirnya yang terangkat ke atas. Sepanjang menelusuri bibir pantai ia terus terusan tertawa lebar. Helaian surai panjangnya yang berwarna hitam legam tampak berkibar-kibar menambah kesan estetik pada diri gadis tersebut.

Ara dengan begitu lincahnya berlari kesana kemari mengejar gulungan ombak kecil yang tampak menerpa kulit telanjangnya. Kaki mulusnya yang tak terbalut sepatu sekolah lagi kini menginjaki pasir pantai yang sewarna putih, namun tak membuat kontras di antara keduanya.

Pakaiannya kini telah berubah, tidak lagi mengenakan seragam sekolah yang sebelumnya dia pakai sewaktu datang ke kantor Calvin. Tak sedikit para laki-laki yang menatap kagum akan pesona yang dimiliki Ara. Dengan kulit mulus bak porselen, tubuh mungil setinggi 158cm, pakaian berumbai yang tertiup angin hingga membuatnya tampak menjadi sorotan. Juga celana pendek berwarna putih yang menampilkan kaki mulusnya yang jenjang.

Dalam sekali pandang, maka orang-orang akan meluangkan waktu lebih untuk melihat gadis itu selama beberapa saat. Pesona gadis itu terlalu kuat untuk diabaikan, dengan kelembutan garis rahang yang dimilikinya seakan mampu memikat siapapun yang ada di sekitarnya untuk terfokus padanya. Namun ia tak memedulikan hal itu, ia mengabaikan tatapan orang-orang di sekelilingnya dan lebih fokus bermain dengan ombak yang menyentuh telapak kaki telanjangnya.

Dalam hidup Ara, ada dua hal yang dia sukai di dunia ini. Yang pertama adalah Calvin dan yang kedua adalah pantai. Meskipun Calvin dan pantai memang bukanlah perpaduan yang cukup bagus. Lihat saja saat ini ketika pria itu hanya berdiri menjulang dengan kokohnya di bawah pohon kelapa yang tak jauh darinya. Yang dilakukan pria itu sedari tadi hanya diam dan mengamatinya dari kejauhan, tanpa ada niatan untuk ikut serta menemaninya bermain di pantai.

Terkadang, Ara sering kali merasa kesal karena sifat kaku pria itu yang seakan mendiamkannya. Tapi jelas Ara mengetahui, bahwa Calvin sangat mencintainya sedalam atau bahkan lebih dari pada yang Ara kira. Pria itu sesibuk apapun akan selalu ada untuk Ara, membuat gadis itu tersenyum dalam pemikirannya.

Bagi Ara, Calvin adalah hidupnya. Sedangkan bagi Calvin, Ara adalah segalanya. Mereka saling melengkapi, tak peduli jarak usia mereka yang terpaut cukup jauh. Menurut Ara, perbedaan usia yang cukup jauh tak membuatnya merasa terbebani. 10 tahun bukannlah penghalang bagi mereka untuk tetap bersama, meski pria itu tak pernah mengungkapkan dengan gamblang mengenai perasaannya. Tapi Ara tau kalau perasaanya tidak akan pernah bertepuk sebelah tangan.

Saat tengah asik bermain di bibir pantai, gadis itu dibuat terkejut ketika mendapati seorang pria yang tengah menepuk pundaknya dari arah belakang. Gadis itu menoleh, kedua matanya yang besar berkedip dua kali membuat pria yang saat ini menatapnya hanya bisa dibuat semakin terkagum akan kecantikan alami yang dimiliki gadis itu.

"Bolehkah kita berkenalan, namaku Giovani."

Ara berkedip sekali lagi, menengok pada sosok Calvin yang berada tak jauh darinya. Melihat tak ada respon yang diberikan Calvin, membuat Ara balas menerima uluran tangan pria bernama Giovani tersebut untuk berkenalan, "Ara."

"Kau sendirian? Mau kutemani?" tampak Giovani tersebut tengah menampilkan senyum terbaiknya, hidungnya yang terukir dengan sempurna disertai dengan garis rahang yang kuat membuat pria tersebut terlihat begitu tampan berada di bawah teriknya sinar matahari di sore hari.

Baru saja Ara hendak menjawab ajakan tak kasat mata dari sulung Giovani itu, dia langsung urung melanjutkan ketika seorang laki-laki dengan begitu tiba-tiba langsung menyembunyikan badan mungilnya di balik punggungnya yang lebar dan kokoh. Ara tersenyum, merasa senang ketika Calvin pada akhirnya bereaksi padanya.

Pria itu, tak akan pernah membiarkan Ara bersama dengan pria asing yang baru dikenalnya. Bisa dikatakan, Calvin adalah pria yang cukup possesif. Tapi Ara tidak mempermasalahkan hal itu, ia malah senang dengan kenyataan itu. Begitu pula sebaliknya, gadis itu juga tidak akan membiarkan Calvin untuk dekat dengan wanita manapun selain dirinya.

DADDY and MeWhere stories live. Discover now