"mungkin tuan sudah tau maksud kedatangan kami kesini."

"tidak, wooseok milikku kalian tidak bisa membawanya dariku!" ucap jinhyuk dengan penuh penegasan.

wooseok yang mendengar hal itu segera menundukan kepalanya lalu menggenggam tangan jinhyuk. hari itu akhirnya tiba.

"kami harus mengambilnya tuan."

"apa tidak ada jalan lain?"

"tidak ada tuan, kami melakukan ini juga untuk keselamatan tuan."

"persetan dengan keselamatanku, yang jelas aku tidak akan pernah membiarkan kalian membawa wooseok ku!"

"lebih baik kalian pergi dari rumahku! KELUAR!" jinhyuk benar-benar emosi sekarang. memangnya siapa mereka berani-beraninya ingin membawa wooseok pergi.

salah satu dari orang itu kemudian menatap wooseok dan berkata "AI27, jangan lupa kau diciptakan untuk apa dan apa pantangan untukmu. kami akan kembali kemari besok, jangan berani-berani kabur atau programmu akan berantakan."

mendengar itu wooseok hanya mengangguk kecil, kepala nya masih menunduk tak berani menatap orang-orang itu tangannya juga masih setia menggenggam tangan jinhyuk.




🌦️




pagi ini aura rumah jinhyuk terasa sangat suram. jinhyuk selaku pemilik rumah sedang berada dalam kondisi hati yang benar-benar buruk.

sedari tadi jinhyuk tidak membiarkan wooseok pergi dari sisinya barang sedetikpun. bahkan wooseok tidak bisa mengisi kembali energinya tadi malam karena jinhyuk tak membolehkan dirinya pergi.

semalaman wooseok meyakinkan jinhyuk agar menerima hari ini. hari dimana ia akan di ambil kembali oleh penciptanya. lalu dihancurkan.

orang tua jinhyuk langsung kemari setelah mendengar kabar bahwa orang itu sudah datang. tak lupa memberi kabar ini pada pihak bersangkutan yang lainnya.

melihat jinhyuk yang sedaritadi enggan melepaskan pelukannya pada wooseok. ibu jinhyuk pun akhirnya angkat bicara.

"jinhyuk, ibu tau kau tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya. tapi kau harus ingat, ciptaan manusia juga punya batasan jinhyuk, dan disinilah batasan wooseok. jika ia harus kembali dan di hancurkan itu bukan keinginanya tapi inilah batasannya."

jinhyuk hanya mendengarkan tanpa berniat menjawab, ia malah semakin mengeratkan pelukannya kepada wooseok.

"wooshin tak akan suka jika kau masih begini jinhyuk. ia memberikan wooseok padamu tidak untuk seperti ini." lanjut ibu jinhyuk.

wooseok menggenggam erat tangan jinhyuk, berusaha kuat untuk menyimpan semua kenangannya bersama jinhyuk di memori terdalamnya.

bel pintu berbunyi, lalu muncul pasangan yang masuk dengan langkah terburu-buru dan raut wajah sedih.

itu orang tua wooshin.

ibu wooshin menghampiri ibu jinhyuk.

"jadi, ini harinya?" air mata sudah menetes membasahi pipinya. lalu dialihkan tatapannya kearah wooseok.

REDAMANCY。Where stories live. Discover now