1

326 47 3
                                    

Disclaimer: Naruto©Masashi Kishimoto
I just borrowed any Character and story was written by me

TIDAK MENERIMA FLAME DALAM BENTUK APAPUN. Tetapi sangat menghargai jika ada yang memberikan Krisan yang membangun.

DLDR
.
.
.
Gagal Move On


Gagal Move On

Apa sih definisi mantan itu?

Ada yang mengatakan bahwa mantan adalah sebagian dari masa lalu kita. Benarkah? Ya fikirkan saja sendiri.

Ada pula yang mengatakan kalau mantan merupakan seseorang yang pernah singgah di hati kita dan kemudian pergi begitu saja. Nyuuuut (sakit bang :" )

Dan ada pula yang justru pura-pura lupa saat ditanya "apa definisi mantan". Ya, biarkan saja. Toh itu hak dia.

Dan kalau beberapa pemaparan di atas masih begitu mengambang di otakmu, maka Hinata akan sangat dengan senang hati menjelaskan padamu apa itu mantan.

Ehm! Dimulai dari mana?

Jadi begini, sebaiknya kalian mencari posisi yang nyaman untuk membaca dan memahami kata perkata dari tulisan tak bermutu ini, yang sialnya malah di update si author amatiran ini di sebuah aplikasi berwarna jingga keoren-orenan. Jika tidak memposisikan badan dalam keadaan senyaman mungkin dikhawatirkan anda akan terserang penyakit ambeien yang berkepanjangan.

"Langsung saja, kakak!" Teriak Hanabi kesal. Kakaknya yang lemot tapi sialnya cantik ini terlalu membuang-buang kata dengan ocehan yang sangat membuat pening kepala. Hanabi memijit pangkal hidungnya. Kalau saja perempuan berambut indigo yang ada di depannya ini bukan kakak kandungnya, mungkin dia sudah dengan ikhlas menjambak rambut panjang itu.

"Pantas saja Konohamaru menduakanmu. Tidak sabaran sih," sindir Hinata sambil mengibas-ngibaskan rambut kebanggaannya tersebut.

What?!!!

Hanabi yang geram semakin gemas ingin menjambak kakaknya tersebut atau bahkan ia bisa menggundulinya sekarang juga.

"Dan pantas kak Sasuke meninggalkanmu dan menikah dengan gadis rambut Piggy butt itu. Dasar lemot!" Cibir Hanabi yang diakhiri dengan memeletkan lidahnya.

Kini justru Hinata yang geram. Perempatan muncul di kepalanya. Namun Hanabi malah cuek bebek dengan keadaan kakaknya yang sedang murka.

"Dasar adik durhaka! Kulaporkan pada ayah kalau nilai matematikamu hampir memasuki list merah tau rasa kau!" Ancam Hinata yang kemudian tertawa bak Maleficent dan kemudian terbatuk-batuk karena tersedak air liurnya sendiri.

Hanabi mendelik tajam. Ancaman kakaknya ini benar-benar membuat jantungnya berorkestra dengan asyiknya. "Awas kalau kau benar-benar melakukannya!"

"Oh, Hanabi. Aku punya kartu As. Kau sendiri punya apa sampai berani mengancam ku?" Tanya Hinata dengan angkuhnya.

Sialan kakaknya ini. Hanabi mendengus sebal. Kalau saja membunuh itu halal, mungkin Hinata sudah menjadi daging cincang sekarang. Oh, maaf. Itu hanya khayalan. Mungkin Hanabi hanya akan memasukkannya ke kandang singa. Tidak, tidak, Hinata kebal dengan singa. Siapa tahu nanti malah singanya yang jatuh cinta pada Hinata. Secara Hinata pernah menaklukkan satu singa kan. Sasuke Uchiha contohnya. Memang bukan singa dalam artian binatang sih. Tetapi justru singanya ranjang. Uhuk!

Jadi, kesimpulannya Hanabi tidak dapat berbuat apa-apa pada kakak menyebalkannya ini. Ah, sialan.

"Baiklah, baiklah...," dengan berat hati Hanabi mengalah dan memperbaiki duduknya. Bibirnya manyun, sebab perasaannya masih dongkol. Ah, kenapa Hinata terlahir sangat beruntung, sih? Tapi dia sial dalam urusan asmara, hohoho.

GAGAL MOVE ONWhere stories live. Discover now