5. Kampung

1.3K 201 7
                                    

Hari ini lumayan terik. Jev dan Ica sama-sama lagi sibuk dengan kegiatan kampus sehingga mereka belum bisa ketemu sejak kemarin lusa.

Kepanasan, Ica melangkahkan kakinya menuju toko didekat kampus dan mengambil satu cup eskrim dari sebuah brand terkenal rasa stroberi. Setelah membayar, ia langsung memakan eskrimnya dalam perjalanan balik kekelas.

Eskrim itu sudah habis padahal ia belum sampai kelas. Ketika Ica menunduk sedikit untuk membuang cup bekas eskrimnya, ia merasakan ada seseorang yang berdiri didepannya. Yang tidak lain tidak bukan adalah Jev.

"Celemotan banget makannya, sini." Kata Jev sambil menyapu bekas eskrim ditepi bibir Ica dengan jempolnya.

Ica hanya meringis kecil. "Kok lo bisa disini?" Tanyanya.

"Gue emang pengen ketemu lo, mau ngajak lunch bareng. Udah makan?"

"Belum sih, tapi gak laper."

Jev memincingkan matanya lalu kemudian menarik tangan Ica, "Pasti jawabnya begitu. Ayo, makan dulu."

Yang ditarik pun menurut dan berjalan bersebelahan. Mereka membahas tentang kesibukan masing-masing. Ica bertanya tentang jam tidur Jev karena menurutnya muka Jev sangat layu. Yang dibalas Jev dengan cubitan kecil dipipi Ica sambil berkata, "Kan muka gue emang layu. Mau tidur seminggu juga tetep gini mukanya."

Mereka sampai diwarung makan dekat gedung fakultas Ica. Masing-masing memesan nasi pecel, es teh untuk Jev, dan es jeruk untuk Ica.

"Jev, bentar lagi kan liburan penerimaan maba," Kata Ica sambil mengunyah makanannya.

"Ish, telen dulu."

"Lo balik kerumah atau tetep dikosan?" Tanya Ica.

"Sokab banget? Emang lo tau rumah gue dimana?" Jev balik bertanya.

Ica geleng-geleng sambil nyengir, "Gatau, lo gak pernah kasih tau gue."

Jev menimbang-nimbang, "Hm, belum tau sih. Tapi kayaknya gue bakal pulang."

"Emang rumah lo dimana?" Tanya Ica.

"Coba tebak. Kalo bener dapet cium."

"Hm, karena lo keliatan kayak kokoh-kokoh crazy rich," Gantung Ica sambil berpikir, "Surabaya bukan?"

"Keliatan banget ya? Sini cium." Kata Jev sambil mendekat.

"Hah, gue asal nebak doang tau. Seriusan surabaya?" Tanya Ica memastikan. "Atau jangan-jangan lo boong biar bisa cium gue?"

"Pede banget. Tapi serius, tebakan lo bener." Kata Jev sambil nyengir.

"Jev

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jev.. Gue juga dari surabaya." Kata Ica sambil menatap lurus Jev.

"Hah?!" Jev histeris. "Pulang kampung bareng lah kita, fix!"

Jeviar, 2019 Where stories live. Discover now