ZAARA ALMAHEERA AHMAD

4 0 0
                                    


Namaku Zaara Almaheera Ahmad, ya Ahmad adalah nama ayahku lengkapnya adalah Habibi Ahmad. Saat ini aku kelas 2 di salah satu SMA di Bogor. Aku tinggal bersama ayah dan bundaku. Kenapa hanya kami bertiga? Karena aku tidak memiliki kakak ataupun adik, orang biasanya memanggilku dengan sebutan anak tunggal. Kata orang anak tunggal itu enak karena tidak berbagi kasih sayang orang tuanya dengan yang lain, itu kata Fatimah dia adalah salahsatu temanku dan dia memiliki adik yang banyak yaitu 5 orang, dia harus rela ketika ambu dan abahnya lebih sayang dengan adik-adik kecilnya itu menurutnya. Tapi menurutku ambu dan abahnya sangat sayang kepadanya contohnya saja dia adalah satu-satunya temanku yang setiap pagi selalu diantar oleh kedua orang tuanya ke sekolah, tentunya dengan kelima adiknya.

Dan kata orang juga anak tunggal itu manja, karena selalu mendapatkan apa yang ia mau. Sehingga membuatnya sangat rapuh. Dan itu salah besar, kenapa salah? Di sekolah aku mengikuti ekstrakurikuler pecinta alam, dan kami sering mengadakan kagiatan berupa hiking, tanam sejuta pohon di hutan ataupun di taman kota, ataupun kegiatan outdoor lainnya yang membutuhkan tenaga ekstra dibandingkan ekskul yang lain.

Selain ekskul pecinta alam, aku juga mengikuti ekskul teater, aku bercita-cita ingin menjadi sutradara sekaligus penulis skenarionya. Karena menurutku ketika kita menjadi keduanya aku lebih bisa mengekspresikan kemana alur film yang akan aku buat nanti. Memang tidak mudah tapi banyak orang yang selalu mendukungku untuk meraihnya apalagi ayah dan bunda. Aku senang bisa memiliki banyak orang yang begitu hebat entah itu orang tuaku, sahabatku, teman-teman. Semua perasaan itu bertahan hingga aku bertemu dengan dia.

Tettt tetttt

Bunyi bel istirahat pun berbunyi. Ini tandanya cacing-cacing di perut kami bersorak gembira karena akan mendapatkan makanan.

"Za, ayo ke kantin" ucap Fatimah

"Iya, kamu bawa bekal Fat?" ucapku karena aku tahu ia selalu dibawakan bekal oleh ambunya.

"Bawa Za, tapi Cuma kue aja. Itu juga udah dikasih ke Rara tadi pagi katanya dia laper nggak sempet sarapan" ucap Fatimah panjang lebar

Oh ya aku belum menceritakan satu lagi sahabatku Rara. Tadi pagi dia agak telat makanya aku lupa deh hehe. Rara ini kebalikan dari Fatimah, jika Fatimah adalah orang yang rajin, Rara rajin tapi... kalau sudah mepet. Fatimah sudah berhijab, diantara kami. Aku dan Rara belum berhijab tapi sebagai sahabat Fatimah tidak pernah menggurui kami. Dia hanya selalu menshare apapun yang ia tahu dan kami selalu senang mendengar ceritanya baik itu tentang sejarah nabi, sahabat nabi ataupun ia yang selalu menchat kami ketika azan berkumandang dan selalu meramaikan notif kami, tak heran dengan itu semua karena Fatimah adalah ketua Rohis akhwat di sekolah kami. Dengan banyak perbedaan itu kami justru bisa semakin dekat sampai sekarang. Berbeda dengan Fatimah, Rara termasuk orang yang sangat cuek sekali terhadap apapun kecuali tentang keluarganya dan kami sahabatnya. Tak heran Rara hanya memiliki teman yang sangat sedikit, kalau bisa dibilang di sekolah hanya kami temannya. Entah sejak kapan aku dan Fatimah bisa akrab dengannya dan menjadi sahabat sampai sekarang. Mungkin sejak masa perkenalan sekolah dulu.

Tidak banyak yang bisa diceritakan dari kehidupan Rara karena semenjak dua tahun sudah kami menjadi sahabat, ia jarang bercerita tentang dirinya secara detail. Aku dan Fatimah menganggap kalau memang itu privasi sehingga tidak bisa di bagi kepada kami. Dan kamipun memahami itu, jika ia ingin bercerita maka kami akan mendengarkannya dan memberi solusi kalau memang itu dibutuhkan. Aku menilai Rara sebagai orang yang tangguh diantara kami walaupun ia tidak selau cerita tapi kami tau ketika ia sedang ada masalah dan berusaha menitupi dengan senyuman dan cengiran khasnya. Dan ketika ia sudah tersenyum maka masalah itu seolah –olah selesai.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 30, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BULAN YANG DIRINDUKANWhere stories live. Discover now