01

6.9K 793 113
                                    

Pria mungil itu memanyunkan bibirnya kesal, saat melihat didepan sana petinggi kampus lagi berdiri dengan kelompok masing-masing, ia melangkah mendekati mereka,bukan maksud mendekati tapi masalahnya mereka semua berdiri didepan koridor falkutasnya seperti ingin tawuran.

"Pagi  presdir Win" sapanya senyum kearah lelaki manis tinggi disebelah kiri.

"Pagi Renjun" balas sapaan lelaki manis yang dipanggil Presdir Win tadi, jangan kaget kenapa Presdir kedua tau nama Renjun karena dia juga bisa dibilang termasuk dalam Eagle geng sebagai orang baru di karenakan kedua kakaknya berada disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi Renjun" balas sapaan lelaki manis yang dipanggil Presdir Win tadi, jangan kaget kenapa Presdir kedua tau nama Renjun karena dia juga bisa dibilang termasuk dalam Eagle geng sebagai orang baru di karenakan kedua kakaknya berada disana.

Renjun lelaki mungil itu hanya menganggukan kepalanya lalu menoleh kesebelah kanan, "Pagi presdir Lee" lagi, sapanya ke lelaki tanpa ekspresi.Yang disapa hanya menganggukan kepala tanpa tersenyum membuat Renjun manyunin kembali bibirnya.

Yang disapa hanya menganggukan kepala tanpa tersenyum membuat Renjun manyunin kembali bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setidaknya jika tidak ingin menjawab, ya senyum kek!" batin Renjun.

"INJUNNIE BABYY~~" teriak lelaki bongsor yang berlari kearahnya. "Lucas ge, kenapa teriak-teriak? Malu-maluin" kesal Renjun yang hanya dapat cengiran dari tersangka peneriakkan.

"Udah ayo Njun kita masuk kelas"

"Ayo Yang" jawab Renjun, yang bukan panggilan sayang cuma nama ini manusia YangYang suka kesal memang kalau manggil dia bisa-bisa retak rumah tangga apalagi kalau lagi chattan, lihat namaa udah lah selamat tinggal aja.

Kedua nya pamit ninggalin dua kubu yang kini tatap-tatapan, "Gak usah gitu juga lihatnya" kata Lucas nyolek lelaki yang natap dia sinis dengan gelar presdir Lee tadi.

"Ayo kembali ke falkutas masing-masing" ajak Taeyong.

"CIAAA MASIH BAPER?!" teriak Lucas gak tau aja beberapa orang disitu ngelihat kearah mereka.

"Sampai kapan pun aku tetap kemusuhan sama dia!" gumam Taeyong yang masih kedengaran oleh Rot schwarz geng.

"Jiwa Uke-mu masih melekat ya, Tae"

"DIAM kau Jae"

"Woo lihat, Taeyong membentakku" adu Jaehyun ke Eunwoo kekasihnya dengan wajah di imut-imutkan.

"Mataku seketika jijik mendengarnya" ucap Taeyong melangkah cepat meninggalkan anggota genknya itu.

"Sejak kapan mata bisa mendengar?" Tanya Doyoung.

"Sejak aku mencintaimu" jawab Taeil santai gak tau aja lelaki disebelahnya udah memerah padam karena hanya jawaban biasa dari si pendek namun ganteng ini.

Kantin begitu riuh ketika Rot schwarz geng datang diikuti dengan Eagle geng, sudah hal biasa sebenarnya bagi para senior atau junior tetap saja mereka tidak henti-hentinya teriak dan kagum dengan visual mereka apalagi Presdirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kantin begitu riuh ketika Rot schwarz geng datang diikuti dengan Eagle geng, sudah hal biasa sebenarnya bagi para senior atau junior tetap saja mereka tidak henti-hentinya teriak dan kagum dengan visual mereka apalagi Presdirnya. Ditambah lagi dengan mahasiswa baru makin ricuh kaya fanmeeting dadakan.

Renjun yang belum terbiasa hanya bisa mendengus kesal, teriakkan mereka ternyata bisa membuat telinga Renjun berdengung mana lagi saat ini dia bersama Eagle geng. "Aku percaya sekarang kalian sangat terkenal" kata Renjun.

"Bukankah dari dulu? Kau saja yang selalu menutup mata dan telinga" jawab Lucas dengan wajah sombongnya.

"Dulu aku gak percaya ge, apa lagi dirimu! Dulukan kau jelek mana ada yang mau dekat denganmu" jawab Renjun santai yang diakhiri dengan tawa teman-temannya. "Mulutmu itu ya, ingin ku kasih cabai" geram Lucas.

"Uh gegeku, maafkan adikmu ini hmm"

"Iya-iya bagaimana bisa aku marah padamu" jawab Lucas sambil ngusap rambut Renjun gemas.

Disisi lain sepasang mata sedari tadi curi-curi pandangan kearah meja Eagle lebih tepatnya ke sepasang orang yang asik mengobrol.

Grep

"Sial, mengapa dia melihat kearah sini" gumam orang itu yang ke gep sama Renjun tapi dibalas senyuman oleh Renjun.

"Manis" katanya tanpa sadar, dan tanpa sadar pula jika teman-temannya mandang ia aneh.

"Yong? Kau baik-baik saja?" tanya Doyoung disampingnya, menaruh tangan dileher, didahi guna meriksa suhu tubuh pria bermarga Lee itu.

"Aku baik-baik saja" jawabnya tanpa ekspresi.

sial mungkin yang dirasakan lelaki mungil asal China ini, menatap derasnya air yang turun menyelimutin jalanan yang sepi, bibirnya gak berhenti mengeluarkan umpatan setelah sedari tadi berulang kali dan berkali-kali meletakkan benda persegi panjang itu ketelinga nya, namun tak ada satu pun tanda yang mengangkat telfonnya.

"Tau gini aku pulang bareng Eric" gumamnya sambil memanyunkan bibir imut satu kata untuknya,"Huhu bagaimana bisa Hendery ge sama Lucas ge tak menjawab telfonku? Mereka melupakan aku hah?! Oh baba, mama,malangnya nasib anak bungsumu ini" lanjutnya mendramatis.

Ckiit..

Satu mobil mewah dengan merk Honda Civic Type R kini berhenti tepat di depannya seakan seperti di dunia dongeng, seorang pangeran yang lebih tampan dari dunia khayalan itu menghampirinya sambil membawa payung berukuran besar.

"Belum pulang?"tanya orang tersebut.

"Jika aku sudah pulang, tak mungkin aku disini Presdir Lee"jawabnya dengan nada ketus.

"Hmm ya dan pertanyaan ku sungguh bodoh" batin pria itu

"Jika begitu mari lah pulang bersama ku Renjun-ah"

"Huh?"bentar biarkan Renjun mencerna perkataan lelaki disampingnya ini,wow seorang Presdir kampusnya, yang dingin dan disegani mengajak dia pulang? Haha, iya ini Renjun sedang bermimpi.

"Mengapa melamun? Ayo" ajaknya lagi.

" Tidak usah presdir, aku tak ingin merepotkanmu" tolak halus Renjun.

"Tidak, kau tak merepotkanku sama sekali" bantahnya cepat."Ah ayo, udara semakin dingin" lagi, si presdir ini membuat jantung Renjun mau keluar sekarang mereka sangat dekat bahkan jika di lihat seperti pelukkan karena berada satu payung.

"Ku mohonn semoga suara detak jantung sialan ini tidak terdengar" batin Renjun.

𝟶𝟽𝟶𝟹 | 𝚃𝙰𝙴𝚁𝙴𝙽 [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang