Kelompok pertama:
- Yunji
- Dongbin
- Yuri
- Nako
- Mahiro

Kelompok kedua:
- Mingyu
- Wonjin
- Hitomi
- Peak
- Minju

Semua anggota ada, tempat juga sudah ada. Namun ada kejanggalan yang Yunji rasakan.

Wonjin menjadi dingin.

Sedingin angin malam yang menerobos masuk jendela kamar Yunji sekarang.

Entah apa yang membuat Wonjin begitu dingin pada Yunji. Apa mungkin, ini hanya perasaan Yunji saja?

Lelah bergelut dengan batin, Yunji pun memilih untuk segera menutup matanya. Terlelap dan bermimpi indah lebih menyenangkan daripada menerka-nerka alasan dibalik kedinginan Wonjin.

°^°

Kicauan burung seakan menjadi alarm pagi gadis ini. Sinar mentari yang menerobos kaca sungguh menyilaukan mata. Bahkan saat mata ini tertutup.

"Kakak bangun iiih!!!" Sesosok remaja laki-laki dibuat geram karenanya. Gadis ini tak bergerak sama sekali.

"Kak Guan udah nunggu dari tadi."

Mata gadis ini membulat sempurna. Tubuhnya melonjak hingga terduduk. "Serius?!"

Sang adik hanya mengangguk polos.

Dengan cepat, Yunji mengambil handuk dan seragamnya. Berlari cepat ke arah kamar mandi.

Namun saat sampai di ruang tamu,

"DEDEK BOHONG YA?!"

Teriaknya membuat Yoyo yang sedang menyeduh susu terkejut. Untung saja air panas yang sedikit tumpah tak mengenai kulitnya.

Kekacauan pagi ini sudah sangat biasa bagi Yoyo. Tak jarang Yoyo berpikir untuk membuang adik-adiknya ke panti asuhan saking absurd nya kelakuan mereka.

Tapi itu hanya pikirannya saja. Tidak mungkin ia benar membuang kedua adiknya. Sungguh konyol pikiran itu.

"Dede! Ini susunya minum dulu!" Suruh Yoyo dengan setengah teriak. Hyungjun menghampiri sang abang sambil memainkan ponsel.

Langkahnya lambat karena matanya fokus pada ponsel. Duduk di meja makan bahkan minum susu pun matanya tak lepas dari benda bercahaya itu.

"Dek, hape nya taro dulu coba." Tatapan tak suka tersorot pada Hyungjun.

"Maaf bang." Hanya dua kata yang bisa menebus kesalahannya pagi ini.

Mereka berdua menikmati sarapan dengan tenang, tapi tak lama kemudian..

"Abang abang abang! Susu buat Yunji mana?" Yunji mandi kilat.

"Kamu bawa kiranti sana.. nanti tembus lagi." Yoyo hanya cemas jika adiknya ini tembus disekolah lagi. Selain malu, kejadian seperti itu juga menyusahkan orang. Contohnya kemarin, Yunji gak bawa jaket dan harus meminjam jaket Guanlin.

Yunji hanya berdehem sambil melahap sarapannya.

Butuh waktu sekitar 10 menit untuk mereka sarapan. Dan sekarang mereka akan pergi meninggalkan rumah. Yoyo berangkat duluan karena harus buru-buru buka resto.

"Kaos kaki kamu kok panjang sebelah sih dek?" Yunji tertawa melihat kaus kaki adiknya yang berbeda ukuran.

"Biarinlah. Celananya kan panjang, jadi gak keliatan." Hyungjun yang sudah beres memakai sepatu segera menaiki sepedanya.

Canggung°^° |Ham Wonjin| [Complete]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz