KEMBANG

6.7K 752 107
                                    

*Happy Reading*

***

**

*

"Pagi Kak Felix"

Felix menguap lebar, tak memperdulikan saapan lelaki berseragam putih abu-abu yang mengunyah roti bakar di meja makan.

Tangan Felix mengacak rambut karamelnya yang sudah mirip dengan sarang burung yang ada di pohon mangga depan rumah. Setelahnya, tangan mungil itu menarik kursi disebelah anak SMA yang kosong.

"Adek! Cuci muka, ih! Belek mana kemana-mana gitu, juga!" perintah Suzy, Mommy si pria manis yang memakai setelan piyama coklatnya yang tak diperdulikan oleh Felix.

Felix justru lebih memilih menelungkupkan kepalanya menyamping di lipatan tangannya sendiri. Matanya ikut terpejam. Terlalu lengket untuk terbuka pagi ini.

Jeongin, si anak SMA dengan cekatan mengulurkan tangan kananya ke arah mata yang lebih tua, menghilangkan belek di kedua sudut mata Felix tanpa rasa jijik. Setelahnya Jeongin menyempatkan mencubit pipi putih si manis dengan gemas, membuat Felix mengerang sebal.

"Ngapain kesini pagi-pagi?" tanya Felix dengan sudut mata memicing dan nada tak suka.

"Sarapan, kak" Jawab Jeongin santai lalu memasukan segigit besar roti bakar mentega ditangannya.

"Dirumah kamu sendiri kan bisa. Ngapain di rumah aku?" Felix mengangkat kepalanya, lalu tangan mungilnya mengambil selembar roti dan kaleng selai kacang.

"Adeeek! Nggak boleh ketus! Lagian Mom suka kok kalo Jeongin tiap hari sarapan disini. Mom jadi ada temen sarapan. Yah.. gimana ya? Punya anak satu tapi jarang nemenin sarapan Mommy nya sih" Suzy memotong telur mata sapinya sebelum memakannya dengan elegan.

Felix meringis seadanya. Omongan Suzy tak bisa ia sanggah. Memang benar ia jarang menemani Mommy cantiknya sarapan. Bahkan, Felix sudah biasa merangkap sarapan dan makan siangnya di jam 1 siang. Karena biasanya, Felix baru bangun tidur pukul 12 siang. Itu pun kalau tidak ada kuliah pagi atau rapat BEM.

"Sorry, Mom. You know how crazy my.."

"Ya, ya.. makanya kamu jangan bawel kalo Jeongin duduk di meja makan kita setiap pagi. Kalo perlu setiap pagi, siang, malem. Karna Mom nggak suka makan sendirian" ucap final Suzy yang tak bisa dibantah Felix.

Disamping kiri Felix, Jeongin terkikik senang merayakan kemenangannya. Akhirnya, ia bisa punya kesempatan untuk sarapan di rumah tetangga cantiknya setiap hari.

Ups.. tetangga cantiknya, Felix, bukan Suzy. Bisa di pecat dari daftar calon menantu idaman oleh Jongsuk, Daddy Felix jika ia mendekati Suzy. Toh, untuk apa Jeongin mendekati Mommy Suzy yang memang cantik, kalau hatinya saja sudah terpaku dan tak mau lepas dari anak cantinya.

"Apa nyengir-nyengir! Mau aku olesin selai kacang itu gigi mu?!" sentak Felix pada Jeongin yang tersenyum lebar padanya.

"Adeeekk.."

Felix lagi-lagi hanya bisa menahan nafasnya setelah mendengar nada halus namun mencekam Mommy tersayangnya. Padahal sebentar lagi, Felix benar-benar akan mengolesi satu per satu gigi putih Jeongin dengan selai kacang di tangannya.

"Makan kak! Kakak harus makan yang banyak biar nggak kayak tengkorak lagi!" Jeongin menuangkan susu putih di teko ke gelas kosong Felix dengan tanpa diminta. Beruntung sekali kan Felix, digilainya seperti ini?

"YANG JEONGIN! AKU BUNUH KAMU! KU BUNUH!"

"Adeeeek!"

"Aduh! Kak! Aduh! Jangan mukul punggung! Aku ada senam atletik nanti! Aduh, Kak Felix!"

MY YOUNGEST BOYFRIENDWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu