"Kurang-kurangin ngebacot," sahut Dewa tanpa menoleh.

"Nggak banyak bacot, nggak sukses."

"Are you ready?" Seorang gadis yang mengenakan rok super mini dan atasan sejenis bra berdiri di tengah-tengah Starla dan Dewa.

"There is no reason to say no." Starla menarik seulas senyumnya.

Dewa mulai bersiap dengan motornya, menatap lurus ke jalanan. Begitupun dengan Starla yang kini sudah mulai mengunci helm-nya dan menyalakan mesin. Hingga menunggu wanita di hadapan mereka ini menjatuhkan sapu tangannya, maka Dewa dan Starla akan menggas kendaraan mereka sekencang-kencangnya.

"Go!" Bertepatan dengan kain merah yang terjatuh ke aspal, Dewa melajukan motornya secepat mungkin.

Cowok itu melirik ke belakang, sudut bibirnya tertarik ketika melihat tidak ada Starla di belakangnya. Cewek itu pasti sudah tertinggal jauh. Baiklah, Dewa harus sudah mulai memikirkan apa yang akan ia lakukan ketika gadis itu menjadi babunya.

Dewa kembali memfokuskan pandangannya ke depan, menatap ke arah jalanan. Matanya membulat ketika baru menyadari alasan Starla tidak ada di belakangnya. Gadis itu sudah jauh di depan!

"Sialan!" Gumam Dewa seraya terus menggas motornya hingga pada batas.

Seorang Dewa tidak boleh kalah oleh gadis seperti Starla. Harga dirinya akan jatuh, dan ia akan kehilangan predikat raja jalananannya jika hanya melawan seorang gadis ia akan kalah.

Motor Dewa melaju semakin kencang, membuat posisinya kini semakin dekat dengan Starla. Saat mereka sedang berdampingan, Starla menengok ke arahnya. Bukannya raut wajah takut, gadis itu malah tersenyum.

"EH CALON BABU!" Teriaknya dari balik helm.

"MIMPI!" balas Dewa yang menambah kecepatan motornya hingga full. Meninggalkan Starla.

Telinga Dewa mendengar bunyi yang sangat ia hafal, saat suara motor bergesekan dengan aspal. Cowok itu melirik ke spionnya, benar saja, Starla ternyata jatuh dari motornya.

"Mampus." gumam Dewa.

Namun, tiba-tiba cowok itu memutar motornya. Menghampiri Starla yang tengah terbaring di aspal, pingsan?

Dewa turun dari motornya, menghampiri Starla. Gadis itu terbaring seraya memejamkan mata. Membuat Dewa menendang tubuhnya pelan untuk memastikan gadis itu benar-benar pingsan atau tidak.

"Heh, lo mati?" tanya Dewa seraya menendang-nendang tubuh Starla. Namun, tidak ada jawaban.

Dewa melepaskan helmnya, kemudian berjongkok. Cowok itu meletakkan jarinya di hidung Starla untuk memastikan Starla masih bernapas atau tidak.

"Lah, mati beneran?" gumam Dewa saat dirasa napas Starla tidak mengenai jarinya.

Dengan gerakan kilat, Starla tiba-tiba berdiri. Membuat Dewa cukup kaget karena ia kira Starla sudah meninggal kemudian bangkit lagi. Tanpa sepatah kata apapun, Starla berlari ke arah motor Dewa dan menaikinya.

"Tangan lo bau, makanya gue tahan napas!" ucap Starla sebelum ia membawa motor Dewa kabur.

Dewa yang masih terdiam dengan wajah cengok karena bingung, kini tersadar dan langsung mengeluarkan segala sumpah serapahnya untuk Starla. Sialan, gadis itu telah membodohinya!

Dewa bergegas mengambil motor Starla, untuk mengejar gadis itu. Namun, sayang, kesialan rupanya berpihak pada Dewa hari ini.

"Bensinnya abis, bangsat!" Kesal Dewa. Baiklah, ini sabotase, kemenangan Starla ini sangat tidak adil!

"Gue bales lo, sialan!"

Di depan sana, Starla sudah sampai menembus garis finish. Namun, itu menjadi pertanyaan karena Starla datang dengan motor Dewa. Dan bukan motornya, ini membuat para teman-teman Dewa menghampiri gadis itu.

"Mana Dewa?" tanya Arjuna.

"Kok lo boleh naik motornya Dewa, sih? Gue aja dari dulu pengen minjem tapi nggak dikasih." Kesal Tama saat tahu Starla menaiki motor Dewa. Sedangkan dirinya, jangankan menaiki, menyentuh saja Tama akan langsung kena semprot oleh Dewa.

"Intinya gue menang," ucap Starla.

"Nggak bisa. Kita nggak tahu Dewa di mana, nggak sah nih," ujar Bagus tidak terima temannya dikalahkan.

"Denger, ya, para cowok," Starla membuka helm-nya, menatap kelima cowok itu dengan wajah sengaknya, "peraturannya, siapa yang duluan ke garis finish itu pemenangnya. Nggak peduli caranya mau ngesot, mau naik motor musuh atau digendong musuh? Pemenang, yang sampai finish duluan."

"Sejak kapan peraturannya gitu, Njir!" Celetuk Indra.

Starla menarik senyumnya. "Say welcome to, Bos Starla."

*SCELUS*

FOLLOW IG UNTUK INFO UPDATE DAN SPOILER

(at) we.are.eagle
(at) Dewa_ryoji
(at) Starla.alsca
(at) cantikazhr

Dewa : Scelus (Tersedia di Gramedia)Where stories live. Discover now