"dady dan momy tidak marah?" tanya amber dengan bingung. dady liu terlihat tersenyum dan kemudian melirik kearah istrinya yg duduk disamping nya.

"untuk apa kami marah pada kalian, dulu dady butuh waktu 5 tahun untuk memiliki mu amber. sedangkan kau, hanya butuh beberapa bulan untuk menghamili krystal." ucap dady liu dengan santai. dan diberi cubitan kecil oleh momy liu seraya tersenyum.
amber yg mendengar itu, kemudian tersenyum dan begitu juga dengan krystal yg tak kalah senang karena mendapat persetujuan dari orang tua amber.

"secepatnya dady dan juga aku tidak mau pernikahan yg begitu mewah. cukup sederhana saja dan hanya mengundang kerabat dekat kita saja dady." ucap amber seraya tersenyum.

"kalau begitu, minggu depan kalian akan menikah. dady dan momy akan menyiapkan semuanya, kalian tenang saja nde~" ucap dady liu seraya tersenyum kearah amber dan krystal.

"wah~jinjja, aku tidak menyangka hyung akan segera menikah, bahkan disaat hyung masih sma." ucap jeno seraya tersenyum.

"wae? apa kau iri pada hyung, carilah wanita dan kencani dia. maka kau juga akan segera menikah seperti hyung." ucap amber kemudian tertawa sehingga memenuhi seluruh penjuru ruangan.

plak~

"yak~kenapa kau malah memukulku soojung?!" ucap amber seraya mengusap kepalanya yg sakit karena terkena pukulan dari krystal.

"kau bukannya mengajarkan yg baik pada adikmu, malah mengajarkan yg buruk. dasar stupid!" ucap krystal dengan dingin.

"haha~rasakan itu, noona memang kakak iparku yg sangat baik." ucap jeno kemudian berpindah menghampiri krystal dan memeluknya.

"aish~yak! lepaskan soojungku." ucap amber seraya mencoba melepaskan kedua tangan jeno yg melingkar bebas di tubuh krystal.

"sudah-sudah, amber sebaiknya kau antar krystal ke kamarmu. wanita hamil harus membutuhkan banyak istirahat, krystal tidak boleh lelah sama sekali." ucap momy liu dan diangguki oleh amber.

"yak! lepaskan tanganmu." ucap amber pada jeno. kemudian, jeno mulai melepaskan pelukannya dan menjulurkan lidahnya kearah amber , kemudian berlari karena takut terkena pukulan dari amber.

"aish~jinja. kajja, soojung biar ku antar kau ke kamar." ucap amber menggandeng tangan krystal menuju arah kamarnya yg berada dilantai 2 seraya menggendong tas milik krystal . krystalpun hanya mengangguk dan mengikuti langkah amber dari belakang.

~~

"tidurlah, kau pasti lelah setelah mengalami kejadian tadi. aku akan membersihkan diri dulu, nde~" ucap amber seraya mengusap kening krystal lembut yg sudah berbaring di atas ranjang king size empuk nya itu.
krystal hanya bisa tersenyum setelah mendapat perlakuan seperti itu dari amber. krystal menatap punggung pria yg sebentar lgi akan menjadi suami nya dan appa dari anak yg ia kandung saat ini. setelah, amber menghilang di balik pintu kamar mandi, krystal akhirnya mulai memejamkan matanya dan tertidur.

keesokan harinya.

kebetulan hari ini adalah hari minggu, dimana amber dan juga krystal libur sekolah. amber berinisiatif mengajak krystal ke rumah sakit untuk mengecek kandungan nya. selama dalam perjalanan menuju rumah sakit, amber tak pernah melepaskan genggaman nya pada krystal. senyum yg terpancar diwajahnya pun tampak tidak pernah hilang sejak tadi.

tak lama kemudian, akhirnya mereka berdua sampai di rumah sakit. amber terlebih dulu turun dari mobilnya dan segera membuka pintu untuk krystal.

"hati-hati." ucap amber seraya melihat langkah krystal saat turun dari dalam mobil.

"kajja." ucap krystal seraya menggandeng tangan amber dari arah sebelah kanan. amber hanya membalasnya dengan anggukan dan kemudian mereka mulai berjalan masuk kedalam rumah sakit seoulnation.

setelah selesai melakukan serangkaian pemeriksaan, saat ini amber dan krystal tengah duduk menanti hasil pemeriksaan di depan dokter yg bernama henry tersebut, karena terlihat dari nametag yg ada di jubah putih nya.

"usia kandungannya baru 4 minggu. dan juga kandunganmu sangat lemah, jadi aku mohon untuk selalu beristirahat dan jangan terlalu lelah." ucap dokter henry dan diangguki oleh amber. kemudian, amber melirik kearah krystal yg duduk disampingnya dan tersenyum seraya mengelus perut datar krystal.

"ah, aku sering merasakan mual, setiap hari, bahkan aku tidak bisa makan sama sekali, apa tidak ada obat untuk meredakan rasa mualnya dok?" ucap krystal menatap kearah henry.

"tenang saja itu biasa terjadi pada ibu hamil, nanti akan aku resepkan obat pereda rasa mual nde~" ucap henry seraya tersenyum.

"nde~kamsamhamida dokter, kalau begitu kami permisi dulu." ucap amber dan diikuti oleh krystal seraya tersenyum. henry hanya membalasnya dengan anggukan.

setelah menebus obat di apotek, amber dan krystal berjalan di lorong rumah sakit menuju parkiran untuk pulang. baru saja setengah jalan, krystal mengehentikan langkahnya dan menutup mulutnya seperti ada yg bergejolak dalam perutnya memaksa untuk keluar. amber yg mengerti akan hal itu segera mengantar krystal kearah toilet.

"hoeekk...hoekkk~"

amber mengurut tengkuk krystal, untuk membantu krystal mengeluarkan semua isi perutnya. namun yg keluar hanya cairan putih bening.

"aish~jinjja rasa mual ini sungguh menyiksaku." ucap krystal setelah selesai membasuh bibirnya pada wastafel.

"kajja kita pulang, kau harus beristirahat." ucap amber mengandeng tangan krystal keluar dari toilet menuju mobilnya yg berada diparkiran.

didalam mobil.

"oppa?" ucap krystal melirik kearah amber.

"hmm~" deheman amber tanpa menoleh kearah krystal dan tetap fokus mengemudi.

"aku lapar oppa." ucap krystal kemudian menyandarkan kepalanya pada bahu amber.

"kajja, kita mampir dulu direstoran dekat sini untuk makan." ucap amber seraya tersenyum dan kemudian mengecup singkap puncak kepala krystal yg tengah bersandar di bahunya.

"anniya~aku ingin makan masakan buatanmu oppa." ucap krystal merengek seraya mengangkat kepalanya dan menatap kearah amber.

"arraso-arraso, kita pulang dan aku akan memasakkan sesuatu untukmu soojung." ucap amber seraya tersenyum. krystal yg mendengar itupun kembali tersenyum dan bersandar kembali di bahu amber. sedangkan amber hanya tersenyum atas tingkah laku krystal yg perlahan mulai berubah karena kehamilannya itu.

BERSAMBUNG.

marriage youngWhere stories live. Discover now