Bagian 1 Awal Terburuk

1 0 0
                                    

Era baru telah dimulai setelah kemunculan Seorang Dewa Misterius menampakkan dirinya dihadapan para manusia 3000 tahun yang lalu dan Menganugerahkan kepada manusia sebuah tanda spesial berbentuk bintang berdasarkan jumlah berkat yang telah mereka terima dari Dewa saat mereka dilahirkan.

Jumlah bintang merupakan tanda yang menentukan takdir seseorang. namun ada juga yang mengatakan jumlah bintang menentukan betapa besar berkat yang dewa telah berikan kepadamu dan banyak diansumsikan banyak orang jumlah berkat atau bintang menandakan seberapa besar dewa menyukaimu.

Jumlah bintang yang bisa didapatkan 1 sampai 5 bintang dan biasanya yang mendapat 4 bintang merupakan keluarga bangsawan namun sampai saat ini belum pernah ada yang mendapat 5 bintang bahkan dari semua Raja yang pernah memimpin tercatat yang tertinggi hanya memiliki 4 bintang.

Tanda bintang terletak pada pergelangan tangan mereka sehingga dapat dengan mudah dilihat. namun beberapa orang memilih untuk menutupi jumlah bintang mereka miliki untuk alasan keamanan dan privasi.

Untuk dapat mengetahui berkat apa yang diterima, seseorang dapat pergi ke gereja yang telah Dewa buat dan dijalankan oleh para pengikut setianya, untuk melihatnya setiap orang diwajibkan membayar sebesar 10 koin tembaga atau senilai dengan 1 potong roti tawar.

Di-Era saat ini pertarungan para petarung bintang sangat diminati oleh banyak orang dari semua kalangan bukan hanya menonton bahkan yang ingin menjadi petarung bintang tidak terhitung jumlahnya. namun, menjadi seorang petarung bintang tidak mudah karena memiliki persyaratan, kualifikasi dan test yang sangat sulit dan dikabarkan hanya kurang dari 1% yang diterima tiap tahunnya, karena itu menjadi seorang petarung bintang merupakan mimpi semua orang tidak terkecuali seorang anak dari keluarga yang biasa saja yang memiliki mimpi yang besar dan tekad yang kuat dengan senyum yang lebar menampakkan kepercayaan dirinya.

Anak ini bernama Jino Yuda setiap pagi hari dia membantu ayahnya diladang dan memberi makan ternaknya kemudian pada siang hari dia membantu ibunya menjemur pakaian dia melakukan semua hal dengan tersenyum bahagia

Sore hari adalah waktu pribadinya yang dia pergunakan untuk berlatih menggunakan berkat bintangnya, meski dia terlahir hanya dengan 1 bintang dia bersikeras untuk menjadi seorang petarung bintang

Berkat yang dia terima adalah Remake atau membuat ulang dengan berkat ini dia dapat membuat ulang sesuatu seperti dia dapat membuat sebuah potong kayu menjadi tombak dan sebuah batu menjadi mata tombak, tapi ada 1 hal yang membuat dia penasaran karena pada penjelasan yang dia miliki terdapat bagian yang tidak dapat dia lihat namun dia tidak memperdulikan hal tersebut dan hanya fokus untuk melatih berkat bintang yang dia ketahui saat ini.

Dia terus menerus me Remake kayu,batu,bambu dan semua hal yang dia temui hingga dia menyadari bahwa skillnya tidak bekerja pada mahluk hidup seperti serangga,ikan,burung dan manusia.

Saat hari mulai gelap dia lekas pulang kerumahnya yang terlihat sederhana dan dihiasi cahaya yang berasal dari lilin.

Dia membantu ibunya mempersiapkan makan malam dan membersihkan meja makan, setelah semua makanan tersusun rapih ayahnya pulang lalu duduk dimeja makan kemudian, ayah dan ibunya serentak mengucapkan Selamat ulang tahun kepadanya membuat dia kaget dan tersenyum lebar

"Selamat ulang tahun ke 15 tahun Jino Dewa memberkatimu"kata ayahnya dengan senyum tulus

"Kau sudah besar sekarang Jin , padahal dulu kau masih ku gendong" kata ibunya dengan senyum bahagia penuh haru

"Terima kasih Ayah Ibu,Jin pasti akan menjadi anak membuat kalian bangga dengan menjadi seorang Petarung Bintang yang hebat" dengan senyum yang lebar penuh percaya diri

Disaat bersamaan Ayah dan Ibu Jin terlihat khawatir dengan perkataan Jin barusan.

"Apa kau yakin Jin untuk menjadi seorang Petarung Bintang?" Ibunya bertanya

"Tentu yakin Bu, sangat yakin." dengan percaya diri Jin mengatakannya

"Tapi... kau tau kan jin kau hanya terlahir dengan 1 bintang" kata Ayahnya dengan wajah penuh kekhawatiran

"Apa Ayah meragukanku?! apa ayah tidak mempercayaiku?!" Jino bertanya dengan wajah kesal

"Bukan ayah meragukan ataupun mempercayaimu Jin, tapi kau tau jin ayahmu yang hanya memiliki 2 bintang saja tidak dapat melakukannya dan memilih menjadi seorang petani dan peternak lagi pula ayah dan ibumu sangat khawatir kepadamu karna kau tau menjadi seorang petarung itu tidak mudah bahkan bisa membuatmu..." Jino tiba-tiba berdiri dan berteriak

"Cukup! pada akhirnya Ayah dan Ibu hanya tidak mempercayaiku... padahal kukira kalian mempercayaiku.. padahal kalian sama saja dengan orang-orang didesa yang hanya bisa berkata mustahil atau mentertawaiku untuk menggapai mimpiku,.. aku benci kalian!!" jin kabur berlari kabur dari rumah menuju hutan sambil menangis dan meneriakkan kekesalannya kepada ayah dan ibunya

"Padahal ku kira Ayah dan ibu akan mendukungku dan mempercayaiku ternyata tidak, ini semua karena aku terlahir dengan 1 bintang andai aku terlahir paling tidak dengan 3 bintang pasti semua orang akan mempercayaiku uh... uh... aku benci terlahir didunia" 

Jin terus berlari tanpa tahu kemana dan tangisannya menyebar keseluruh hutan, tiba-tiba terdengar suara dari semak-semak, saat jin melihatnya ternyata itu sekelompok Serigala Hutan mereka mengejar Jin dan Jin terus berlari kemanapun dia dapat berlari hingga dia bertabrakan dengan sebuah pohon besar yang terletak tepat ditengah hutan

Sekelompok Serigala itu mengepung jin , dan jin tidak tau harus berbuat apa-apa dia hanya bisa menangis ketakutan dan berteriak minta tolong namun tidak ada yang mendengarnya dan dia baru menyadari siapa yang peduli dengan dia bahkan ayah dan ibunya tidak mempercayai dia [kira-kira itu yang dipikirkan jin saat ini]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Era Pertarungan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang