Ch. 1 : Your Tale

Start from the beginning
                                    

Lime green eyes.

"Oh my godness! Kau jangan bilang juga memilikinya, J?" Seperti seolah terpikat, Pemuda Lee berjalan mendekat. Sampai matanya berada tepat di depan mata J. Menelaah keindahan kedua mata itu.

"Apa?" Masih terpaku jarak yang sama. Sekitar 10cm diantara keduanya. Taeyong menyadari betapa awkward moment saat itu, dia mundur sebelum berkata lagi.

"Kekuatan itu." sebelah alis J terangkat bingung. Ini pertama kalinya sejak pertemanannya dengan Taeyong, membicarakan suatu hal diluar nalar. Terutama ini kisah menurut sudut pandang Lee Taeyong. Suatu hal yang langka.

"Kau tidak punya?" J mengangkat bahunya.

/suara sirine/

"Kau harus pergi, Johnny ada dirumah." Belum sempat J menjawab. Taeyong sudah berjalan melewatinya menuju pintu keluar dan berjalan cepat menuju rumah utama.

Benar saja, Johnny sedang berjalan dengan langkah memburu kearah Taeyong. Mendadak wajahnya berubah tegang. Ketakutan. Dihadapkan dengan postur badan yang lebih besar dari J dan darinya. Jangan lupakan betapa mengerasnya rahang seorang Johnny walau dari depan.

"Kau tahu, aku muak sekali mengurusi bocah sepertimu. Kapan kau akan dewasa jika terus membuat masalah. Assh!" Johny berdecak kesal. Semakin gemetaran. Taeyong hanya bisa menunduk.

"T-Tidak, kak. Aku janji ini yang terakhir. Terima kasih sudah mengurus masalahku dengan baik." Taeyong masih menunduk. Sangat patuh pada sosok yang dipanggil 'kakak'.

Seo Johnny, bukanlah kakak kandungnya. Dia sepupu yang bertugas menjaga Lee Taeyong sampai lulus SMA.

"Kuharap begitu. Jika kau berbuat ulah lagi, bersiaplah pindah ke Amerika." Kata Johnny final. Ia melewati tubuh kurus Taeyong yang lemah itu begitu saja, menuju ruang singgasananya.

Tes. Tes. Taeyong menangis. Airmatanya mengucur hebat turun dari hidung lurusnya menuju lantai dingin. Ia berburu mengusap sumber kebasahan itu sebelum Johnny melihatnya. Ia tidak ingin dianggap lemah, begitu pikir Taeyong. lalu ia kembali menuju ruang pribadinya.

J sudah pergi. Tanpa meninggalkan jejak apapun. Entah dia keluar darimana, yang Taeyong tahu, J itu selalu punya pintu rahasia untuk bisa kesana tanpa ketahuan dan itu masih menjadi misteri terbesar bagaimana J selalu datang dan pergi dengan mudah. Ia pun tak pernah menanyakan tentang itu pada J. Arti lain, Taeyong tidak begitu peduli.

Taeyong memejamkan matanya erat. Menahan sebuah kesakitan yang menyerang dadanya. Air matanya turun perlahan. Tangan sebelahnya masih berusaha menenangkan jantungnya yang berdetak cepat.

"Kau menyebalkan Jaehyun, kau menyebalkan.. Aku benci kau seumur hidupku!!"


[ D-99 ] At Art & Design SMB High School

Hari itu cukup panas untuk musim semi, pertanda musim panas akan hadir beberapa hari kedepan. Langitpun membiru indah dengan guratan putih seperti kapas. Seorang pria sedang berdiri di perbatasan rooftop sekolahnya. Menikmati bunga sakura yang berterbangan. Terkadang tangan kecilnya akan mencoba menangkap bunga sakura lalu menerbangkannya lagi.

"Cantik.." Sebuah suara berhasil membuat suasana hatinya berubah seketika. Lengkungan senyum yang tadi terukir kini perlahan turun. Masih membelakanginya seolah tak peduli.

"Ayolah, hei! Aku hanya ingin ngobrol denganmu." Taeyong membenci suara itu. Matanya terpejam erat menahan kekesalan. Menghela nafas cukup berat sebelum berbalik.

"Jadilah pacarku..." Pria dengan tinggi lebih daripada Taeyong sedang tersenyum. Dikiranya pemuda Lee akan menjawab, yang ada dia mengacuhkannya. Berjalan melewatinya.

JAEYONG || SEREIN ✔Where stories live. Discover now