MPLS 1

1.2K 37 18
                                    

Jang Wonyoung menatap bangunan menjulang di depan nya dengan senyum cerah. Bahagia bisa masuk ke salah satu SMA favorit.

Sebenarnya jika bukan karena Bu Nayeon, guru semasa SMP yang sangat dekat dengan nya itu mana mungkin Wonyoung akan bisa masuk kesini.

Wonyoung bukan anak gadis yang lahir dari keluarga berada. Ayah nya seorang pekerja restauran dan ibu nya sesekali membuat kue jika ada yang memesan.

Perihal masuk SMA, membayangkan nya saja Wonyoung tidak pernah. Wonyoung cuma ga mau terlalu berharap. Lulus SMP dan langsung bekerja saja Wonyoung bersyukur lah ini masuk SMA pula.

Bu Nayeon yang mendaftarkan Wonyoung ke SMA satu, SMA elit tempat nya orang orang cerdas berkantong tebal.

Urusan bayar berbayar Bu Nayeon sudah meyakinkan orang tua Wonyoung kalau pembayaran di SMA satu akan di permudah apalagi ini Wonyoung. Si gadis pintar juara pararel berturut turut dari sekolah dasar.

Malahan bisa bisa Wonyoung diikutkan beasiswa dan bisa diajukan ke salah satu perusahaan besar di luar negeri. Itu yang membuat ibu Wonyoung akhirnya setuju dan membujuk ayah Wonyoung mati matian agar menyekolahkan Wonyoung.

"Dek".

Wonyoung kaget waktu tiba tiba ada kakak kelas manggil dia. Dia senyum canggung kemudian menyapa balik kakak kelas cantik itu.

"Nama nya siapa?".

"Jang Wonyoung kak".

Kakak kelas cantik itu memberikan sebuah kartu pada Wonyoung, "cari kelas nya ya".

"Makasih kak".

Wonyoung akhirnya masuk dan mulai mencari kelas yang tertera di kartu itu.

Kartu dengan nama Jang Wonyoung dan kelas sementara, kelas merpati.

Setelah berkeliling akhirnya Wonyoung sampai di depan kelas dengan nama merpati terpampang jelas.

Wonyoung masuk dan ternyata udah banyak calon murid baru juga. Wonyoung jadi gugup soal nya ga ada yang Wonyoung kenal.

Karena bangku kosong hanya tersisa di depan akhirnya Wonyoung minta ijin buat menduduki bangku itu ke cewek cantik yang make seragam SMP satu.

"Hai boleh duduk disini?" Tanya Wonyoung bener bener gugup.

Cewek itu senyum terus ngangguk dan lanjut mengobrol bareng yang lain.

Wonyoung duduk diam, dia ga tau harus apa. Dia ga kenal siapa siapa disini, mau kenalan duluan juga Wonyoung malah takut. Dia keseringan nonton drama sekolah dimana murid kalangan bawah pasti dikucilkan.

Selang beberapa menit Wonyoung merasa ada yang nepuk bahu dia. Pas dia lihat ternyata cewek tadi.

"Nama nya siapa?".

"Jang Wonyoung, dari SMP lima".

"Hai Wonyoung, gue Baek Jiheon dari SMP satu. Ini kita langsung sokab aja ga apa apa kali ya, ga biasa banget kalo formal formal gitu" cerocos Jiheon.

Wonyoung ketawa kecil, "ga apa apa ji".

"Hai Wonyoung, gue Minjung" sapa cewek dari bangku belakang Wonyoung.

Wonyoung senyum, "hai Minjung".

"Kamu dari SMA lima sendirian ya?" Tanya cewek yang belum memperkenalkan diri itu.

"Eh iya aku Yuna".

"Hai Yuna, iya nih aku sendirian doang. Temen temen ku ga masuk SMA satu, mereka daftar SMA lima" ujar Wonyoung.

Wonyoung bersyukur ada yang mau kenal sama dia. Udah pesimis berat dari tadi takut ga ada yang mau temenan.

"Hai adik adik".

Perhatian semua calon murid baru pun beralih pada lima orang kakak kelas yang baru datang. Dua cowok tiga cewek. Mana ganteng sama cantik pula. Wonyoung jadi ragu sama muka nya, cocok ga sih sekolah di SMA satu?

"Hai juga kak".

"Oke kakak kakak disini bertugas buat jadi mentor kalian karena selama tiga hari ke depan kita akan melaksanakan MPLS. Ada yang tau MPLS apaan?" Ujar siswi cantik itu.

"Masa pengenalan lingkungan sekolah" jawab salah satu anak cowok yang Wonyoung akui ganteng banget.

"Nah bener, siapa nama kamu?".

"Watanabe Haruto".

"Haruto, seratus buat kamu".

"Jadi sebelum kalian perkenalan baik nya kakak duluan yang kenalan ya. Nah nama kakak Shin Ryujin" ucap cewek yang dari tadi ngomong.

"Hai kak Ryujin".

Ryujin senyum lalu menepuk bahu cewek cantik di sebelah nya.

"Nama kakak Min Karin".

"Hai kak Karin".

"Nama kakak Jo Yuri".

"Nah kakak Yuri ini biduan, jadi kalo dia lagi teriak hati hati ya" ujar salah satu kakak cowok. Yang satu nya cuma ketawa liat wajah marah Yuri.

"Nah kakak Kim Samuel, panggil sayang boleh apalagi sama kamu" ujar Samuel seraya menunjuk Jiheon.

Ryujin memukul pundak Samuel sementara Jiheon nya udah senyum senyum, hargain kakak kelas kalo kata kakak nya Jiheon mah.

"Hai kakak Choi Beomgyu".

Wonyoung mendadak butuh oksigen, ini kenapa kakak Beomgyu ganteng nya kebangetan?

"Hai kak".

"Oke kakak mau kalian satu satu maju ke depan buat kenalan, di mulai dari kamu sayang" ucap Ryujin seraya menunjuk Jiheon.

Wonyoung udah siap siap, abis ini kan dia.

"Hai saya Baek Jiheon dari SMP satu, ayo temenan".

Kakak kelas tersenyum bangga, Jiheon emang supel.

Giliran Wonyoung.

Dia dari tadi udah nunduk aja gara gara diliatin Beomgyu. Malu lah diliatin kakak kelas ganteng.

"Hai semua, nama saya Jang Wonyoung dari SMP lima. Jangan judes judes ya, saya butuh temen".

Yuri sama Karin udah ngakak aja sementara Ryujin ketawa kecil sama Samuel dan Beomgyu.

"Jang Wonyoung dari SMP lima sendirian ya? Soal nya seragam nya cuma sendirian" celetuk salah satu cowok yang duduk di barisan tiga dari kiri.

Wonyoung mengangguk, "temen saya semuanya ke SMA lima".

"Ya udah kamu duduk lagi".

Setelah Wonyoung baru lah Yuna dan terus seperti itu hingga selesai.

Wonyoung senyum, seenggak nya Jiheon, Yuna, Minjung sama kakak kelas nya baik.


















Wish you love it ^_^

.

.

.

SMA ; Jang Wonyoung [✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora