Explorer: Perkenalan

Part 1 : Akademi Bintang

Kapal luar-angkasa penjelajah GE233-R18 terbang melewati kantor dimana tempat Ayah Bima bekerja, Bima pada saat itu masih seorang anak kecil yang polos.

"Bima: yah, ayah. Bima mau naik pesawat itu..."

"Ayah Bima: suatu saat nanti ya bim, kalau kamu bisa menjadi lulusan terbaik akademi bintang."

Lalu ayah bimapun melanjutkan pekerjaanya.

"Bima: (merengut)"

Malam itupun bima bermimpi-mimpi untuk berkelana di luar angkasa yang sangat luas. ia gelisah dan tidak bisa tidur malam itu. "gledak-gleduk" bima membuat suara gaduh yang membuat ayahnya penasaran. Ayah bima pun membuka pintu kamar tidur bima secara perlahan. 

"Ayah Bima: Bim, kok belum tidur?"

Bima kaget mendengar suara ayahnya dari balik pintu, ia memeluk gulingnya dengan erat pura-pura tidur. Ayah bima mendekati bima dan duduk disampingnya.

"Ayah Bima: Ayah usahain bim, ini ayah lagi mengusahakan kenaikan pangkat ayah. Agar, ayah ditugaskan di luar angkasa sana bim. Yang sabar ya, ayah akan mengusahakannya sebelum kamu lulus masuk ke akademi."

Ayah bima mengelus-elus kepala bima dan mencium rambutnya, ayah bima beranjak dari tempat tidur dan keluar dari kamar bima. Bima yang mendengar hal tersebut senang bukan kepalang, iapun tidur dengan pulas malam itu.

5 tahun berlalu (Earth Date 3477:85), ayah bima menerima kenaikan pangkatnya sebagai Jendral armada penjelajah angkasa luar, wajah bima yang telah mendaftar dan mengikuti tes di akademi bintang bersama ibunya mendengar berita kenaikan pangkat ayahnya di televisi berseri-seri.

"Bima: (dengan wajah berseri) bu, ayah berhasil bu. Bima akan keluar angkasa."

"Ibu Bima: (memeluk bima) kamu juga harus bisa seperti ayah kamu ya bim"

"Bima: (mengangguk)"

Sore itu, seluruh anggota keluarga di rumah merayakan kenaikan pangkat ayah bima. Bima berlari ke ayahnya dan menyerahkan sebuah kertas digital yang ia simpan dari sore tadi.