Ch. 5 : Lost & Found

Mulai dari awal
                                    

Apapun yang kutulis selalu menjadi kenyataan, sebuah mimpi buruk baru selain mata hijau sialan ini..

Taeyong baru saja membuka file itu. Munculah kalimat diatas yang membuat jarinya bergetar takut.

Aku menyukai seorang anak seusia denganku. Tampan sekali. Kulitnya putih seperti susu. Pipi gemuknya membuatku ingin mencubitnya. Mata hijau, hidung lurus dan bibir peach menyatu sempurna. Namanya Jeffrey.

Tapi, aku bukanlah seorang gay. Aku hanya tertarik padanya.

Tulisan lain dengan judul cerita 'Black Knight' . Taeyong baru ingat jika dulu ia pernah menulis sebuah cerita sekitar 250 halaman saat SMP. Kisah seorang ksatria hitam yang terinspirasi dari sosok Jeffrey.

"My godness. Apa terjadi lagi? tidak mungkin.." Taeyong menutup laptopnya. Sedikit keras. Menutup mukanya dengan kedua tangan sedikit frustasi.

"Hei." muncul sebuah suara. Belum sempat Taeyong membuka wajahnya. Tangannya sibuk mengambil sesuatu di laci dan memasang di kedua matanya. Berbalik badan memunggunggi sang tamu.

"Bisa tidak ketuk pintu dulu sebelum datang, J. Oh dan siapa yang mengizinkanmu masuk kesini?" Tunggu. Taeyong bahkan tidak mendengar peringatan kedatangan seseorang diruangannya.

"Maafkan aku. Kau bisa menghukumku jika kau mau."

"Baik, belikan aku snack dan eskrim yang banyak."

"Eum, aku tidak punya uang."

"Ksatria macam apa kau itu tidak punya uang sama sekali."

Kedua mata J tampak membuka lebar. Dia senang sekali mendengar Taeyong mengakui dirinya seorang ksatria.

"Kalau begitu lain kali jangan seenaknya masuk kesini. Ini ruang pribadiku. Aku butuh waktu untuk diriku. Mengerti?" Taeyong berjalan mendekati J yang berdiri di dekat pintu.

"Siap laksanakan!"

"Maukah kau menginap dan ceritakan tentang negerimu J? Aku sungguh penasaran." Lagi. Kedua mata itu semakin berbinar. Mereka pun pindah ke kamar tidur Taeyong dan menikmati sepanjang malam mendengar cerita J.

Ternyata kau hanyalah ilusiku, J. Kau bukan Jaehyunku..

Taeyong menyadari fakta besar hari ini. Tapi tak membuatnya langsung membenci J. Ia dengan setia masih mendengar segala kisah yang diceritakannya penuh semangat. Wajahnya memang sedikit mirip dengan Jaehyun namun sikap mereka bertolak belakang. Jika harus memilih, Taeyong lebih menyukai Jaehyunnya. Karena kesempurnaan J tidak pernah nyata.

".... Negeri kami ada diatas kalian. Penuh dengan kecanggihan teknologi berkat Alex yang genius. Dia menciptakan banyak alat, robot dan membuat negeri kami maju. Dia seorang yang pemberani meskipun usianya masih muda. Sangat tangguh dan tidak memiliki kekurangan apapun. Tapi, berkat kecerobohanku. Alex menghilang. Negeri kami semakin kacau tanpanya. Tidak ada yang segenius Alex.."

"Apa yang kau lakukan terhadapnya?"

"Aku menyatakan perasaanku padanya. Hubungan antara pangeran dan ksatria seperti itu dilarang di negeri kami. Tapi kami tetap melanggar peraturan karena aku egois ingin tetap mencintainya. Kini aku menyesal.. Maafkan aku." J menangis. Taeyong menegakkan kepalanya yang tadinya ia sandarkan ke dada J yang bidang. Mengusap air mata yang jatuh di pipinya.

"Kenapa kau menangis? Hey, J. Bukan salahmu sepenuhnya."

Hatiku tercabik saat melihatnya menangis, aku tahu kisah itu dengan baik karena akulah yang mengarang. Tapi, kali ini J ada didepanku. Aku semakin merasa bersalah.

JAEYONG || SEREIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang