Rubah iblis kecil ragu-ragu.

Mungkin... dia lebih baik tidak menyedot energi pendeta Tao, ba?

Dia lebih baik mencari orang lain untuk disedot energinya.

Mata rubah iblis kecil bergerak di sekitar saat dia berpikir dan dia mengambil keputusan.

Setelah itu dia tertidur dalam pelukan pendeta Tao.

6.

"Kemana kita akan pergi?" Rubah iblis kecil yang telah dibawa berkeliling oleh pendeta Tao selama sepuluh hari akhirnya berpikir untuk mengajukan pertanyaan ini.

Pendeta Tao membelai wajah kecilnya dan menggosok rambut rubah iblis kecil sampai menjadi berantakan. "Aku juga tidak tahu. Guru menyuruhku turun dari gunung untuk berlatih. Berkeliling sesukaku dan mencoba dan membantu orang-orang yang membutuhkan."

Rubah iblis kecil menggunakan mata memujanya untuk menatapnya.

Mata phoenix-nya terbuka lebih besar dan pupilnya agak pucat, dikombinasikan dengan wajahnya yang menggoda dan mempesona...

Pendeta Tao itu batuk pelan dua kali dan mengalihkan wajahnya.

Dia memiliki keinginan untuk menciumnya ah.

7.

Ketika mereka datang ke kota kecil, rubah iblis kecil itu menghajar seorang pria dan membawanya kembali ke kamarnya.

Ketika pendeta Tao kembali, dia melihat iblis rubah kecil menghadap pria itu dan melihat pemandangan erotis. Wajahnya langsung menjadi hitam...

"Apa yang kamu lakukan?" Pendeta Tao mengusir pria itu dari tempat tidur dengan satu lemparan. Adapun apa yang terjadi padanya setelah itu, berbaring di koridor disana, maka itu adalah urusannya sendiri.

Rubah iblis kecil mengerjapkan matanya. "Aku mengisap energi Yang."

Wajah pendeta Tao itu menjadi lebih hitam. "Kamu bisa mengisap milikku."

Rubah iblis kecil dengan sedih membuka matanya. "Tapi ibuku berkata setelah aku menyedot energi Yang maka aku harus melarikan diri, setelah itu aku tidak bisa bersamamu lagi ..."

"..."

8.

"Siapa yang memberitahumu?" Pendeta Tao pulih setelah beberapa saat dan mengambil rubah setan kecil ke dalam pelukannya dan menciumnya. "Aku akan membiarkanmu mengisap sepanjang hidupmu."

Pendeta Tao itu berpikir bahwa dia pasti sudah bengkok. Dia mencium bibir rubah jantan dan berpikir itu sangat lembut dan manis.

Rubah iblis kecil itu mengerjapkan matanya dan air matanya jatuh. "Tapi ibuku bilang manusia sangat lemah dan jika aku menyedot terlalu banyak energi Yang, mereka akan mati. Aku tidak ingin kamu mati.... "

Kepala pendeta Tao menjadi dua kali lebih besar.

"Jadilah baik, jangan menangis. Aku tidak akan mati. Aku bukan manusia, aku seorang pendeta Tao yang bisa menangkap iblis ah..." Pendeta Tao itu mencium bibirnya yang lembut dan kemudian mencium matanya, seolah-olah dia sedang menghibur seorang anak.

Rubah iblis kecil itu tiba-tiba tersenyum melalui air matanya.

"Ah Yuan, kalau begitu biarkan aku menyedot energi Yang -mu ba!"

9.

Pendeta Tao merasa bahwa rubah iblis kecil ini pasti dilahirkan sebagai foil*-nya.

(*aku gatau apa maksudnya, karena foil itu kertas timah. Atau mungkin maksudnya adalah pasangannya? entahlah)

Butuh upaya untuk menyelidiki rubah kecil yang sedang berbaring di atasnya. Dia berkata dengan lembut, "Kalau begitu, haruskah aku mengajarimu bagaimana cara menyedot energi Yang?"

Rubah iblis kecil itu dengan patuh mengangguk. Kemudian dia mendengarkan pendeta Tao dan naik ke tempat tidur dan menanggalkan pakaiannya satu per satu.

Pendeta Tao itu merasa tiba-tiba menjadi sangat panas.

Ketika rubah iblis kecil itu mengenakan pakaian, wajahnya sudah sangat menggoda, terutama karena dia baru saja menangis dan mata serta wajahnya merah, dan bibirnya juga sangat, sangat merah.... Dia benar-benar ingin membuat orang kehilangan kendali dan menggertaknya.

Tetapi sekarang setelah dia menanggalkan pakaiannya, pemandangan di bawahnya bahkan lebih indah. Garis pundaknya sangat halus dan otot-ototnya merata. Tatapan pendeta Tao itu bertumpu pada tulang selangkanya sejenak dan kemudian segera menyadari pinggang ramping dan kakinya yang panjang.

Rubah iblis kecil mungkin baru saja mencapai usia dewasa. Benda berharga di antara kedua kakinya sangat kecil, bisa ditutupi dengan satu tangan, tetapi saat ini rubah kecil itu dengan penuh rasa ingin tahu menggunakan tangannya untuk memegang 'si kecil'. Kedua kakinya yang panjang saling bergesekan. "Rasanya bengkak... dan tidak nyaman..."

"..."

Pendeta Tao itu merasa jika dia tidak bertindak sekarang maka dia benar-benar bukan laki-laki.


10.

Pendeta Tao itu menanggalkan pakaiannya dan duduk di tempat tidur dan menarik iblis rubah kecil ke dalam pelukannya.

Rubah iblis kecil itu dengan penasaran menatap pendeta Tao 'kecil' itu {T / N: yaitu pen*snya}. "Itu sangat besar."

Sang Taois dengan tergesa melemparkannya ke ranjang dan melakukan itu padanya sampai mati.

Tangan pendeta Tao itu cukup besar. Dia menutupi tangan rubah iblis kecil yang sedang memegang miliknya sendiri dan perlahan-lahan memindahkannya ke atas dan ke bawah.

Rubah iblis kecil bergerak untuk sementara waktu kemudian tidak mau lagi. Dia meringkuk ke pelukan pendeta Tao dan berkata, "Kamu melakukannya untukku, ba."

Mata pendeta Tao menjadi gelap dan dia mengulurkan tangan dan... membelai pantat rubah iblis kecil.

[TAMAT] The Two-Tailed Little Fox Demon and His Taoist Priest Gong [BL]Onde histórias criam vida. Descubra agora