LOVE TRIANGLE ; SENSITIVE

Start from the beginning
                                    

"Tempat yang sangat sangat bagus!" Naru sangat setuju hingga ia memberi kesepakatan lebih dulu.

"Tempat suci bagi para pasangan ya? Wah, kurasa itu akan sangat bagus jika kita mengadakan acara semacam acara yang berhubungan dengan couple," Yoru mulai mengusulkan acara apa saja yang akan di lakukan oleh siswa siswi Tsukiuta High School nanti saat mereka berada di sana. Di tempat dimana Ai usulkan itu.

"Kalau itu bisa membuat hubungan kami membaik, aku pastinya setuju.." gumam Naru dalam batin.

"Aku iya saja," jawab Hajime dengan sedikit malas. Ah, rasanya ia tidak bersemangat karena belahan hatinya tidak memiliki gairah terhadap nya. Melainkan pada orang lain.

Sementara Aoi hanya diam, ia melamun kan sesuatu yaitu dimana saat saat ia bisa berkencan dengan Ai diwaktu mereka senggang. Ah, membayangkan nya saja membuat hati berdebar, bagaimana kalau itu bisa terjadi?

"Aoi? Bagaimana dengan mu?" Haru pada akhirnya membuyarkan lamunan Aoi.

"A-aku setuju," Aoi kelabakan.

"Baiklah, kalau begitu aku setuju juga. Tempat yang sangat menarik untuk dicoba bermain ski bukan? Kurasa itu akan menambah semangat bagi para siswa siswi. Sekaligus penyegaran siswa siswi dan kita semua," ucap Haru menyetujui saran Ai yang juga disetujui oleh anggota OSIS lainnya.

"Hm, baiklah. Setelah menentukan tempat, bagaimana kalau kita menyusun acaranya? Setelah itu baru lah kita memberikan ini pada guru," lanjut Haru.

"Ha'i!" Semuanya menjawab serempak.

Mereka menyusun acara dari awal, pertengahan, hingga akhir. Mungkin mereka akan menghabiskan 2-3 hari di Prefektur Nagano.

"Kebetulan Naru, kita bertemu disini," Raven tersenyum pada Naru sesaat ia berpapasan dengan Naru yang kelihatan nya baru keluar dari ruang OSIS.

"A-ah, Raven. A-ada apa?" Naru mendadak gugup. Ia seberusaha mungkin menjadi anggun saat di depan Raven.

"Kau ada waktu setelah ini? Kalau iya, aku ingin mentraktir mu es krim di Ice Cream Court, bagaimana?" Tatapan Raven seolah tak bisa dihindari oleh Naru. Jangankan menghindari, bahkan ia tidak bisa berkata 'tidak' pada laki laki yang memiliki senyum ramah ini.

"Aku rasa tidak bisa. Besok, akan ada acara penting, semua siswa di minta pulang lebih awal. Jadi sebaiknya, kau juga mempersiapkan diri untuk besok," Hajime tiba tiba datang dan menjawab sebelum Naru mengeluarkan suaranya untuk menjawab.

"Oh, begitu kah? Kalau begitu, lain waktu saja ya, Naru? Jaa nee," seperti biasa, Raven mengedipkan sebelah matanya pada Naru sebelum ia pergi.

"Ayo," setelah melihat Raven pergi, Hajime segera menggandeng Naru menuju kelas.

Pengumuman mulai di edarkan melalui radio speaker disetiap koridor sekolah dan disetiap kelas. Mengumumkan bahwa hari ini mereka diperbolehkan pulang lebih awal untuk mempersiapkan diri untuk besok.

Mendengar pengumuman itu. Para murid bersorak riang gembira bagaikan seorang tawanan yang lepas dari penjara. Segera, mereka mengemasi barang barang mereka dan berlari keluar kelas untuk pulang.

Sementara itu, Aoi merasa heran karena Ai yang seolah tidak mau berbicara padanya. Setiap kali ia mengajak Ai berbicara, Ai selaku menjawab nya dengan gumaman 'hm'.

"Ai, kenapa kau diam saja? Kau marah padaku?" Tanya Aoi.

"Hm," seperti itulah jawabannya.

Aoi menghela nafas, "kalau kau ada sesuatu, katakan saja, jangan diam seperti ini," seloroh Aoi.

School And Love #Wattys2019Where stories live. Discover now