3. Tips Membuat Narasi yang Menarik dan Tidak Membosankan

808 46 0
                                    

Judul : Tips Membuat Narasi yang Menarik dan Tidak Membosankan
Tutor : Hain

Narasi itu apa sih?
Ada yg tau?

Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir.

Pertama yang harus dilakukan dalam menulis narasi adalah mencari ide yang cemerlang. Seperti kita ketahui, ide bisa kita temukan dimana saja. Di jalan, di terminal, di tempat kerja, di sekolah dan dimana pun. Caranya pun bisa dengan berbagai cara. Ada yang dengan membaca, dengan bernyanyi, dengan berjalan-jalan, merenung dan lain sebagainya. Apa dan dimana pun kita mencari ide, sebaiknya berakhir pada satu ide yang paling cemerlang. Biasakan menulis sebanyak ide yang kamu temukan. Kemudian pertimbangkan untuk mencari satu yang terbaik diantaranya.

Pikirkan pula bagaimana pendahuluan akan dibentuk. Seperti kata teori tentang kepenulisan, bahwa pendahuluan itu penting. Ia menjadi semacam alat ukur apakah tulisan kita menarik atau tidak. Jika pendahuluan sudah menarik, maka orang cenderung melanjutkan membaca isinya. Kalau isinya memikat, maka pasti pembaca akan menyelesaikan sampai penutup. Intinya tulisan kita dibaca utuh sebagai apresiasi bahwa tulisan kita memang layak dibaca.

Pendahuluan bisa dimulai dengan apapun yang kira-kira menarik. Bisa cerita lucu, dialog yang penting, gambaran yang menantang emosional dan lain-lain. Yang penting diingat, ketika sedang menulis jangan mempedulikan bahasa, salah ketik dan lain sebagainya, menulislah dulu. Biarkan ide mengalir keluar dengan lancar.

Kalau sudah memasuki bagian isi mulailah memasukkan hal-hal menarik. Sebaiknya alur menanjak menuju klimaks. Pembaca akan disuguhi kepuasan berupa penutup yang bisa menggiringnya pada sebuah jawaban, menarik atau tidak, setuju atau tidak, sedih atau bahagia. Pokoknya dua hal yang berbeda itu dipertentang dalam seni menumpahkan kata-kata. Simak contohnya.

Akhirnya kuputuskan untuk melakukan penyelewengan agar dia membenciku. Tetapi dia memaafkanku. Aku gundah sungguh. Aku menyeleweng kedua kali dengan orang yang sama dan minta putus dengannya. Kita putus akhirnya. Sejak saat itu aku benar - benar merasa sangat malas untuk menjalin hubungan dengan pria. Bagiku teman saja cukuplah. Perkara jodoh aku serahkan pada Tuhan saja. Walau dalam hati yang terdalam selalu kumembayangkan ada super hero berhati mulia mau mencoba memahami dan menyatukan hatinya denganku dalam ikatan suci yang disebut pernikahan. Segerakan itu untukku, Rabku. Amien.

Begitulah kehidupan cintaku, para pria datang kemudian menghilang.

Ada satu lagi yang menjadi kekhasan tulisan diatas. Lihat di akhir paragraf penutup. Selalu ada kalimat penegas seperti itu. Hanya satu kalimat saja.

Jangan lupa, pembaca paling senang dengan tulisan yang alurnya mengalir lancar. Kesan perasaan bisa langsung didapat. Apakah kita jadi bersimpati, membenci, memaklumi, mengagumi dan lain sebagainya.Sejatinya narasi adalahbercerita, bermain perasaan lewat kata-kata. Ia butuh diapresiasi untuk sebuah aktualisasi diri lewat penjabaran hasil kerja pancaindranya berupa mata, kuping, hidung, mulut, kulit dan rasa.

Apalagi narasi yang berkisah tentang pengalaman pribadi. Kalau pandai memainkan kata dengan emosinya tersendiri, sudah pasti hasilnya menarik hati. Untuk itu, ayo membuat tulisan narasi. Tidak susah kok. Seperti bagaimana kita menulis Diary. Bedanya kita harus lebih memoles kata dan isi agar bisa menarik dibaca oleh orang lain. Bukan hanya memuaskan diri sendiri. Semangatlah, karena menulis narasi itu tidak susah kok.💪🏻💪🏻

MATERI KEPENULISAN LCWhere stories live. Discover now