Bonus: "Goodbye"

Mulai dari awal
                                    

"Felix? Temenin gue makan siang,"


Akhirnya mereka berdua makan siang di Gyu-Kaku atas keinginan Minho sendiri.

"Kak Minho, lo tau kan gue nggak bisa makan sebanyak ini,"

"Gapapa Felix, kalau gak habis bungkus aja deh atau biar gue makan," Felix cemberut mendengar perkataan bossnya. Mungkin bossnya sangat lapar.

"Laper banget ya kak?"

"Pusing, pengen makan aja. Atau nikah,"

"Makanya si Jisung cepetan bawa ke rumah ortu kek,"

Minho menghela nafasnya.

"Gue ngerasa... Jisung beda..."

"Tapi lo baru aja ngelamar dia.."

"Iya.. gatau... Dia cuman romantis waktu kita ke Bali, tapi setelah pulang dari Bali bahkan sebelumnya.. ia berbeda. Ia nggak pernah ngechat atau sekedar ngabarin.. gue sadarnya waktu gue sempet lupa ngechat dia tapi dia bahkan nggak membalas chat gue sebelumnya.. cuman waktu gue ajak ke Bali.. itupun harus gue spam atau telpon berkali-kali... bahkan kita bertengkar dulu..."

"Kak... Jisung pasti juga sibuk disana.. kalian cuman perlu komunikasi lagi.."

"Entahlah.. gue ngerasa hubungan— Tunggu.. itu Changbin?" Felix menoleh ke arah meja yang Minho tunjuk dan benar. Itu Changbin, bersama perempuan lain. Bahkan Changbin menatapnya penuh cinta dan mengecup punggung tangannya.

"A-apakah itu sebabnya dia gak lagi ngechat gue? Bahkan ketika gue spam? K-kak, gue pergi dulu," Felix berdiri kemudian lari keluar dari restoran. Minho rasanya ingin memberi pelajaran kepada Changbin, tapi ia jadi teringat kekasihnya.

Apa jangan-jangan kekasihnya selingkuh juga?

-

"Lasagna buatan Jisung! Kesukaan Kak Woojin! Ayo, kak jangan sedih lagi," Jisung meletakkan sepiring lasagna di depan Woojin. Teman sekantornya itu tersenyum kemudian memakan lasagnanya.

"Jisung, kenapa lo perhatian sama gue?"

"Karena lo sahabat gue kak, gue harus ngasih lo perhatian," jawabnya santai. Woojin bisa saja baper dengan perkataan Jisung barusan, namun melihat cincin di jari manis Jisung membuatnya tersadar.

"Lo ga mau nelpon Minho?" tanya Woojin. Jisung tersentak, kemudian menghela nafasnya.

"Kak Minho... entahlah. Dia seperti berubah. Dia ngelamar gue tapi... dia bahkan gak pernah ngabarin gue ataupun ke rumah bunda ayah minta restu.. atau sebagainya. G-gue bingung.."

Dan sepertinya aku sedang mencintai seseorang

"Tetap saja.. hubungi dia.."

-

Bahkan hampir setengah tahun, chat Jisung tidak pernah dibaca oleh Minho. Setelah kejadian di Gyu-Kaku. Minho semakin peduli kepada Felix, bahkan ia seperti lupa bahwa ada cincin di jari manisnya.

Puncaknya ketika Minho merasa ia mulai menyukai Felix.

"Lix, kayanya gue punya perasaan buat lo..."

Plak

Felix menamparnya.

"Kak... tolong jangan bikin Felix berharap sama kakak.. Kakak sudah tunangan sama Jisung.. kita gak boleh.." namun Minho justru mengecup bibir Felix.

"Lix, kayanya gue pengen putus sama Jisung.."

"GABOLEH KAK! KAKAK SAMA JISUNG ITU UDAH TUNANGAN,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Video • Minsung  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang