#1 Langit dan Benda Jatuh

357 58 28
                                    

"Kakek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kakek..." Panggil Y/n dengan memelas. Dia menghampiri Grandmaster sambil mengangkat beberapa senti gaun kuningnya agar tak menyapu lantai. Ya. Sebenarnya gaun-gaun pemberian Grandmaster terlalu berlebihan dan Y/n harus menggunakannya setiap--sepanjang hari. Bukannya Y/n tidak suka dengan gaun-gaun indah pemberian kakeknya---tapi gaun-gaun itu sangat menyebalkan apalagi saat menaiki tangga.

Jika tangga ditempat ini sedikit tidak masalah. Namun Grandmaster sendiri yang mengatur istananya dengan banyak sekali tangga.

"Ya," Sahut Grandmaster sambil mengamati cucunya yang kesulitan dengan gaun-gaun berjuntai itu. Ia tahu bahwa gadis itu keribetan tapi, Y/n begitu imut dan menggemaskan saat dipandang menggunakan gaun pemberiannya. "Apa kau butuh sesuatu manisku?"

Y/n senyam-senyum lantas mendekati kakeknya itu untuk bermanja. Benar. Orangtuanya telah lama meninggal dan sedari kecil Grandmaster lah yang telah merawat Y/n hingga saat ini usianya sudah menginjak 17 tahun. Namun tidak lama lagi usianya akn menginjak 18 dan Y/n tahu pasti kakeknya akan mengadakan pesta besar-besaran lagi.
"Tidak kakek, aku hanya ingin...mengunjungi."

"Benarkah itu?" Grandmaster sadar, Y/n tidak bertingkah biasanya hari ini. Ia tahu bahwa cucunya sedang menginginkan sesuatu.

"Apa kau bosan dengan gaun-gaunmu?" Aku bisa panggilkan penjahit untuk membuatkanmu gaun baru. Kau belakangan ini suka dengan gaya Asgardian kan? Aku bisa menyewa penjahit dari sana."

"Tidak kakek. Sungguh, aku hanya ingin mengunjungi mu. Dan juga--gaunku itu sudah banyak sekali."

"Oh? Kalau begitu buang saja setengah isi lemari--"

"Ruangan." Y/n memperjelas. Ya koleksi gaunnya sangat banyak. Benar-benar banyak hingga memerlukan satu ruangan penuh hanya untuk kain-kain itu. Grandmaster paling hobi memberikan Y/n gaun-gaun baru--Ya. Dia bisa memberikan gaun baru dalam satu hari.

"Ya---ruangan!"

"Aku sudah melakukan itu SEBULAN yang lalu. Dan ruangan itu sudah penuh lagi."

"Hem..." Grandmaster meletakkan lengannya di dagu sambil berpikir. "Yasudah, kau buang saja semua. Nanti akan kakek belikan gaun baru."

Y/n memijat pelipisnya. "Hadeuh...kakek ada-ada saja. Sudahlah aku akan kembali ke kamarku."

"Dah kakek..." Ucap Y/n sembari memberikan kecupan singkat di pipi Grandmaster, lantas melenggang pergi.

.
.
.

Pov Y/n

Hah...hari-hari yang membosankan.

Aku berjalan menghampiri kasurku, menunduk kemudian menyelipkan tanganku di bawah kolong kasur. Aku menarik sebuah kotak dari dalam sana. Sebuah tempat penyimpanan rahasia yang berbentuk seperti peti harta karun. Tempatku untuk menyeludupkan barang-barang rahasia.

Loki or Lowkey?Where stories live. Discover now