ONE ! TWO ! THREE ! LOVE !

Start from the beginning
                                    

"Ah ! Aku tahu maksud mu !," Naru beranggapan

"Paham kan ??,"

"Iya ! Maksud mu Shun jatuh cinta pada Rei ??,"

"Hmm, kurang lebih, tapi kalau kenyataan nya memang begitu, baguslah," Ai lanjut meminum susu original nya itu

"Eh ? Bagus ?," Yuki tidak mengerti

"Iya, bagus, kalau mereka bisa menjadi kekasih mengapa tidak ?,"

"°°°°°°" begitu lah ekspresi teman teman nya

"Ai, memangnya, kau pernah merasakan jatuh cinta itu bagaimana ?," Naru tidak yakin

Mendengar pertanyaan Naru, sontak membuat Ai diam. Ia meremas erat susu kotak yang berada di tangan nya

"A-ai ??,"

"Aku tidak ingin berhubungan dengan laki laki manapun, aku sudah cukup tersakiti dibuatnya," ucap Ai lirih

"Eh ??? Kenapa ?? Apa ada yang salah ??,"

Ai masih diam, seolah tak ingin menjelaskan atau menjawab pertanyaan Naru. Ia tidak ingin lagi mengingat masa lalu nya saat ia berpacaran

"Uhm.." Rei memegangi kepalanya, merasakan pusing yang teramat sangat

"Kau sudah sadar ??," Tiba tiba suara terdengar membuat dirinya membuka mata secara sempurna

"Kau.. Shun ??," Ia bertanya untuk memastikan

"Ah, yokatta kau sadar,"

"Sadar ? Hey, dimana aku ? Mengapa kau ada disini ? Dimana teman teman ku ??," Tanya Rei yang berusaha untuk duduk diranjang, Shun yang melihat itu, segera dibantunya Rei

"... Terima kasih," ucap Rei ketika melihat tindakan Shun yang berbeda padanya

"Kita berada di UKS, kau sempat pingsan karena bola yang Naru lemparkan padamu dan tanpa sengaja mengenai kepala mu. Aku yang membawa mu kesini~," jelas Shun cepat yang nyaris tidak bisa Rei dengar

"Souka, arigatou," Rei hanya membalas kata terima kasih pada Shun

"Hanya berterima kasih ?," Tanya Shun

Rei melirik Shun, "kau ingin apa ?,"

"Lebih dari ucapan terima kasih~,"

"Hufft, terserah,"

"Yatta ! Aku ingin kita menjadi teman," wajah Shun tepat di depan wajah Rei. Membuat Rei salah tingkah

"B-baik ! Kalau itu mau mu, ki-kita teman," Rei mengulurkan tangan nya pads Shun

Shun melihat sejenak tangan Rei lalu melihat Rei. Ia pun menerima uluran tangan Rei dan mereka saling berjabat tangan, masih dalam jangka waktu yang lama

"Sumimasen, Rei, bagaimana ke-" Naru memotong perkataan nya sendiri ketika ia melihat Shun dan Rei saling berjabat tangan

"... Apa aku menganggu ?," Tanya Naru menahan tawa

Shun dan Rei segera menoleh kearah pintu, Rei segera menyingkirkan tangan nya dari Shun sementara Shun menatap Rei sedih

"A-ah Naru, ahaha," Rei tertawa hampa dan berharap agar Naru tidak melihat kalau ia berjabat dengan Shun

"Etto, bagaimana keadaan mu ?,"

"Baik ! Sangat baik ! Oh ya, terima kasih Shun," ia tersenyum pada Shun membuat Shun ikut tersenyum

"Baiklah kalau begitu, kau bisa mengikuti pelajaran seperti biasa lagi kan ?,"

"Um ! Bisa,"

"Baiklah, aku pergi dulu, jaa," Naru berlari keluar ruang UKS

"Fuhhh.. dia datang disaat yang tidak tepat," keluh Rei

"Kenapa ? Setidaknya dia tahu kalau kita berteman," Shun terkekeh

"Ta-tapi bagaimana kalau ia menceritakan kepada teman teman ku yang tidak tidak ?!," Rei panik

"Daijoubu~ bukan kesalahan besar," Shun masih terkekeh

"Fuh,"

Shun terkekeh

Ai duduk termenung di kelas, ia tidak menghiraukan teman teman nya yang sedang ramai karena hari ini kebetulan guru mereka sedang menghadiri rapat

"Ai, memang nya, kau pernah merasakan jatuh cinta itu bagaimana ?,"

Ucapan Naru terngiang di kepalanya, seolah menghantui benak nya hingga ia melupakan dunia nya. Tak sadar, cairan bening yang entah mungkin ia tahan, tiba tiba mengalir bebas di lekuk pipinya

"Ai ?? Kenapa ?? Kenapa menangis ??," Tanya Aoi yang sempat melihat Ai

Ai berdiri seraya menghapus sedikit sisa air matanya. Aoi juga berdiri, karena ia masih meminta jawaban dari Ai

"Ai ?? Kenapa ??," Tanya Aoi sekali lagi, ia berada di depan nya, ia hendak memeluk Ai agar ia tenang

"Menyingkir !," Teriak nya tiba tiba mendorong Aoi lalu berlari menuju kamar mandi

"A-ai..,"













To Be Continued
Story By SatsuAoi15

School And Love #Wattys2019Where stories live. Discover now