—_—
Junkyu terbaring, tubuhnya sepenuhnya tertutup selimut. Guling ia gunakan sebagai bantal, dan bantal ia peluk seperti guling. Entahlah, ia merasa tak enak badan hari ini. Mungkin ia tidak akan berangkat sekolah.
Beberapa kali ibunya memanggil untuk sarapan, tapi tidak begitu ia dengarkan. Junkyu hanya ingin beristirahat sekarang. Ia berusaha melanjutkan tidurnya, tapi belum juga merasa nyaman.
“Junkyu! Apa kau baik-baik saja, nak?” Ibu Junkyu berteriak dari luar kamar. Tangannya membawa senampan sarapan untuk Junkyu. Ia membuka pintu perlahan. Wanita itu menyimpan nampannya diatas nakas, lalu ia mendekati Junkyu yang sedang bergumul dengan selimut. Perlahan ia menyibak selimut yang menutupi Junkyu. Tangannya menyentuh permukaan dahi Junkyu. Jennie menghela nafas pelan—anaknya demam. Junkyu tidak kunjung membukakan matanya, tapi ia yakin Junkyu sedang mendengarkannya.
“Hmm, Ibu letakkan makanannya disini, Kalau membutuhkan sesuatu kau bisa memanggil ibu. Ibu akan menghubungi sekolah.” Jennie mengusap surai anaknya lembut. Wanita yang masih terlihat cantik itu beranjak keluar dari kamar Junkyu.
“Setelah pulang sekolah, datanglah kesini! Junkyu sedang sakit.”
•^•
Junkyu menyenderkan punggungnya pada senderan ranjangnya. Tangannya mengambil segelas air yang selalu disediakan di atas nakas. Ia bosan. Junkyu mencari handphone nya, berniat bermain game atau memeriksa notifikasi dari sosial media.
Junkyu menyalakan handphone nya. Karena memang sebelumnya ia matikan. Tidak lebih dari 2 menit, benda itu menyala. Terdengar beberapa suara notifikasi masuk. Sebagian besar notifikasi itu berasal dari Teman sekelasnya yang menanyakan alasan kenapa dia tidak sekolah, atau menanyakan keadaannya. Junkyu tersenyum kecil, ia menyadari banyak orang yang perhatian padanya. Junkyu menyentuh satu notifikasi dari aplikasi chat.
Jihoon
Junkyu, dimana kamu?
Junkyu, apakah kamu baik-baik saja?
Jari Junkyu perlahan mengetikkan balasan.
Junkyu
Aku dirumah, hoon
Aku sedikit tidak enak badan
Tapi aku baik-baik saja
Ahhhh syukurlah, istirahat saja!
Maafkan aku tidak bisa menjengukmu
Aku ada sedikit urusan
Junkyu sedikit terkejut Jihoon membalasnya. Padahal ini sudah masuk jam pelajaran.
Tak apa jihoonie
Aku juga sudah merasa lebih baik
Read
Junkyu tersenyum melihat isi pesan dari teman-temannya yang juga khawatir. Tapi tak lama ia merengut kecewa.
Seseorang mengetuk pintu kamar Junkyu dari luar tidak sabaran. Junkyu yang sedang terbaring memutarkan matanya jengah. Ia masih ingin istirahat.
“Masuk saja! Pintunya tidak terkunci!” Teriak Junkyu dari dalam kamar. Tidak memikirkan siapa orang yang mengetuk pintu kamarnya. Ia berusaha kembali tidur.
Orang itu membuka pintu. Ia berjalan mendekati Junkyu yang tidur membelakanginya. Orang itu juga membawa kantong plastik berisi makanan untuk orang sakit.
Ia perlahan naik ke atas ranjang Junkyu. Kantong plastiknya ia tinggalkan di lantai. Orang itu ikut memposisikan tidur di belakang, tangannya melingkar di pinggang Junkyu—memeluknya dari belakang.
Pelukan itu membuat Junkyu risih, merasa asing.
“Ma?” Junkyu mengira itu mamahnya. Matanya masih malas terbuka.
“Aku bukan mamah mu, dia tadi menitipkanmu padaku.”
'Deg'
Suara berat itu?
Orang itu terkekeh pelan.
“kAK YOONBIIINNNNNN!!!!!!”
End.
aSTAGHFIRULLAH, astaghfirullah, subhanallah.
Apaaan inih?!!!
Qleean pasti tau saha aku pan?!!!!
Sengaja space nya dipanjangin, biar keliatan panjang gt lho😭
YOU ARE READING
violeta, ft. yoonkyu
Fanfictionι'll proтecт yoυ, yoυ're мy world, yoυ're мy lιgнт, oн мy нearт. ι'м only ғor yoυ, yoυ're мy vιoleтa.
