Kini Ku (Tak) Sendiri Lagi!

72 5 3
                                    


"Ini adalah sepenggal Kisahku, menuju kesempurnaan agamaku dengan menunaikan sunnah Nabi ku..."

Deden Suryana

Masa Ku sendiri…

Disaat aku masih sendiri, semua masih bergantung diri dan Family, tak ada tangggung jawab yang berarti,,,

hari-hari ku lalui dengan berjalannya waktu, belum ada targetan yang menentu, hingga salah seorang teman bicara “masa sendiri, terlalu banyak waktu yang sering terbuang sia-sia, hingga tabungan pun hilang entah kemana...”

Saat itu aku mulai berfikir, mengapa aku masih sendiri? Dengan banyaknya ujian dunia yang semakin meninggi, dengan tugas mengajar yang sering menguji kesabaran hati dan diri...

--))§0§((--

Masa Ku bertemu dengan nya…

Seiring dengan berjalannya waktu, aku pun mulai membenah diri, aku tak tau bagaimana harus memulai, yang pasti ketika ada seorang sahabat, ia meminta ku me-repair computer dirumahnya, disitulah ku bertemu dengannya saat sepuluh hari terakhir ramadhan...

ternyata ia adalah adik dari sahabatku, hingga terjalinlah hubungan silaturahin yang mendalam hingga sahabatku percaya bahwa ku dapat menjadi bagian keluarganya,, aku pun tak tahu bagaimana datangnya cinta, hingga aku ber-azzam untuk menggenapkan agama,,,

--))§0§((--

Ketika itu aku mulai berdiskusi dengan murrobi (Ustad), hingga ia berpesan “Jika antum memiliki rasa cinta, itu adalah anugrah dari Allah, namun antum  harus benar menjalankannya jangan sampai cinta kepada manusia lebih besar dengan cinta antum kepada Allah, antum sudah dewasa, jika antum yakin maka Allah akan memudahkan.”

Di sela-sela diskusi ku mulai meyakini diri, untuk memproses ke jenjang yang lebih syar’i.

Alhamdulillah semua proses berjalan dengan baik dan murrobi pun bertemu dengannya, hingga tibalah waktu untuk melamar yang ku yakin ia akan menjadi bidadari yang baik bagi aku dan keluarga kecilku nanti... :)

--))§0§((--

Masa Penantian…

Setelah proses berjalan, walaupun masih banyak kerikil yang bertebaran namun ku yakin bisa untuk menjalankannya,,,

rapat keluargapun dimulai, banyak sharing dan diskusi tentang niatku untuk melamar, ada yang pro namun ada juga yang kontra.

Sebagian ada yang berpendapat “kamu masih  muda, usia baru 22, kenapa harus buru-buru menikah?”

bagiku mengenapkan agama bukanlah masalah usia, namun adalah sunnah Nabi yang sangat dianjurkan, serta kedewasaan itu tidaklah dilihat dari banyaknya usia yang dimiliki, karena dewasa adalah pilihan dan tua itu adalah kepastian.

Niatku makin kuat, ketika melihat ibu tercinta mendukung untuk terus bertahan dengan segala wacana yang tersebar, dan abi yang mendidik ku untuk mandiri sebelum menikah,, Alhamdulillah saat itu pun tiba...

--))§0§((--

Masa Ku Mengucap Janji...

Sahabat adalah teman yang terbaik yang ku miliki, sahabat-sahabatku mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Menengah Atas, hingga anak murid SMK, Alumni dan Peserta Les yang ku bimbing, semua bersedia meluangkan seluruh waktu, tenaga dan fikirannya.

tak bisa ku bayangkan jika tidak ada mereka pada masa itu, terimakasih sahabat yang benar-benar memberikan sesuatu yang berharga, mulai dari persiapan bawaan, sehingga aku tak perlu membeli roti buaya (krn saat itu sudah tak ada uang utk membelinya).

Pada saat itu pula Mobil untuk mengantar keluarga ku-pun sempat terlupakan, hingga salah satu siswa SMK menawarkan untuk memakai Mobil untuk Mengantar keluarga.

sampai kegiatan tiba semua di cover oleh seluruh sahabat-sahabatku yang bersedia meluangkan waktunya, mulai dari MC, Persiapan tempat, Tilawah, dan lainnya yang tak bisa ku sebutkan satu persatu.

Masa itu pun tiba, saat aku mengucap janji setia serta mengucapkan akad nikah, haru bercampur bahagia menyelimuti suasana yang amat sakral,

"Saya terima nikahnya dan kawinnya...."

kini aku sudah menggenapkan agamaku, air matapun mengalir melihat orangtuaku menangis bahagia melihat ku sudah menjadi suami dari istri yang ku cinta..

Kini aku tak sendiri lagi, kini aku menjalankan tanggung jawab  sebagai suami, kini hari-hari ku lalui dengan sesuatu yang berarti hingga aku teringat dengan kata-kata murrobi “Rasulullah bersabda, ‘Nikahlah kamu niscaya kamu akan kaya’..”

terkadang aku berfikir, apakah maksud dari pesan tersebut? saat aku masih sendiri, aku belum mendapatkan jawabannya, tapi kini aku menemukan jawabannya, kaya bukanlah dengan arti yang sesungguhnya, namun kaya itu adalah, kaya hati, kaya untuk menjaga diri dari perbuatan maksiat dan yang sia-sia, selain itu, jika di artikan yang sebenarnya adalah saat masih sendiri belum tentu kita berfikir untuk membeli peralatan dapur sendok, gelas, panci dan lain sebagainya, namun setelah menikah niscaya kita kan memiliki hal tersebut, yang mungkin selama kita masih memakai barang-barang  milik orang tua kita.

menikah mendidik diri lebih mandiri, menikah mendidik diri untuk menjaga diri, menikah mendidik diri untuk me-manage keuangan yang berarti, serta menikah mendidik diri untuk  mengerti dan memahami. Menikah bukanlah menyatukan dua orang insan saja, namun menikah adalah menyatukan dua belah keluarga yang berbeda budaya. Hingga kita mengerti arti menikah yang sesungguhnya bukan karena nafsu kita menikah, namun menikah karena sunnah yang dianjurkan...

--))§0§((--

Inilah kisah ku, sedikit yang bisa ku urai dengan kata-kata, namun masih banyak kisah yang tersirat hingga ku masih perlu waktu untuk mengurainya menjadi kata,,

tulisan ini ku persembahkan kepada istri ku tercinta yang telah sabar dan Qona’ah serta cintanya yang besar hingga saat ini pernikahan sampai saat ini.

ku persembahkan juga kepada sahabat-sahabatku yang telah meluangkan waktu, tenaga, fikirannya demi kelancaran pernikahan yang ku lalui, serta Keluarga (kakak, Ipar, Paman, Bibi) Ibu dan Almarhum Abi ku yang sempat menikahkan aku. >_<

Serta rela berkorban untuk melihat anaknya menikah walau saat itu telah mengalami sakit sehingga tidak bisa menemani ku sampai selesai resepsi pernikahan dikarenakan kondisi fisik yang lemah. >_<

--))§0§0((--

Akhir kata semoga kisah ini menjadi kisah inspiratif bagi sahabat yang ingin dan sedang menuju untuk menggenapkan agamanya.

Sesungguhnya Allah mempermudah segala sesuatu yang baik serta niat yang baik,

Semoga Allah melindungi diri ini dari hal-hal yang tak berguna dan menjaga hati untuk tetap cinta kepada-Nya, amin, amin, ya Robbal’alamin. ^_^

Kini Ku (Tak) Sendiri Lagi!Where stories live. Discover now