Turned over a new leaf

183 18 2
                                        

Seoul, January 2019

Seorang perempuan cantik terlihat sedang sibuk merangkai bunga, sebenarnya dia bukan seorang karyawan di toko bunga tersebut dia hanya sedang memanfaatkan waktu luangnya untuk membantu Ibunya yang saat ini sedang banyak pesanan rangkaian bunga untuk berbagai acara.

Kebetulan dia adalah seseorang yang sangat menyukai bunga, beberapa pelanggan di toko Ibunya juga menyukai hasil rangkaiannya menurut mereka rangkaian bunga yang dibuat oleh putri pemilik toko tersebut sangat indah dan menarik.

Dia terlihat sangat menikmati kegiatannya tersebut, dia terlalu fokus dengan bunga-bunga yang ada dihadapannya dan tidak menyadari ada seseorang yang sedari tadi sedang memperhatikannya.


"Ya ampun, eomma mengagetkanku saja" seru Seung Mi dengan ekspresi wajah cemberut.


"Eomma sudah memanggil mu beberapa kali tapi kau terlalu sibuk dengan bunga-bunga dihadapanmu dan tidak menghiraukan panggilan Eomma" keluh Seung Hee sambil menepuk-nepuk pundak putrinya dengan lembut.


Seung Mi tersenyum, "Aaaaah mianhae Eomma" .


"Gwenchana, Eomma hanya mau mengingatkan mu ini sudah pukul 07.00 malam, bukankah kau ada rencana makan malam berdua dengan Maru-ssi?"


"Eomma tenang saja aku tidak melupakannya, sebentar lagi juga rangkaian bunga ini selesai" seru Seung Mi sambil melanjutkan kembali rangkaian bunga tersebut.


"Baiklah Eomma hanya mengingatkan takut kau melupakannya. Seung Mi-aah, Kang Maru dia adalah laki-laki yang baik Eomma sangat berharap banyak dengan hubungan kalian berdua"

Seung Mi hanya tersenyum menanggapi perkataan Ibunya tersebut.

Kang Maru dia memang seorang laki-laki yang baik, dia sangat tersentuh dengan kebaikan dan perhatian yang Maru berikan untuk dia dan Ibunya.

Hanya saja Seung Mi tidak tau pasti maksud dari kebaikan dan perhatian Maru yang selama ini ditujukan terhadapnya, rasa suka kah atau perasaan berhutang budi terhadapnya. Lagipula Seung Mi, dia tidak mau mengulangi kesalahan yang pernah dilakukannya dulu, terlalu cepat menarik kesimpulan sehingga salah mengartikan kebaikan yang orang lain berikan untuknya.

Dia ingin lebih berhati-hati dalam mengambil kesimpulan, rasa malu dan perasaan bersalah tentang kejadian di masa lampau masih menyelimuti hatinya.

10 tahun, meskipun sudah selama itu dia masih belum melupakan kenangan pahit tersebut.

Kenangan pahit yang berawal dari kesalahpahaman dalam mengartikan kebaikan yang seseorang berikan untuknya, yang sempat merubahnya menjadi seseorang yang egois dan licik.

Kenangan yang ingin dia lupakan untuk seumur hidupnya, tapi tidak pernah mampu ia lupakan.

Kenangan pahit itu tidak pernah pergi dari kehidupan Seung Mi, entah karena rasa bersalah yang sampai saat ini masih dia rasakan, atau perasaan lain yang masih terkadang dia ingat.



Perasaan itu....





Seseorang itu....

Shining Inheritance SequelWhere stories live. Discover now