05. The Reason

11.2K 1.9K 468
                                    

Alpha - Huang renjun

"Shuaaaa ini ada temen kamu dateng !"

Kudengar teriakan mama dari luar sana. Aku yang berdandan di depan cermin ini sebenarnya agaj sedikit terkejut karena suara mama yang begitu keras dari luar sana. Entahlah ini panggilan pertama atau mungkin panggilan ketiga ㅡmaksudku, aku tidak mendengarnya di dua panggilan sebelumnya. Haha ini hanya spekulasiku saja karena suara mama tidak seperti biasanya.

"O-oh iya maaa bentar Shua keluar" teriakku.

Aku sudah tau siapa yang datang, bukan lain adalah Huang Renjun. Karena saat disekolah kami sudah janji untuk keluar. Bukan berkencan... seperti yang kukatakan padanya sewaktu di sekolah, aku akan membantunya untuk beradaptasi dengan lingkungan manusia. Jadi kupikir dengan mengajaknya berjalan-jalan di luar sekaligus mengobrol bisa membantunya. Maksudku.. dia harus lebih membiasakan diri lagi untuk dekat dengan manusia dan mengobrol bersama mereka. Yah.. layaknya manusia normal.

Setelah kurasa cukup dalam hal berdsndan, akupun keluar dari kamar dan mendatangi Renjun yang sedang duduk di kursi yang ada di ruang tamu. Aku hanya tidak suka membuat tamuku menunggu terlalu lama. Meskipun sebenarnya aku adalah orang yang lambat apalagi masalah bangun pagi untuk sarapan dan pergi ke sekolah, aku adalah yang terbelakang. Tapi percayalah. Ketika aku sudah membuat janji, aku akan betusaha semaksimal mungkin untuk tepat waktu.

"Mau keluar ya ?" Mama menunjukkan smirknya.

"Iya ma. Aku keluar bentar sama Renjun" jawabku

"Ooh namanya Renjun.. yaudah pulangnya jangan kemaleman Ok" kata mama-"Renjun kalo Shua macem-macem seret aja pulang ke rumah"

"Maaaa !" Pekikku

"Hehe iya iya sudah sana ntar kesorean... pulangnya tambah malem"

Aku dan Renjun pun segera menarik Renjun pergi dari sana sebelum mama semakin berbicara yang bukan-bukan. Jujur, mama sering mempermalukanku didepan teman-temanku. Karena itu aku jarang menyuruh Jeno dan Jaemin datang kerumah lewat pintu utama. Aku selalu menyuruh mereka datang lewat jendela kamarku. Mama pasti akan membicarakan hal-hal konyol yang kulakukan. Aarrgghh memalukan sekali.

"Bytheway... mama kamu memang psikopat ya ?" Renjun berbicara ditenga-tengah perjalanan

"Y-ya ? apa kamu bilang ? psikopat ? hell.. yah gak lah" kataku

"Habisnya aku disuruh nyeret kamu ke rumah klo kamu macam-macam. Itukan sadis"

"Astagaaa Huang Renjun !!! ini deh.. kamu harus banyakin bergaul sama manusia. Mama tuh Cuma bercanda"

"Oh bercanda. Aku kan gak tau"

Aku tidak membayangkan jika tadi Renjun tidak membahas soal ini.. dan kebetulan aku bertingkah aneh nanti, DIA SUNGGUH AKAN MENYERETKU ㅡohh tidak membayangkannya saja sudah membuatku merinding. Bagaimana bisa dia sungguh beranggapan apa yang diucapkan mama tadi adalah serius ? Aish vampir satu ini. Sebelumnya dia pernah bilang kalau dia sudah biasa ada didekat manusia. Aihh.. tapi pengetahuannya tentang pemikiran manusia masih sangat minim. Apa dia tidak bisa membedakan ekspresi yang artinya manusia sedang bercanda atau tidak ? Hmm.

"Jadi hari ini kita mau ngapain ?" Tanya Renjun

"Hmmm.. kita mulai dari yang dasar dulu deh.. contohnya ngelakuian yang biasa dilakukan sama manusia sehari-hari.. biar orang-orang gak curiga klo kamu vampir. Soal gak bisa ngontrol diri sama darah itu ntar aja deh" ujarku.

Alpha | Renjun ✓ [SUDAH TERBIT]Onde histórias criam vida. Descubra agora