.
.
.

“Tetsuya-sama.”

Orang yang di panggil   hanya menampilkan wajah datarnya. Ia mengernyitkan dahinya bingung, untuk apa dia ke sini ?.

“Ada apa?” tanyanya.
Wanita itu menunduk takut,ia takut jika akan menerima amarah dari majikannya itu.

“Maaf Tetsuya-sama,Tuan muda Mizuki hilang,” ucapnya takut- takut.

“Apa!!! Bagaimana bisa?”

Ucapnya panik. Ia sadar untuk tidak  marah,kali ini ia harus menahannya,ia tidak ingin membuat keributan di kafe dan mempermalukan dirinya sendiri.

“Tuan muda tadi meminta saya untuk memesankan minuman kesukaan anda,setelah saya kembali saya tidak menemukan Tuan Muda ,”

“Lalu kenapa kau tidak mencarinya ?!"

“Saya panik Tetsuya sama,  dan saya langsung menyusul anda ke sini."

“Kenapa kau ceroboh sekali ?!” ucap nya kesal,ia berjalan keluar dari toilet dan langsung kembali ke meja di mana mereka hendak makan bersama.

Tetsuya tidak habis pikir .  Pengasuh yang ia baru saja pekerjakan dalam kurun waktu yang singkat sekitar 4 jam yang lalu,karena ia merasa kasihan pada gadis yang katanya baru saja sampai di Tokyo  dan ingin mengadu nasib di Ibu kota itu.

Pengasuh itu bukannya tidak tau jika majikannya itu sedang menahan amarahnya,ia bisa melihat amarah yang membuncah itu dari raut wajah dan sorot mata majikannya itu.

“Ma—maaf Tetsuya-sama.”

“Diamlah atau kau ku pecat detik ini juga,maafmu tidak akan mengembalikan anakku,!!!" hardiknya pelan seperti berbisik.

“Saya mohon Tetsuya-sama jangan pecat saya,saya masih harus membiayai hidup Ibu dan 2 adik saya.  Jika saya dipecat saya tidak tahu harus bekerja apalagi, apalagi saya hanya lulus sekolah menengah,” ucapnya sambil terisak.  Memohon pengampunan.

Tetsuya  mulai iba dengan cerita pengasuh putranya itu. Sebenarnya Tetsuya adalah orang yang  baik, teramat baik malah,tapi jika sudah menyangkut keluarganya ia akan menjadi binatang buas  yang siap menerkam siapapun tanpa memandang siapa orang itu.

Tetsuya menghela nafas.

" Sudahlah,jangan menangis, aku  maafkan kali ini,tapi tidak untuk lain kali."

“Terimakasih Tetsuya-sama, terimakasih banyak,” ucapnya sambil menghapus air matanya.  Berulangkali  membungkuk untuk menunjukkan rasa terima kasih yang begitu besar.

“Sebaiknya sekarang kau pulang kerumah lebih dulu. Ini uang ambil,naik lah taxi,” ucapnya  Sembari memberikan beberapa yang kertas pada pengasuh anaknya.

“Baik Tetsuya -sama ,!!”   Balas pengasuh itu tanpa membantah.

Setelah pengasuh anaknya pergi Tetsuya langsung bergegas mengeliling kawasan sekitar cafe yang dia datangi.   Kemungkinan anaknya belum pergi terlalu jauh .

'Sayang Jangan membuat Kaa-san cemas,!' Batin Tetsuya saat berlari ke luar cafe untuk mencari anaknya .

.

.

Brug ..

Seorang anak kecil,usianya sekitar 5 tahun itu terduduk setelah ia menabrak seseorang yang lebih besar dan tinggi darinya.   Anak kecil itu sedikit meringis saat ia memegang pinggangnya sendiri.

“Kau baik-baik saja ?” ucap lelaki yang tidak sengaja menabrak anak kecil itu.  Ia membantu anak kecil laki – laki itu berdiri.

“Terimakasih Paman. " ucapnya merasa bersalah dan menunduk.

DESIRE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang