GO AWAY FROM HIM!

En başından başla
                                    

"Hmm, benar juga. Tapi, kegiatan apa? Semacam acara berlibur?"

"Kurang lebih, iya,"

"Bagaimana kalau kita bicarakan hal ini bersama semua anggota OSIS? Sebaiknya seperti itu, Haru-san," Aoi memberi usul.

Haru menjentikkan jarinya, "kau benar, seharusnya aku memikirkan nya dari awal. Tak salah diriku memilih mu," ucap Haru yang memuji kemampuan Aoi.

"Naru~ halo~ hey!"

"Eh?? I-iya??" Naru terkejut seketika mendengar seseorang yang sedikit berteriak padanya. Mengagetkan nya yang sedang memperhatikan sesuatu. Siapa lagi kalau bukan teman sekelas Yukari?

"Kau ini selalu melamun. Memang nya, apa yang kau lamun kan? Hajime?" Tanya Yukari dengan nada tidak santai.

"Tidak, aku hanya memperhatikan sesuatu," jawab Naru tidak jelas.

"Sesuatu seperti apa?" Bahkan Yukari tidak maksud.

"Huft, itu! Disana," Naru menunjuk pada bangku seorang siswa yang tengah duduk dengan sebuah buku di tangannya. Matanya tak teralihkan oleh gadis gadis disekitarnya yang mengelilingi nya. Siswa berambut cokelat terang, bermata cokelat keemasan, dan ia memakai kacamata saat membaca. Bayangkan betapa tenang dan tampannya siswa itu hingga membuat seoang Nakagawa Naru terkagum kagum.

"Raven? Kau melamunkan Raven?!" Nada Yukari meninggi yang memungkinkan bahwa satu kelas akan mendengar ucapannya itu. Segera Naru membungkam mulut yang tidak bisa diam itu.

"Ssst!! Aku hanya mengagumi nya bukan menyukai nya! Kalau sampa Hajime tahu-"

"Tahu apa,"

Sebuah suara yang tak asing ditelinga kedua gadis yang saling berbisik ini, membuat kaget keduanya terutama Naru. Dengan ragu ia membalikkan badannya seraya menelan ludah nya.

"Ahahah, Hajime-kun," Naru tertawa hampa seraya menggaruk garuk tengkuknya yang tak gatal itu.

Hajime menatap Naru dengan tatapan biasa. Ia tidak dalam suasana hati panas atau semacamnya, melainkan perasaan sakit yang teramat sangat. Kali pertama ia merasakan sakit tidak berdarah.

"Ha-hajime? Kenapa?" Naru bingung karena Hajime yang tak merespon apa apa darinya. Ada apa dengan Hajime?

Hajime berjalan menjauh dari Naru. Ia menuju keluar kelas sesaat Naru memandangi punggung kekasih nya itu. Merasa tidak enak hati dan bersalah, Naru tidak mengejar Hajime ataupun memanggil namanya.

"Hey, dia kenapa? Tumben sekali ya," bagai kan tidak ada apa apa, itu lah yang dianggap Yukari. Namun, tidak untuk kedua insan yang sedang menghadapi masalah, tidak tahu apa itu.

"Yukari, apa salah ku?"

"Hah??"

Ai berjalan di koridor sekolah sesaat dirinya tidak ada sesuatu di dalam kelas. Karena waktu istirahat yang kebetulan di perpanjang, ia berniat menuju taman sekolah. Sebelum itu, ia harus ke ruang OSIS untuk mengajak Aoi menemani nya.

Saat berjalan, ia merasakan bahwa dirinya diikuti oleh seseorang. Namun, ketika dirinya berhenti sejenak dan menoleh kearah belakang nya, tidak ada siapapun melainkan hanya siswa siswi yang sedang asyik berbicara dengan teman teman mereka.

"Mungkin hanya perasaan ku saja," gumam Ai lanjut berjalan.

BRUK

Sayang sekali, ketika dirinya lanjut untuk berjalan tiba tiba ia tidak sengaja menabrak seseorang, "aduh.." rintih nya.

"Ah, Ai kebetulan sekali!"

"Eh? Aoi? Aku baru ingin menghampiri mu," sesaat Ai membuka matanya untuk melihat siapa yang di tabrak nya, ternyata itu adalah Aoi.

Aoi tersenyum, "ada rapat penting," ucap Aoi seolah tidak tahu mau Ai yang sebenarnya.

"A-apa? Jangan bilang tentang OSIS," Ai sedikit kecewa. Waktu kebersamaan nya dengan Aoi terpotong.

Aoi mengangguk, "kutunggu di ruang OSIS. Oh, Naru-san dan Hajime-san jangan dilupakan ya, ajak mereka juga. Kita perlu mereka berdua," Aoi mulai melangkah kembali ke ruang OSIS.

"Bagaimana dengan Yoru?!" Ai sedikit berteriak tatkala Aoi semakin jauh.

"Dia sudah ada!" Jawab Aoi yang mulai berlari kecil.

"Hahh," Ai menghela nafas kecewa. Ingin sekali ia bersama dengan Aoi menghabiskan waktu bersama. Namun, sepertinya untuk saat ini tidak bisa dihindari bahwa ia harus merelakan kebahagiaan nya demi kepentingan banyak orang.

Ia segera berjalan kembali menuju kelas Hajime dan Naru untuk memanggil mereka dalam rapat OSIS.

Di lapangan basket. Hikari bersama dengan teman baru nya yaitu Hino seorang murid baru di Tsukiuta High School. Ia dan Hino tengah bermain basket bersama.

"Sasuga, Hikari-san!" Puji Hino.

"Terima kasih! Hino juga pasti bisa," Hikari juga memberi semangat.

Hino tersenyum, dirinya mulai mengangkat bola basket yang berada ditangan nya dan mengarahkan nya pada ring basket. Ia mulai melempar kan bola tersebut berharap bola itu masuk pada tempatnya, sayang nya bola itu memantul kembali kearahnya. Karena tak sempat menghindar bola itu nyaris mengenai Hino. Nyari mengenai nya!

"Kau tidak apa?" Seperti yang baru saja terjadi. Bola basket yang memantul kearahnya itu nyaris mengenai Hino. Namun sepertinya, seseorang menangkap bola basket itu agar tak mengenainya.

"I-iya.. te-terima kasih," Hino gugup seketika.

Seorang itu tersenyum padanya, membuat jantung Hino berdebar kencang, "oh ya, ini bola mu. Berhati hatilah saat bermain, jaa," ia memberikan bola itu kembali pada Hino. Segera Hino menerimanya dan melihat punggung seorang yang menyelamatkan nya dari hantaman bola basket yang sempat mengarah padanya.

Seorang itu semakin jauh dan tak terlihat lagi.

"Siapa orang itu?" Tanya Hino.

"Ah, dia Satsuki Aoi-san. Siswa di kelas 2-A. Dikenal sebagai pangeran sejati! Tapi aku tidak menyukainya, kau tahu? Dia sudah menemukan putrinya sendiri," Hikari menjelaskan serta bercerita tentang seorang yang baru saja menyelamatkan Hino, Aoi.

"Pu-putri?"

"Iya! Tidak kalah cantik dari siswi lainnya. Namanya adalah Koganeiro Aoi, keren 'kan? Nama mereka sama sama 'Aoi'," Hikari dengan senang nya bercerita.

"Hm, aku akan menjadi putri bagi Aoi senpai!"

Hikari tertegun, "Hi-hino, sebaiknya jangan,"

"Kenapa? Aku menyukai nya! Dia itu bagai merenggut hati ku saat pandangan pertama. Aura pangeran nya sangat kuat! Nee, bagaimana? Aku pasti boleh kan?" Hino tetap bersikeras untuk mendapatkan Aoi.

"Menjauh lah darinya,"











Koganeiro Aoi:

Koganeiro Aoi desu..
Hahh, jujur aku malas membawakan narasi hari ini. Tentu saja! Siapa yang tidak kesal diperlakukan seperti itu oleh kekasih sendiri? Apalagi, aku memiliki saingan yang tidak dari biasanya! Astaga...
Lihat saja besok, kalau Aoi tetap seperti itu, aku tidak akan mau bersama nya!
Bertepatan besok kami akan belajar dengan suasana yang baru, sekaligus berlibur.
Aku seharusnya senang karena besok musim dingin..
Aoi, aku ingin kau peka, sekalii saja.
Selanjutnya! Love Triangle ; Sensitive
Aku...













To Be Continued
Story By SatsuAoi15

School And Love #Wattys2019Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin