Prolog

4.1K 456 51
                                    

"GAK MAU! AKU MAU NIKAHNYA CUMA SAMA BANG FADLI. KALO BUKAN SAMA DIA, AKU GAK MAU NIKAH SAMA LAKI-LAKI!" seru Ocha lantang di hadapan maminya sambil berdiri kemudian menghentak-hentakkan kakinya di lantai macam bocah yang memaksa minta dibelikan es krim.

"Bagus! Mending kamu nikah sama perempuan sekalian daripada sama Si Fadli itu," balas mamanya tak kalah sengit yang kemudian ikut berdiri sambil menunjuk-nunjuk putrinya.

"Dih, mami kok tega sih! Lagian tinggal restuin aku sama Bang Fadli apa susahnya sih...." rengek Ocha pada maminya.

"Susah Ocha! Dia---"

"Dia baik," potong Ocha.

"Iya emang, tapi dia---"

"Dia ganteng," potong Ocha lagi.

"Iya ganteng, tapi dia itu---"

"Dia tajir," kembali Ocha memotong ucapan maminya.

"Ho'oh dia tajir, tapi---"

"Tapi apa lagi sih mi? Kapan lagi punya menantu model Bang Fadli?"

"Iya dia baik, dia ganteng, dia tajir, TAPI DIA LAKI ORANG!!! UDAH PUNYA ISTRI!!!" teriak mami Ocha frustasi. "Astagfirullah, nih bocah kagak ngerti-ngerti mulu dibilangin orang tua. Mau jadi pelakor kamu??? Hah???!!!" Suara maminya menjerit tertahan. Gemes lantaran putrinya susah dinasehati.

"Ya elah mi, kalo pelakor mah nikung dari istri pertama. Aku kan bersedia jadi yang kedua. Bagi rata ikhlas kok aku," jawabnya masa bodoh.

Maminya terduduk, kakinya mendadak berasa lumer kayak iklan coklat di tivi. Punya anak gini amat hadeeehh, pengen tukar tambah aja dah.

.

.

.

.

.

TBC

Diperbarui 28/04/2020

I Want to be Weird with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang