-21-

18.1K 2.1K 74
                                    

"Taehyung?" Langkah kakinya terhenti dan segera menoleh kepada Jungkook yang baru saja memanggilnya. "Ya?"

Jungkook menampilkan seutas senyum lalu dia menutup pintu ruang kerjanya dan berjalan menghampiri Taehyung yang masih berdiri di depan anak tangga. "Apa anak-anak sudah tidur?"

"Sudah, ah sekalian, aku ingin keluar sebentar."

"Mau ke mana kau malam-malam begini?"

"Ke mini market, tidak jauh kok. Boleh kan?"

"Tunggu sebentar!" Lalu Jungkook kembali masuk ke ruang kerjanya dan menghampiri Taehyung lagi setelah mengambil kunci mobil. "Ayo!"

"Eh, kau mau ke mana?"

"Tentu saja mengantarmu. Kalau kau masih ingin pergi, kau tidak boleh menolak."

Taehyung mengusap wajahnya merasa tidak enak pada Jungkook. Padahal dia juga ingin pergi ke suatu tempat dulu. Tapi jika Jungkook ikut, ntahlah jadi pergi ke tempat itu atau tidak. "Baiklah."

Setelah Taehyung sampai di mini market, dia segera mengambil beberapa cemilan yang ingin dia beli. Sebenarnya Taehyung itu sedang susah tidur akhir-akhir ini, jadi dia makan cemilan sebelum tidur karena itu ampuh untuk membuatnya tidur.

"Terimakasih Jungkook." Taehyung tersenyum canggung. Ingin rasanya dia menyuruh Jungkook untuk pulang lebih dulu tapi sepertinya tak sopan mengusir majikan mu sendiri yang sudah sangat berbaik hati. Dia melanjutkan, "em, aku-"

"Ada yang ingin kau beli lagi? Atau kau ingin pergi ke mana dulu?"

"Aku hanya ingin berjalan-jalan saja sebentar."

"Ke mana?"

"Itu, aku-"

"Aku tidak akan mengijinkan mu kalau kau mau pergi sendiri. Ini sudah malam, Taehyung."

"Yasudah." Katanya mengalah saja membuat Jungkook terkekeh. "Jadi, bagaimana?"

"Iya, temani aku." Taehyung berjalan lebih dulu untuk masuk ke dalam mobil. Mungkin nanti bisa Jungkook dia suruh menunggu di mobil saja.

Mata Jungkook melebar, heran dan tak percaya sesampainya di tempat yang dituju Taehyung. "Kenapa kau tidak bilang saja kalau ingin pergi ke taman bermain, hm?"

"Diamlah!" Taehyung berjalan lebih dulu untuk masuk ke taman bermain. Dia mencari-cari tempat duduk yang sekiranya tidak terlalu jauh dari jalanan. Karena memang ini sudah malam dan hanya dengan Jungkook saja di tempat ini. Justru menurutnya ini lebih berbahaya.

Jungkook ikut menduduki bangku yang Taehyung duduki. Tidak kok, Jungkook tidak dekat-dekat apalagi mengambil kesempatan. Atau mungkin, belum?

"Kau sering kemari?" Tanyanya sambil melihat Taehyung yang sudah menjilati es krimnya. Sebenarnya Jungkook tadi melarang untuk membeli es, namun Taehyung nya keras kepala dan justru mengancam akan memborong banyak es krim lalu di habiskan malam ini juga.

"Bukankah kita juga bertemu di sini kan?" Bukannya menjawab, justru Taehyung kembali bertanya. Dia masih asyik menjilati es krim vanilla nya. "Artinya, iya."

Jungkook tertawa. Kenapa jadi menggemaskan begini. Matanya terus memperhatikan Taehyung sampai ibu jarinya dia gerakkan untuk menyapu sisa es krim di bibir Taehyung. "Hah, kenapa tadi tidak membeli tisyu sekalian ya?"

"A-apa kotor sekali?" Jawabnya mendadak gelagapan.

"Coba kemari," Jungkook menangkup wajah Taehyung dan mengelap kembali sisa es krim di sudut-sudut bibir Taehyung. "Kau seperti Eun Hee dan Eun Jung saja."

Taehyung tertawa. Kemudian dia mengalihkan wajahnya untuk menatap lurus ke depan. "T-terimakasih, Jungkook."

"Iya, apa kau juga sering kemari malam-malam?"

"Sebelum aku berkerja denganmu, aku rasa iya."

"Apa ada yang spesial di sini?"

"Tidak sih, hanya saja aku merasa nyaman dan tenang di sini. Aku bisa melupakan masalah ku sejenak."

"Mau cerita?" Tawar Jungkook dengan tulis. Tapi sepertinya berbeda dengan Taehyung yang diam saja dan terlihat tidak nyaman. "Ah, aku tidak memaksamu kok. Tapi aku akan mendengarkan kalau kau ingin menceritakan apapun. Datang saja padaku!"

"Terimakasih." Rasanya justru tidak enak. Tapi Taehyung belum siap untuk menceritakan apapun kepada siapapun selain Jimin.

"Kau dingin?" Tanya Jungkook yang melihat Taehyung menggesekkan jari jemarinya. "Em, sedikit sih."

Jungkook menggeser duduknya mendekat pada Taehyung. Dia juga hanya memakai kaus jadi tak mungkin kan untuk melepaskan nya dan memberikan nya pada Taehyung. "Maaf ya." Tangannya dia lingkarkan di pinggang Taehyung. "Apa masih dingin?"

"Em aku-" perkataan nya terhenti saat manik matanya bertemu dengan milik Jungkook. Menenangkan dan membuat nyaman saat Taehyung menatapnya. Bahkan wajahnya serasa memanas.

Jungkook memperhatikan apa yang ada di wajah Taehyung mulai dari dahi, mata indahnya, bulu mata yang lentik, hidung bak perosotan tk, pipi yang membuat gemas dan terakhir bibirnya yang tidak terlihat merah seperti biasanya.

Tangan Jungkook yang satu lantas mengusap lembut pipi Taehyung, wajahnya semakin dia dekatkan lalu-

"Hachu! Hachu!"

Keduanya menjauhkan tubuh, menggeser duduknya agar berjarak dan mendadak canggung. Taehyung yang tadi bersin, mengusap pangkal hidungnya. Mencoba berkata dengan normal, "S-sepertinya makin dingin, kita pulang saja ya?"

"I-iya, ayo kita pulang!"

Di dalam mobil pun mereka berdua tidak saling bicara. Tidak seperti saat berangkat yang mengoceh membahas ini itu. Mereka diam saja.

Taehyung cepat berlari ke dalam rumah meninggalkan Jungkook yang tertinggal di belakangnya. Menaiki tangga dengan cepat dan menutup rapat-rapat pintu kamarnya. Punggungnya tersandar di pintu, kedua tangannya memegangi dada.

"Kenapa, jantungku bisa berdegup cepat sekali?"

Babysitter || KookV ✓Where stories live. Discover now