ENDLESS ; RIDDLE

Începe de la început
                                    

Tak lama kemudian, datang lah 2 orang lagi yang menambah jumlah mereka yaitu seorang yang telah dihubungi oleh Shiro, kepolisian Prefektur Nagano, yang akan mengurus kasus pembunuhan ini.

"Yo, apa kabar?"

"Suara itu, nada bicara itu. Jangan jangan!" Naru terkejut mendengar nada bicara serta gaya bicara salah satu polisi itu. Seorang yang sangat lama berada di Osaka dan yang jarang jarang ke Tokyo, Nakada Hiroki.

"Ah, tidak kusangka kita bertemu disini," Nakada melepas kacamata hitam yang biasa digunakan nya hingga membuat Naru susah untuk mengenali wajah nya itu.

"Nakada! Eh, bukankah kau bekerja sebagai kepolisian di Osaka. Kenapa sampai Prefektur Nagano?" Naru bingung.

"Aku memegang 3 wilayah, diantaranya Osaka, Prefektur Nagano, dan Kyoto. Kebetulan aku ada disini karena ada anggota baru yang akan menjadi partner ku saat menjalankan penyelidikan," jelas Nakada.

"Begitu ya," Naru paham.

"Permisi, bisa kita mulai penyelidikan ini?" Tanya Hanabi dengan nada sesunggukan dan air mata yang masih berbekas disekitar pelupuk matanya.

"Ah, maaf. Taiki, bagaimana hasilnya?" Nakada bertanya pada seorang partner yang ia panggil 'Taiki' itu.

"Korban bernama Azamuku Michi. 30 tahun seorang aktor di Prefektur Nagano. Korban tewas karena dicekik, ada bekas jeratan tali dan garis yoshikawa di lehernya," jelas Taiki memberi laporan yang diminta Nakada.

"Garis yoshikawa? Apa itu?" Yukari bertanya disela sela Taiki memberi laporan.

"Istilah yang digunakan di kepolisian," Nakada menjawab.

"Waktu dicekik, korban akan merasakan sesak dan kesakitan hingga ia akan berusaha melepaskan jeratan dilehernya dengan tangannya. Saat itu, biasanya bekas kuku atau cakaran korban tertinggal disana," Suzaku menjelaskan dengan rinci maksud dari Nakada serta menjawab pertanyaan Yukari.

"Bagaimana pun, rasa sakit akibat mencakar leher sendiri tidak ada apa apanya dibandingkan dengan rasa sakit pada jeratan. Aku benar 'kan, inspektur Nakada?" Raven menambahkan apa yang telah dijelaskan oleh Suzaku.

"Benar. Kau hebat juga, aku kagum. Siapa namamu?" Nakada mengagumi jawaban Raven.

"Kuro Raven,"

"Astaga, detektif memang hebat!" Yukari terkagum kagum.

"Oh, jadi itu yang dimaksud garis yoshikawa. Lalu, siapa yang menemukan nya terlebih dahulu?" Naru bertanya setelah pertanyaan Yukari terjawab.

"Kepala bagian forensik kepolisian zaman Taisho yang bernama Choichi Yoshikawa. Orang yang pertama kali menyadari bekas cakaran yang menjadi bukti tak terbantahkan bahwa korban meninggal karena dicekik," kini, Ai lah yang menjawab.

"Oh, hey, darimana kau tahu itu?"

"Aku menonton nya di televisi," jawab Ai dengan polos nya.

"Baiklah. Kapan perkiraan kematiannya?" Nakada bertanya lagi.

"Sekitar jam 08.00 PM sampai 09.00 PM. Menurut penjelasan dari Hanabi Midori yaitu kekasih dari korban yang merupakan aktris dan bekerja di satu perusahaan bersama dengan korban, ia bersama dengan Koganeiro Aoi seorang siswi SMA, menjemput korban di kamar nya. Saat mencoba membuka pintu, pintu kamarnya terasa berat, maka Koganeiro Aoi berganti dia yang membukanya dan saat mereka masuk, mereka menemukan korban," jelas Taiki lagi.

"Hm, aku mengerti. Sekarang, aku bertanya pada masing masing orang yang mereka lakukan pada rentang waktu 08.00-09.00 PM," ucap Nakada.

"Tidak perlu, inspektur. Karena yang menjadi kecurigaan hanyalah 3 orang," Raven memotong sebelum kesepakatan Nakada disetujui.

School And Love #Wattys2019Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum