Dan Bang Bulan baring di samping gua.

"Rame banget kaya nya."

Gua cuman ngangguk.

"Ada telpon yang gak kejawab tuh."

"Biarin, lagi males ngomong sama manusia itu."

"Yaudah aku bakal diem."

Kok? Lha kenapa jadi Bang Bulan yang baper?

"Shitttt di ataassss!" Yha gua mati.

Dan gua baru sadar, kalau yang baring di samping gua ini bukanlah Bang Bulan.

Mau tau siapa?

"HAH KAK YUTA?!"

Dan Kak Yuta cuman natap datar gua sambil masih baring santai.

Gua nya udah keringetan setengah mati dan gak gerak sama sekali.

"Kenapa Kak Yuta bisa ada disini?!" Histeris nih gua.

"Mau diem aja." Yha ngambek dia.

Kalau gini kan gua jadi merasa bersalah.

"M-maaf Kak." Gua cuman bisa nunduk karena malu, sumpah malu banget.

Kak Yuta yang awalnya baring jadi ikut tengkurap kaya posisi gua daritadi. Trus dia natap gua dari jarak yang lumayan deket juga.

Bahu kita sampai nempel gitu, bahkan gua bisa ngerasain kaki kanannya ada di atas kaki kiri gua.

"Mau minta maaf?" Kak Yuta nanya gitu pake nada yang dataaarrr bangettt.

Kan gua makin degdegan asu T-T

"Iya Kak, maaf karena tadi gak ngangkat telpon nya."

"Gak akan dimaafin, kecuali kalau dicium dulu."

W-WWOYYY

Gua blushing parahh!

"E-eh cium?" Makin dingin udah badan gua.

"Iya, terserah mau dimana."

Kok Kak Yuta ngomongnya serius banget, Gua kan jadi takut mau nolaknya./ekhem

Setelah beberapa detik mikir, kayanya gua bener-bener harus dapetin maaf nya Kak Yuta sekarang.

Karena masalah ini kek nya serius banget buat Kak Yuta.

Kak Yuta udah baik selama ini ke gua, ya walopun ada jail-jailnya. Masa gua bales kaya gitu aja sih ke Kak Yuta nya :(

"Kak." Gua test mic dulu.

"Ca." Dia ikut-ikutan manggil gua :(

Oke, satu dua tiga...













"Eh Ca, ke balkon yuk."

Siyal, gua hampir cium pipi nya. Malu sendiri gua anjir.

"Oh hayu aja Kak."

Dan kenapa Kak Yuta tiba-tiba ngajak gua ke balkon?

"Sukabumi sekarang panas banget." Oceh dia pas kita udah di balkon.

"Menurutku sih ini belum seberapa sama Jakarta."

Kak Yuta natap gua, berabe anjir.

"Kita belum baikan ya!" Tuhkan dibahas lagi T-T.

"Maafin dong kak." Jurus melas gua keluar, tapi itu gak mempan buat Kak Yuta.

"Caca gak mau ngangkat telpon karena apa? Dilarang ngobrol sama Kuncara?"

Awalnya gua ragu-ragu buat jawab, tapi karena tatapan Kak Yuta makin bikin gua kedesak jadinya gua ngangguk.

"Aku gitu karena ada alasannya Ca."

Preman ft Yuta✓Where stories live. Discover now