"Iya kali" hana

Oliv dan ahmad memundurkan punggungnya ke belakang *iyalah

Ahmad memberi isyarat "cabut yuk"

Oliv pun mengangguk

Lalu ahmad dan oliv pergi perlahan lahan. Dan kabur, tanpa membayar indomienya

"Bawa baju?" steven

"Jaga jaga" hana

"Tenda?" steven

"Bawa" hana

"Lu bawa?" steven

"Bawa" hana

"Berapa?" steven

"3" hana

"Bayak bat buset" steven

"Punya abang, adek, ama punya gue" hana

"Pinjem satu boleh?" steven

"Yaudah" hana

"Thanks" steven

"Hmm" hana

"Ahma... D" steven mencari ahmad

"Oliv" hana mencari oliv

"AHMAD MANA?!?! BELOM BAYAR" steven

"OLIV JUGA" hana

"Yaudah gue aja yang bayar" steven

"Gue yang bayar" hana

"Gue aja" steven

"Gue aja" hana

"Gue" steven

"Gue" hana

"Stev....." hana

"Hana... " steven

"Yaudah! Lu yang bayar yah" hana

"Iye" hana

Steven pun membayar makanannya

Hana pun pergi

Di sisi lain *lagi

"Ifa lu sibuk gak?" gavin yang tiba tiba datang

"Enggak" ifa

"Temenin ke situ yuk" gava





























"Gue tau ini terlalu cepet. Sebelum itu, gue mau minta maaf ke elu. Selama ini gue ngebully elu lah, nge sewotin elu lah. Tapi gue ke makan omongan gue sendiri" gava

"Gapapa, gue juga minta maaf atas kesalahan gue" ifa

"Iya gapapa" gava

"Lu mau ngomong apa" ifa

"G-gue suka sama elu" kata gava yang terbata bata
"Llu mau jadi pacar gue gak?" gava to the point

"Whut? Bukannya elu auka sama anak 10 D? Bukannya elu punya pacar? Bukannya lu suka.... " ifa

"Enggak, udah enggak. Sebenernya gue udah mupon dari dia dari december. Gue suka sama lu dari januari. Awal semester 2. Sekarang yang gue butuh cuman jawaban elu, mau atau enggak" gava

"Kalo gue jadi pacar dia, bakal ribet sih. Orang paling ganteng di sekolah anjir! Kenapa harus dia sih? Tapi jujur gue seneng. Gimana plis. Sorry gue gabisa jawab sekarang" kata ifa dalam hati.

Tiba tiba ifa menangis. Dan gava memeluknya.

"Sorry gav.. " di sela sela tangisnya

"Gapapa" gava. "Jujur gue lemes" dalam hati gava

"Gue butuh waktu gav, sorry" ifa

"Iya gapapa" gava

Lalu ifa pergi meninggalkan gava
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hanaaa" ifa

"Eh kenapa lu, gava ngapain elu" hana

"Ke sebelah tenda dulu" ifa

.
.
.

"Kenapa" hana

"Gava nembak gue" ifa

"What the... " hana

"Gue harus gimana" ifa

"Lu suka dia atau enggak" hana

"Awalnya enggak. Tapi asli gue seneng di tembak dia" ifa

"Artinya lu seneng sama dia" hana

"Tapi, dia yang sukain banyak. Gue takut dibully, di terror, di...." ifa

"Kalo lu emang sayang ama dia harusnya lu gapeduli dong" hana

"Tapi sebelum nyesel mending dipikirin baik baik kedepannya" ifa

"Mikirin ke depannya boleh, tapi jangan yang negative" hana

"Gue bingung na" ifa

"Gue yakin kalo gava emang sayang sama elu dia bakal ngejaga lu baik baik" hana

"Gitu ya han" ifa

"Iya" hana

"Tapi, ikutin kata hati lo. Lu mau sama dia atau enggak?" hana

"Mau" ifa

"Yaudah terima lah" hana

"Besok aja deh jawabnya" ifa

Gava

"Gimana gav?" agus

"Belom di jawab, dianya malah nagis. Gue jadi merasa bersalah" gava

"Kalo dia nangis, artinya dia pengen jadi pacar lu" agus

"Bener?" gava

"Bener, mantan gue juga pernah kek gitu. Dia bilang, dia mikir dampak negative nya doang" agus

"Ooo, gue janji bakal jagain ifa" gava

"Sip" agus
"Udah gausah sedih" agus

"Iya iya" gava






























Bersambung.....

---------------------------------------------------------
Episode ter panjang kayaknya

Ada yang lagi bahagia nih...

Awalnya mau setengahnya doang, tapi biar chapter berikutnya beda topik lagi.

Hihi

Yasudah,

VOTE YAH

ADA CINTA DI SMA 💕Where stories live. Discover now