ECLIPSE
Genre : Fantasy,Romance, Futanari.
DISCLAIMER
©2018 Copyright Lazy_Monkey96
Cerita hanyalah fiktif belaka, latar, tokoh, dan tempat adalah Fiktif.
Cerita murni dari karangan penulis dan beberapa refrensi tentang cerita Futanari.
Dilarang memplagiat, memperbanyak, dan membagikan seluruh cerita tanpa ijin dari penulis.
Jika ada kesamaan, tidak ada unsur kesengajaan didalamnya.
Karakter di dalam cerita bukanlah karakter asli Lalisa Manoban dan Jennie Kim di kehidupan nyata.
Cerita mengandung unsur dewasa dengan rate 18+.
Terdapat beberapa kata dan adegan Eksplisit di beberapa bagian.
Diharapkan pembaca dapat bijak memilih bacaan, dan berfikir cerita ini bukanlah bentuk kehidupan nyata sang Idol di kehidupan nyata.
Fan Fiction
||
JENLISA.
-------------------------------🌹------------------------
Malam yang dingin seakan membuat tubuh manusia manapun akan membeku seketika, siapapun yang keluar saat cuaca dingin menusuk seperti ini pasti akan menggigil beku dan berakhir mati karna salju.
Keheningan malam yang terasa gelap seakan menyiksa, kerongkongan yang tercekat—napas yang memburu— adalah rasa yang kali ini dirinya coba tepis di dalam sana.
Lolongan serigala beberapa kali ia dengar, dia tidak menggubris panggilan itu terlarut dalam pemikirannya sendiri menatap langit malam dihiasi cahaya bulan purnama.
Panggilan dari para kawanan yang lain tidak Ia gubris kali ini.
Menatap air beriak yang menenangkan dan pantulan cahaya bulan yang semakin membuat tubuhnya bersinar,
menyadari bahwa seluruh tenaganya malam ini datang berkali-kali lipat dari biasanya.
Alexandria Lalice Cobart, ia tersenyum lembut sembari memandang kearah langit.
Kedua Manik cokelat yang menatap sendu langit malam--dimana dirinya esok akan berubah menjadi sosok yang lebih kuat dari sebelumnya.
Menghela napas, hingga sebuah suara jejak langkah kaki terdengar berat menghampiri.
Lalisa, panggilan gadis berparas Swiss-Asia itu tidak menggubris kedatangan sang Ayah.
Ia tahu, bahwa orang tua itu pastilah sangat mengkhawatirkan keadaannya sekarang.
"Kau disini, dimalam pergantianmu." suara parau itu menyapa dengan lembut, Lalisa menyempatkan diri untuk mendongak menatap wajah sang Ayah yang selalu terlihat lebih muda--berbanding jauh dengan umurnya yang dibatas akal manusia normal.
Lalisa hanya berdehem kecil sebagai jawaban, lantas menghiraukan perkataan dari sang Ayah.
Walau seulas senyum tipis di wajahnya melengkung indah ketika menyadari raut wajah sendu sang Ayah.
"Aku baik-baik saja, dan lihat lah Dad~ tubuhku bersinar." Lalisa terkekeh pelan.
Ia tidak perlu menutupi apapun jika berhadapan dengan Pria ini.
Rasa takutnya, rasa tidak percaya akan dirinya sendiri.
Lalisa tidak pernah menutupi itu, jika ia berbicara dengan sang Ayah.
"Aku jelas heran padamu, mereka akan sangat mudah frustasi jika mengalami fase ini.
dan kau bisa setenang ini Lalisa."
Pria paruh baya dengan paras Eropa itu mengambil duduk tetap disebelah sang anak yang hanya betah memangku kedua lutut.
Senyuman lebar dengan gigi yang berbaris rapi itu membuat dirinya tertawa kecil,
mengusap rambut sang serigala muda dengan gemas.
"Aku kan anakmu Dad, anak dari seorang Alpha yang dulu pernah menjadi panglima dikawanannya.
kau meremehkan ku?" kata Lalisa, sembari menatap sang Ayah dengan wajah cemberut.
"Dan berhentilah mengacak rambutku, Aku bukan anak kecil lagi." ucapnya kemudian, menampik halus tangan sang Ayah yang hanya tertawa kecil sembari menggelengkan kepala.
James Cobart--tersenyum kecil tidak sedikitpun lepas memandangi rupa sang anak.
Seorang gadis yang memiliki hal "special" dan hak "special" yang jelas ia tak pernah menyangka akan hal itu.
James tahu betul tentang silsilah garis keturunannya sendiri.
perubahan serigala muda harusnya tak mempengaruhi seorang anak perempuan.
Di garis keturunannya, anak perempuan tak akan mungkin bisa berubah menjadi makhluk buas yang mengerikan.
Terikat dengan yang namanya janji sehidup semati dengan seorang manusia.
Dan kini James baru menyadari, bahwa gadis kecilnya itu sangatlah berbeda dari semua anak perempuannya lainnya.
"Bersiaplah, temui Aku di puncak bukit.
Dan kuharap kau akan baik-baik saja hingga pagi tiba. anakku." ucapnya dengan mata sayu.
Rasa khawatir tersirat dari raut wajah pria paruh baya itu.
James, patut bersedih akan ini.
ia tak akan bisa membayangkan bagaimana perih dan sangat tersiksanya serigala muda yang baru akan berubah utuh di bulan purnama.
Dan lagi, Lalisa adalah seorang gadis kecil yang baru menginjak umur 18 tahun. tepatnya hari ini.
Terlebih, saat dewan adat mengatakan bahwa ada yang berbeda dari putrinya itu yang akan membuat seluruh kawanan Werewolf di belahan dunia gempar dan kalut.
James semakin takut akan itu,
Dan hari ini,
James, tidak pernah menyangka.
bahwa ..
Lalisa benar-benar akan menjadi seorang...
ALPHA--dengan ribuan kawanan di belakangnya.
Menjadi pemimpin tiga garis keturunan murni.
James, takut.
Sangat amat takut, mengingat fakta bahwa para dewan adat tidak akan pernah merelakan diri di pimpin oleh seorang serigala muda yang juga berasal dari garis keturunan dibawahnya.
÷÷÷÷
hellow, aku kembali dengan cerita baru.
fantasi, romance, futanari, mature.
prolog.
...
YOU ARE READING
Eclipse (JENLISA)
Fanfiction[R] Mature 18+ Yuri Area, Futanari(G!P) Sang Alpha melolong pilu, setengah mati berlari dalam kegelapan dan keheningan malam hutan pinus yang menjadi saksi. sungguh ia tak pernah menyangka akan berakhir seperti ini, sebuah pesta kecil diatas bukit d...
