Dua Kakak Satu Adik

Ribut 1

"Ren~ Kau lihat sepatuku?" Teriak Kaito dari ambang pintu depan. Ren yang sedang menonton TV hanya menjawab seadanya, "Sepatu yang mana? Kau pikir sepatumu hanya satu pasang?" Ren mendengus. "Pakai saja sepatumu yang lain!"

"Aku pinjam sepatumu saja, ya!" Teriak Kaito sambil mengambil sepatu NIKE Ren yang ada di rak. Ren langsung bangkit dari sofa dan bergegas menuju pintu depan, "Hei! Aku mau memakainya hari ini ke kampus!!" Namun terlambat, Kaito sudah melesat pergi meninggalkan Ren yang hanya bisa mengomel.

"Sepatu mana lagi yang dia maksud?" Dengan ogah-ogahan, Ren membuka rak sepatu yang dominan dipenuhi oleh sepatu milik Kaito. "Dasar, sepatunya ada banyak tapi kenapa harus selalu meminjam sepatuku!" Mau tidak mau Ren harus memakai sepatunya yang lain untuk pergi ke kampus hari ini.

.

.

"Kaito~ Kau punya kemeja putih tidak?" Tanya Ren sambil membuka pintu kamar Kaito tanpa izin. Kaito yang sedang membaca komik di tempat tidurnya berdecak sebal, "Sudah berapa kali kubilang, ketuk pintu lebih dulu!"

"Maaf, maaf.." Ujar Ren enteng tanpa ada ada rasa penyesalan di sana. "Aku butuh kemeja putih untuk ujian besok. Aku pinjam kemejamu." Ren langsung masuk dan hendak membuka lemari pakaian Kaito.

"Hei! Hei! Hei! Kau sudah melanggar daerah teritorial ku!" Kaito langsung melompat dari tempat tidur dan menghentikan tangan Ren yang hendak menarik pintu lemari Kaito. "Tunggulah di luar. Aku akan mencarinya dulu!" Kaito mendorong punggung Ren keluar dari kamarnya.

"Akan kutunggu di kamarku." Ucap Ren sambil menutup pintu kamar Kaito.

Kaito mulai sumpah serapahnya terhadap kakak kembarnya itu. Bukan kembar identik memang. Sehingga banyak orang yang tidak sadar jika mereka adalah kembar dan hanya berpikir jika mereka hanyalah kakak beradik biasa.

"Bukannya dia punya banyak kemeja putih? Kenapa harus pinjam milikku? Dasar!" Masih dengan omelannya, Kaito menarik satu kemeja putih polos dan membawanya ke kamar Ren yang berada di sebelah kamarnya.

Tanpa mengetuk, Kaito langsung membuka pintu kamar Ren dan menyodorkan kemeja itu.

"Hei! Kau sendiri tidak mengetuk pintu!" Ren yang sedang sibuk dengan ponselnya mengutuk perbuatan adik kembarnya itu.

"Pastikan kau mengembalikannya dalam keadaan bersih dan rapi!" Ucap Kaito mengabaikan omelan dari Ren dan langsung menutup pintu kamar Ren dengan cukup keras.

.

.

"Ren~ Kai~ Aku sudah belikan makan malam, tolong rapikan dan siapkan di meja makan!" Teriak suara husky dari depan pintu kamar kedua adiknya yang berseberangan.

"Okay~" Jawab Kaito langsung dan keluar dari kamarnya. "Ren, bantu aku!" Teriak Kaito dari luar pintu kamar Ren.

"Aku sedang sibuk, minta bantuan Sho saja!" Teriak Ren dari dalam kamar.

"Aku mau mandi dulu!" Jawab Sho sambil mengetuk pintu kamar Ren. "Bantu Kaito sebentar saja!"

Mau tidak mau, Ren akhirnya keluar dari kamar dan menyusul Kaito yang sudah menuruni tangga.

.

.

"Karaage!!" Seru Kaito saat mengetahui salah satu makanan yang dibeli kakak tertuanya adalah makanan yang ia idam-idamkan beberapa hari ini. "Itadakimasu~" Bisik Kaito sambil melahap satu karaage yang seharusnya ia pindahkan ke piring saji.

Ren yang sedang menata piring di meja melihat Kaito yang korupsi satu karaage, "Hei, berikan satu untukku juga," Ia membuka mulutnya dan menerima suapan dari adik kembarnya.

"Umai~~~" Ucap Ren sembari meneruskan kegiatannya yang sempat tertunda. "Deshou? Wah, gawat aku jadi ingin makan lagi." Kaito mulai melahap kembali satu karaage.

Ren menatapnya dengan dahi mengernyit, "Hei, kalau Sho marah aku tidak mau ikut-ikutan."

"Tenang saja~" Kaito kembali melahap satu karaage. Ren melihatnya kembali menegur, "Kaito, kau sudah makan terlalu banyak!" Kemudian pemuda jangkung itu menarik sepiring karaage dari hadapan Kaito dan menyimpannya di atas meja makan.

"Hei!" Kaito berseru karena ia masih ingin merasakan kenikmatan karaage yang Sho beli entah dimana.

"Aku sedang menyelamatkan nyawamu, kau berhutang padaku!" Jawab Ren santai dan duduk di sofa karena tugasnya sudah selesai.

.

.

Bersambung? wkwkwk