Game start: Kiss & Slap

Start from the beginning
                                    

"Awalnya aku hanya berniat membantunya, tapi aku tidak dapat memposisikan diriku sebagai pembantunya. Aku ingin mengucapkan hal yang baik padanya dan bersikap wajar denganya, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Sepertinya setiap anggota tubuhku memiliki pikirannya sendiri oppa." Heechul kembali tertawa melihat Irene yang merungut seperti kelinci kelaparan.

"Onnie!" Panggil seseorang dari luar ruangan. Irene segera menoleh saat mendapati itu adalah Yeri, Irene segera tersenyum dan memeluk Yeri yang sudah merentangkan tangannya pada Irene. "Siapa dia?" Tanya Yeri sedikit tidak suka pada Heechul yang melihat Yeri dengan senyuman seperti phedopilia.

"Oh, dia seniorku." Senyum Irene sambil memperkenalkan keduanya. "Kau ada apa kesini?" Tanya Irene karena sepertinya kebiasaan tidak memberi kabar Wendy telah turun pada Yeri.

"Oppa sedang berada di kantor, dan aku bosan sendirian di rumah. Apa onnie sibuk? Ayo jalan-jalan." Rengek Yeri.

"Aigoooo.. kaja, let's go." Semangat Irene segera muncul saat Yeri memanja padanya.

"Siapa pria itu? Dia terlihat pucat seperti vampir." Gumam Yeri di telinga Irene yang masih dapat di dengan oleh Heechul. Pria itu hanya tertawa kecut mendengar penilai anak yang baru dikenalnya itu. Ia mulai memandangi dirinya lewat kaca dan menilai benarkah ia mirip dengan vampir sambil menggelengkan kepalanya.

***

Disisi lain bumi, Seulgi masih berjuang keras mengejar seseorang yang bahkan tidak ia kenal sama sekali. Ketika orang itu berlari bersama lagunya, ia berusaha sangat keras untuk mendapatkannya. "YAK! Berhenti disana!" Teriak Seulgi dilampu merah. Saat itu lampu merah untuk pejalan kaki menyala. Mobil melaju dengan kecepatan maksimul di lampu merah. Gadis itu tampak mulai kebingunan kemana ia harus berlari lagi. Seulgi menganggap itu sebuah kesempatan sehingga ia memacu larinya hanya tiga langkah dibelakang gadis itu.

"Mau kemana kau?" Seulgi mencoba untuk menggapai tangan gadis itu saat ia mengelak dan berlari menyebrangi lampu merah secara brutal. TIIIIINNNNN!!!!!! Suara keras dari klason mobil mulai menggema. Untung saja Seulgi dengan sigap menarik gadis itu ke tubuhnya. Mata mereka bertatapan saat tubuh mereka saling berbenturan dengan keras. " KAU GILA!!!" Teriak Seulgi membuat semua orang menoleh padanya. Mereka langsung mengenali Seulgi bahkan hanya dari cara bicaranya. Bukan itu saja, sebenarnya wajah Seulgi sudah terpampang dengan jelas dan mulai banyak kamera yang mengambil gambar keduanya.

Menyadari kondisinya yang tidak menguntungkan, Seulgi membawa gadis itu ke dalam gedung perusahaannya. Ia menempatkannya di ruang latihannya. Dengan tubuh mengigil, Seulgi memberikannya minuman. Gadis itu terlihat sangat pucat bahkan takut untuk menatap wajah Seulgi. "Kau siapa sebenarnya?" Bicara Seulgi bahkan sudah sangat tidak beraturan karena kejadian baru saja. Ia sudah dapat menebak berita seperti apa yang akan memenuhi media esok hari.

"Kenapa kau berlari seperti itu?" Tanya Seulgi sambil berlutut dihadapan orang itu.

"Siapa dia?" Tanya mangaer Han memasuki ruangan Seulgi dengan snack makan siang Seulgi. Pria itu hanya mengangkat bahunya sebagai sebuah jawaban. "Apakah itu dia? Si penjiplak itu?!" Kesal manager Han.

"Aku tidak menjiplak, itu laguku!"

"Woah ternnyata kau bisa bicara." Takjub Seulgi sambil bertepuk tangan membuat gadis itu menatap tajam padanya. "Singkirkan pandangan seperti itu dariku, kau membuatku ngeri." Ujar Seulgi sambil berdiri dibelakang manager Han.

"Kalian yang mencuri laguku, kalian bilang akan mendebutkan ku dengan lagu ini, tapi kalian malah memberikannya pada penyanyi murahan ini." Tunjuknya pada Seulgi.

"Apa?" Seulgi tidak terima disebuat sebagai penyanyi murahan. Ia sama sekali tidak berniat untuk menjadi murahan entah dalam defenisi apa yang gadis muda ini maksud. "Kau bilang aku penyanyi murahan, apa kau bahkan bisa bernyanyi, apa bisa menari apa yang kau bisa huh! Yang kau lakukan hanya mengikutiku dan mencuri karya-karyaku. Berani sekali kau menilaiku!" Kesal Seugli. Jika saja ia tidak igat sedang berhadapan dengan seorang wanita mungkin Seulgi sudah menghajar gadis itu.

Level Up ProjectWhere stories live. Discover now