#3 Keharmonisan

799 72 11
                                    

Author POV

Pagi telah tiba,  waktunya untuk sarapan.  Levi dan Oluo telah duduk di meja makan,  kemudian petra datang.  mereka tahu bahwa Gunther dan Eld akan terlambat datang karena mabuk semalam,  mereka pun memulai sarapannya.

Oluo sesekali menatap Petra yang sedang dengan tenang memakan makanannya.

Semalaman Oluo mengkhawatirkan Petra,  wajah Petra yang menangis disisinya malam itu masih sangat membekas di pikiran Oluo...

Makanan pun sudah habis,  mereka akan segera beranjak dari kegiatan makan mereka.  Petra terlebih dahulu dan bangun hendak mencuci piring.

Namun kemudian Gunther dan Eld berjalan menghampiri Petra,  Oluo,  dan Levi dengan berjalan menunduk. Membuat Levi sangat terheran-heran tentang apa yang sedang bawahan mereka lakukan.

Tiba-tiba,  Levi,  Oluo,  dan Petra terkejut melihat Gunther dan Eld duduk tertunduk di hadapan Petra.

"Petra... maafkan kami...!" Ucap Gunther.

"Sungguh kami kehilangan kendali... tolong ampuni kami..." rengek Eld yang sedang sangat ketakutan.

"Apa yang sedang mereka lakukan?  Apa aku ketinggalan sesuatu?  Aku tidak mengerti apa yang sedang anggota pasukanku lakukan. Apakah Gunther dan Eld melakukan kesalahan yang besar terhadap Petra? " pikir Levi.

"Lupakanlah..." ucap Petra pelan sambil mencoba memalingkan wajahnya.

"Tapi Petra kami tidak bisa membiarkannya begitu saja. Tolonglah Petra maafkan kamii!" Rengek Gunther.

"Hhh... aku sudah mengenal kalian cukup lama. Dan aku tahu bahwa kalian tidak akan sadar ketika mabuk. Aku akan memaafkan kalian,  lagipula kalian melakukan itu karena pengaruh alkohol..." ucap Petra lemah mencoba memaafkan.

Gunther dan Eld tau bahwa Petra memaksakan dirinya untuk memaafkan mereka,  walaupun sebenarnya Petra sangat terluka. Namun Gunther dan Eld berpura-pura bahwa memang benar Petra telah memaafkan mereka.

"Terimakasih Petra....!" Mereka duduk sambil membungkuk hampir terlihat seperti sujud kepada Petra.

Petra berlalu membawa gelas dan piring untuk mencucinya.

~~~

Pagi kapten,  Eld dan Gunther bangun dan menyapa Levi. Kemudian mereka izin untuk mandi dan bersiap sebelum sarapan. Kini tinggal Oluo dan Levi yang berada di ruang makan.

"Apa yang semalam terjadi? " tanya Levi dengan ekspresi dinginnya.

"Eld dan Gunther membuat kesalahan kepada Petra." Jawab Oluo murung.

"Kesalahan seperti apa?"

"Gunther dan Oluo melakukan 'sesuatu' yg tidak pantas kepada Petra"

Levi sangat terkejut,  meskipun tidak terlihat di wajahnya.

"Aku tidak tidur semalaman karena mengkhawatirkan Petra. Ia wanita yang baik dan polos,  aku yakin dia tidak pernah melakukan apapun dengan lelaki. Aku tahu ketika Eld dan Gunther melakukan itu padanya pasti akan membuat Petra sangat sedih..."
Ucap Oluo sambil menunduk.

"Apa yang Eld dan Gunther lakukan? Separah itukah? "

"Mereka baru sebatas menyentuh tubuh Petra,  beruntung Petra bisa melepaskan diri dari mereka"

Levi semakin terkejut mendengar cerita itu. Lebih tepatnya Levi merasa sangat amat bersalah.

Pertama,  ketika Levi mengizinkan Petra tidur di kamarnya,  ia berpikiran bahwa Petra sangat kegirangan dan dari pikiran Levi pun,  Levi tau bahwa ia memandang rendah Petra sebagai wanita.

Kedua,  ia bahkan tidak mengucapkan kata maaf sekali pun.

***

Hari itu adalah hari yang santai bagi pasukan Levi. Eld dan Gunther memutuskan untuk membuat sebuha kue. Telihat seperti kue ulang tahun namun tidak ada yang sedang merayakan ulang tahun.

Mereka membuat kue itu tulus untuk Petra,  berharap mood Petra kembali baik.

Oluo dan Levi mengetahui apa yang Eld dan Gunther lakukan namun membiarkannya karena itu adalah usaha yang cukup keras untuk membuat Petra senang.

Setelah kue itu selesai dibuat,  semua anggota berkumpul termasuk Levi di ruang makan kecuali Petra

Akhirnya Eld memanggil Petra untuk datang.

"Surprise...!" Teriak Eld dan Gunther.

Eld dan Gunther bahkan memberikan 2 buket bunga yang sangat indah untuk Petra bak pria yang memberikan buket bunga untuk kekasihnya.

Petra hanya terdiam dan kemudian menundukan wajahnya,  ia menangis...

"Sudahlah aku sudah memaafkan kalian..." ucap Petra dengan senyumannya yang manis dan air matanya yang begitu berkilauan...

"Tapi,  kami rasa kami tidak pantas untuk dimaafkan..." ucap Eld menunduk.

"Hhahahha..." Petra berlari meneluk Eld dan Gunther,  membuat mereks berdua sangat emosional. Oluo menghampiri mereka dan ikut berpelukan. Semuanya tertawa dalam ketulusan.

Levi yang masih dalam ekspresi datarnya,  diam-diam tidak bisa memalingkan pandangan dari Petra.

"Sangat cantik..." ujar Levi dalam hatinya.

Mengatahui tingkah laku mereka yang kekanak-kanakan,  ekspresi mereka malu dihadapan sang kapten.

"Ayo kita makan kue ini" ajak Petra.

Petra memotong kue itu menjadi 5 bagian sama besar. Meletakannya dipiring lalu memberikannya satu persatu,  ketika ia akan memberikannya kepada Levi,  ia sadar bahwa kue bagian Levi seharusnya tidak sama dengan mereka,  karena Levi adalah kapten.

Akhirnya Petra membagi potongan kue miliknya untuk diletakan di piring Levi.

"Seharusnya aku memotong bagian untuk kapten lebih besar" ucap Petra sambil tertawa.

Levi mengambil Kue itu dan kemudian mengambil potongan kue Petra dengan garpu lalu mengarahkannya ke Petra seperti hendak menyuapi Petra.

Semua orang terkejut.

"Ini kue mu,  kenapa bagianku yang paling banyak?"

"Nih ambil kembali" lanjutnya.

Petra tidak tau apa yg harus ia lakukan. Apakah gerakan tangan Levi mengisyaratkan untuk menyuapinya atau aku harus mengambilnya dengan tanganku.

Petra tidak mau terlalu percaya diri,  mana mungkin Levi ingin menyuapinya. Baginya aku hanyalah wanita rendahan...

Petra tersenyum kecil merasakan sakit,  menyimpulkan bahwa yang dipikirkannya itu benar.

"Ah baiklah Kapten..." petra mengambil garpu itu dengan tangannya. Sebelum tangannya menggapai garpu itu,

"Aku hendak menyuapimu" ucap Levi dingin. Membuat seisi ruangan hening.

Petra pun mematung sejenak,  tidak percaya dengan apa yang dilakukan Levi padanya,

"Ah... baiklah" Petra mendekatkan mulutnya ke garpu itu. Levi terus memandangi Petra,  melihat bagaimana rambutnya yang terselip di telinga jatuh sedikit demi sedikit saat Petra membungkuk hendak memakan kue di tangan Levi,  melihat bibir Petra yang mungil dan manis. terlebih melihat senyum Petra yang manis dan tulus...


"Aku menyukainya..."


Ucap Levi di dalam hatinya...

Perasaanku Yang Telah LamaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz