“Makan dulu ya, dikit aja,” kata ibu Radina, berusaha membujuk Nalani yang sulit makan.

Radina yang sudah tidak tahan dengan rasa laparnya segera mengambil makanan dan makan dengan lahap. Baru setelah rasa laparnya menghilang, ia datang mendekati ibunya yang masih mengurusi Nalani yang tiba-tiba jadi aneh semenjak kena demam begini.

“Mama makan aja dulu, Nalani biar Radina yang urus,” kata Radina.

“Bener?” tanya ibu Radina.

“Bener,” jawab Radina.

“Lan, makannya sama Radina ya,” kata ibu Radina.

Nalani langsung menggeleng, terlihat sekali ia menolak mentah-mentah ide itu.

“Nal, Mama juga mau makan,” kata Radina.

“Makan aja di sini,” kata Nalani.

Radina dan ibunya langsung terkejut mendengar perkataan Nalani barusan. Ternyata ia bisa juga berkata seperti ini setelah sekian lama yang ia lakukan hanya berkata ‘iya’ atau mengangguk.

“Tapi Lani ikut makan atau nggak Mama tinggal,” kata ibu Radina.

Nalani mengangguk.

Hasilnya, Nalani jadi makan setelah diberi opsi begitu oleh ibu mertuanya. Lama sih ngunyahnya, tapi yang penting makan. Manja sekali dia saat sakit panas, padahal saat hamil ia terbiasa sendirian dan tidak banyak mengeluh.

“Besok kalo masih sakit ke dokter ya,” kata ibu Radina.

“Nggak mau,” kata Nalani

“Kalo sakit terus nanti gak bisa jenguk Adnan loh,” kata Radina.

“Adnan?!” seru Nalani.

“Adnan?” ibu Radina bingung dengan nama itu.

“Mau ke dokter ya? Sekarang aja deh jangan besok. Kalo besok sembuh kan bisa jenguk Adnan,” kata Radina.

Tiba-tiba Nalani mengangguk. Ibu Radina terkejut dibuatnya.

“Adnan siapa?” tanya ibu Radina.

“Si bayi,” jawab Radina.

Ibu Radina mengangguk paham.

***

Keesokan harinya suhu tubuh Nalani sudah turun dan sikapnya berubah drastis dari yang kemarin. Sekarang ia kembali menjadi si pendiam yang penurut lagi. Dokter kemarin bilang kalau ia bisa menyusui meski sedang demam karena kalau tidak justru anaknya akan sakit. Wajahnya langsung berseri-seri mendengar perkataan itu dari dokter dan kini ia sedang menyusui si kecil Adnan. Radina sendirian menemui Dokter Kelly.

“Lusa bayinya sudah bisa dibawa pulang, “ kata Dokter Kelly.

“Bener, Dok?” Radina berusaha memastikan.

“Ya, apa mau ditinggal di sini aja?” tanya Dokter Kelly.

“Jangan dong, Dok...” jawab Radina kepada dokter senior itu.

“Rawatlah baik-baik. Kalau hasil monitoring tetep bagus, besok pagi juga boleh dibawa pulang. Kasian juga kan jauh dari kamu,” kata Dokter Kelly.

“Makasih, Dok,” kata Radina.

 Radina tidak bilang apa-apa pada Nalani mengenai kabar ini. Ia justru memilih bilang pada ibunya saja dan tanpa disangka ayahnya mendengar.

“Papa yang jemput, kamu sekolah aja,” kata ayah Radina.

faster than a weddingWhere stories live. Discover now