2. KULIAH (2)

7 0 0
                                    

Seorang gadis bersurai panjang menguap di dalam bus yang cukup sepi. Matanya masih sedikit sayu saat menatap deretan gedung-gedung yang bertebaran di penjuru kota seoul.
Hari ini, secara resmi setelah berpindah rumah dari ulsan dia akan kuliah di salah satu universitas bagus di kota seoul. Yang kata orang, tempatnya para artis dan trainee belajar selain sibuk dengan kegiatan mereka.
Ping!!
Gadis itu menatap layar ponselnya. Disana terdapat salah satu notifikasi kakaotalk dari temannya.

'semangat untuk tempat baru aeri kim'

Gadis bernama aeri itu tersenyum, lalu kembali menatap deretan gedung dengan sesekali menguap. Berharap melalui gedung-gedung tersebut dia dapat menyalurkan energi positif akan kedatangannya di kampus yang baru.

***

"Wahh.."
Aeri menatap gedung di depannya dengan takjub, di depannya beberapa mahasiswa berseliweran, ada yang terburu-buru, ada yang bergurau satu sama lain dan juga sibuk bergandengan tangan. Aeri membenarkan tali sepatu yang sempat copot di kaki kanannya.
"Heiii...awassss!"
Brakk--
Aeri mengaduh kesakitan saat sesuatu menendang punggungnya, sedetik selanjutnya di atasnya sudah ada laki-laki dengan rambut keriting meringis.
"Ahhh!"
Waktu itu aeri benar-benar malu dengan insiden tersebut. Dia sedikit menatap kesal pada laki-laki yang menabraknya dengan sepedanya.
"Kan sudah kubilang untuk minggir..dasar" lelaki itu mencibir, bibirnya mengerucut membuat aeri ingin sekali mengucirnya.
"Kau ini...sudah salah masih tetap saja menyalahkanku!" Balas aeri sengit.
"Heiii...kau berani membalasku yaa"
"Memang kenapa?!"
Aeri ikut mengerucutkan bibir, dengan segera dia mengambil buku yang masih tercecer di jalan. Laki-laki dengan rambut keriting itu juga mendengus, mengambil sepedanya dan berlalu meninggalkan aeri yang masih menjadi objek penglihatan orang lain.
Melupakan kejadian tersebut, aeri kembali memasuki pelataran gedung dengan langkah optimis berhubung ini adalah pertama kali dirinya kuliah di seoul. Namun, beberapa langkah kemudian dia melihat seseorang yang familiar, seseorang yang sering dilihatnya di mana-mana.
"Bukankah dia rose blackpink?" Tanyanya pada diri sendiri.

***
Myungsoo terkejut dengan sesuatu di depannya. Gadis itu tak takut saat tau ada dirinya, gadis itu bahkan sama sekali tak melihatnya. Myungsoo menatap laki-laki didepan rose, laki-laki itu ikut menatapnya curiga, seakan myungsoo melakukan kesalahan yang benar-benar fatal.
"Rose ini aku-"
"Kau siapa?" Hardik lelaki itu pelan. Myungsoo sedikit terkejut, tapi kemudian dia tersenyum.
"Aku myungsoo...teman rose waktu masih sekolah.."
Myungsoo menatap rose, berharap gadis itu membalas sapaannya, namun sepertinya dia salah--rose benar-benar tak mau menemuinya.
"Cha ..chanyeol ayo kita pergi" rose berucap pelan, sedikit menarik jaket chanyeol untuk pergi.
"Baiklah.."
Chanyeol menggamit tangan rose, segera menariknya pergi dari myungsoo yang masih terpaku dengan sikap rose yang berubah kali ini. Myungsoo sebenarnya ingin marah, mengapa rose berbuat ini padanya. Padahal dulu, rose sendirilah yang berjanji untuk tidak berubah.
Dan saat rose dan salah satu lelaki--aeri tak tau namanya berjalan melewatinya dengan langkah lebar, seakan tak tau ada manusia yang menatap mereka dengan mata ingin tahu, aeri cuma bisa melongo dengan kecantikan rose yang dapat dilihatnya secara langsung.
"Wahh...dia benar-benar cantik" gumam aeri, masih terpaku di tempatnya untuk beberapa detik selanjutnya.

BREATHDär berättelser lever. Upptäck nu