"Kakak mengagetkan ku !," Ai tak mau kalah

"Hahh, kenapa teriak teriak ? Aku bahkan tidak bisa fokus membaca laporan,"

"Shiroko, dia nakal," Ai mengadu

Karane melihat Shiroko yang tampak tenang itu, "hahh, kau mau berteriak sampai suara mu habis, dia tak akan mendengar mu," Karane menggaruk tengkuknya pasrah

"Huft, aku malas memindahkan nya," gerutu Ai

"Sudah sudah, ini sudah malam, sebaiknya kau segera tidur," Nasihat Karane berlalu pergi

Ai masih menggerutu kesal karena ulah si Shiroko. Kucing putih mungil itu, tampak menggosokkan kepalanya di kaki Ai, membuat kekesalan Ai padanya berkurang

"Obat, makanan ringan, tenda, hmm apa lagi ?," Haru menatap Yukari yang tengah duduk di sofa

"Yukari ?? Wah, dia tidur rupanya," Haru terkekeh melihat Yukari tertidur pulas di sofa Haru. Haru pun mengambilkan sebuah selimut lalu memakainya untuk menjaga kehangatan Yukari

08.30 PM

"Syukurlah masih sempat," Aoi turun dari mobilnya, lalu segera menuju pintu rumah Ai dan mengetuk nya

Pintu terbuka menampakan sesosok laki laki yang memiliki wajah persis seperti Ai, Karane

"Oh, Aoi, kenapa malam malam datang ? Ya, ampun, seharusnya kau tidur ini sudah malam," Karane geleng kepala sementara Aoi hanya terkekeh

"Apakah Ai sudah tidur ?," Tanya nya pada akhirnya

"Ehem,"

"Karane-san, onegai," Aoi sweatdrop

"Ahah, iya iya, dia ada mungkin sibuk dengan Shiroko diatas, oh ya, masuk lah dulu, ya ampun aku tidak sopan membiarkan mu di luar," Karane membuka pintu lebih lebar agar Aoi masuk

"Arigatou, Karane-san,"

"Neiro !! Aoi ingin menemui mu ! Segera turun atau ku seret !," Karane berteriak yang suaranya memekakkan telinga Aoi

"Iyaa !!," Ai segera turun dan

BRUK !

Ai terjatuh ketika ia sampai di tangga terakhir dan siapa lagi kalau bukan perbuatan Shiroko yang tidur sembarangan di tangga

"Ai/Neiro !?," Kedua laki laki itu segera menghampiri nya untuk membantunya berdiri

"Aduh.., aku baik baik saja,"

"Fuhh, ceroboh," celutuk Karane

Ai yang kesal itu, menginjak kaki kakaknya, "urusai,"

Karane meringis kesakitan seraya memegangi kaki nya yang mana Ai injak

"Oh ya Aoi, ada apa ??," Ai tak menghiraukan kakaknya itu

"Eh ? Uhm, hanya.. ehm.." Aoi bingung harus memulai pembicaraan dari mana

"Ke kamar saja, disini terlalu berisik," Ai menarik Aoi menuju kamarnya

"Sekarang, apa yang ingin kau bicarakan ??," Ai tampak masa sibuk dengan barang barang nya yang masih berserakan itu

"Kau yakin akan mendengar kan ?," Aoi tidak yakin

"Iya, ceritakan saja," Ai menjawab santai. Entahlah, Aoi merasa bahwa hubungan nya dengan Ai bukan lah seperti sepasang kekasih

Aoi menghela nafas, "Ai, kau tidak menganggap serius hubungan ini, kau seolah masih menganggapku teman mu,"

Mendengar yang diucapkan Aoi, Ai menghentikan kegiatan nya, ia mematung di tempat

"Charoline, kurasa dia masih menyukaimu,"

"Aku tidak menyukai nya," Ai memotong penjelasan Aoi sebelum pemuda itu hendak melanjutkan nya

"Bukan maksudku tidak menganggap serius hubungan ini. Hanya.." Ai menjeda penjelasan nya

"Saat aku melihat mu dengan fans mu, kau tersenyum senang. Melihat wajah fans mu yang sempat tersenyum sinis padaku, aku merasa, memang aku tidak layak berada di samping mu yang dikelilingi banyak fans seperti itu," Ai menunduk

Aoi meraih satu tangan Ai dan mengangkat nya seraya menatap Ai dekat

"Mereka belum tahu seberapa istimewanya dirimu, mereka tidak tahu apa yang telah kau perbuat pada hatiku, mereka boleh mengatakan apapun sesuka mereka karena mereka tidak tahu kita," ucap Aoi

Mendengar ucapan Aoi itu, Ai memeluk nya erat

"Kau satu satunya wanita yang ku cintai," Aoi mengecup puncak kepala Ai

"Aku mencintaimu," gumam Ai dalam pelukan Aoi yang hangat

"Aku juga.."

"Miaw," Shiroko menatap keduanya yang tengah berpelukan itu dari bawah. Ia mengeong pertanda meminta makanan

"Uh, kucing penganggu," gerutu Ai yang masih memeluk Aoi sementara Aoi hanya terkekeh

"Miaw," Shiroko mengeong lagi

"Hahh," Ai menghela nafas dan mencoba untuk melepas pelukan diantara mereka untuk memberi Shiroko makan namun, laki laki itu tampak menahan nya dan memegang dagu nya

"Sebentar, ini sempat tertunda," Aoi tersenyum, lalu ia mengecup bibir Ai

Shiroko menjilat kaki kanan nya lalu menatap keduanya yang sedang berciuman itu dengan polos, kalian tahu, dia hanya seekor kucing kecil yang bertahun tahun bersama Ai















To Be Continued
Story By SatsuAoi15

School And Love #Wattys2019Where stories live. Discover now