Meet Her, The Disaster

58K 2.3K 28
                                    

Multimedia: Selena

----------

"Audreeeey, tungguin ..." teriak Selena dengan tas besar yang dibawanya.Pagi ini mereka bersiap untuk Study Tour. Dua hari satu malam.

"Sini deh gue bantuin," ujar Naoki yang entah sejak kapan sudah berada di sisi Selena.

"Gak usah Nao, aku bisa sendiri. Makasih ya," ujar Selena sambil tersenyum.

Naoki adalah teman satu kelas Selena yang tempo hari menyatakan perasaan pada Selena. Si pemuda yang ditolak mentah-mentah oleh Selena itu hanya tersenyum kikuk dan mengusap tenguknya gugup. Melihat Naoki bertingkah seperti itu membuat Selena menghela napas panjang.

'Jangan gitu dong Nao, aku gak enak kan jadinya sama kamu.'

'Kenapa harus gak enak? Apa jangan-jangan lo punya rasa sama dia?' 'Timpal Rieki yang sudah bertengger manis di hadapan Selena. 

"Eh. Rieki. Kok ada disini?" ujar Selena.

Seketika Selena menunduk dan wajahnya merona karena tiba-tiba teringat akan kejadian saat mereka tertidur di perpustakaan. Mereka terkunci, sampai akhirnya pagi hari pintu terbuka dan mereka langsung pergi ke kamar masing-masing sebelum sekolah ramai oleh para murid dan guru.

"Gue kan sekolah di sini sini, ya pasti ikut study tour-lah, bodoh," ujar Rieki sembari mengambil tas yang dibawa oleh Selena. 

"Lo ngatain Selena?!" bentak Nero, disusul anggukan Naoki.Ternyata sejak tadi mereka masih berada di dekat Selena. Lelaki yang diajak berbicara oleh Nero—Rieki—memberikan tatapan jangan-ganggu-aku yang membuat mereka terdiam.

"Apaan sih dia," ucap Naoki pelan.

Naoki terlihat sangat kesal.Selena yang mengendus akan terjadinya "perang" diantara mereka seketika itu mencairkan suasana tegang yang terjadi.

"Dia cuma bercanda kok. Jangan dianggap serius," ujar Selena menenangkan.

Naoki memandang Selena dengan tatapan menyelidik.

"Harusnya lo jangan mau dibilang 'bodoh' kayak gitu, meski bercandaan doang," Naoki memandang Rieki dengan tatapan sinis.Setelahnya, mereka berdua pergi setelah berpamitan singkat pada Selena. 

"Fans lo ngambek sama gue tuh," ujar Rieki bercanda.

"Lebay banget sih kamu. Mereka cuma temen sekelas aku," gerutu Selena.

Rieki tertawa kecil sambil membawa tas Selena dan berjalan mendekat ke arah bagasi bus. Selena sempat mengerjap kaget karena pemuda itu membawa tas besarnya yang lumayan berat. Tidak enak membuat kakak kelasnya kerepotan, Selena berlari kecil menghampiri Rieki.

"Biar aku aja yang bawa," Selena berusaha merebut tasnya tapi ditahan Rieki.

"Jangan menolak bantuan dari senior ganteng nan baik hati ini, Selena."

"T-tapi kan, duh, aku gak enak gini."

"Nyantai aja sih sama gue." Sesampainya di depan bagasi bus, Rieki meletakkan tas itu di dalamnya dan menatap Selena yang sejak tadi hanya diam memandang Rieki. Lelaki itu melambai-lambaikan tangan di depan Selena. "Ehm, Selena? Kenapa?"

"Kenapa sih? Jangan-jangan lo terpesona ya sama kegantengan gue?" tambah Rieki sambil menaik turunkan alis.

Selena mengerjap kaget dan langsung memukul pelan bahu Rieki."Ha? Kamu bilang apa? Mimpi!"

Selang beberapa saat mereka saling menatap, Selena menyelipkan anak rambutnya di balik telinga dan menatap Rieki dengan wajah merona. "Makasih bantuannya."

...Where stories live. Discover now