"Maafin Ranna mah.."

Ibu Sam menggeleng.
"Tidak.. kamu tidak salah Ranna. Menyukai pekerjaan mu tentu tidak salah. Papah Sam pun tak mau mama menyalahkan mu Ranna. Ya, karna memang bukan salah mu. Sam sudah cukup dewasa untuk mengurus dirinya sendiri" ucap Ibu Sam.

"Mah.. Ranna.."

"Mamah hanya kecewa dengan diri mamah sendiri. Harusnya mama tidak membebankan mu untuk menjaga Sam."

Tangis Ranna pun pecah begitu saja.

"Maaf Ranna minta maaf.. Ranna yang salah. Ranna yang memaksa untuk kerja. Ranna yang tidak lagi memprioritaskan Sam." Isak Ranna.

Ibu Sam menoleh menatap Ranna. Ia juga terlihat sedih.

"Apa aku jahat Ranna? Jahatkah aku jika aku menginginkan mu Merawat sam lebih baik lagi?"

Ranna menggelengkan kepalanya.

"Engga mah.. Ranna yang salah..maafin Ranna"

"Mamah sangat takut sekali tadi Ranna. Kalau cheryl tak ada di sana. Mama sungguh tidak tau akan seperti apa"

Isakan Ranna semakin pecah. Ia tak sanggup mengatakan kalimat apapun. Mengingat bagaimana Ia bersenang-senang di luar sana.

"Apa kamu sudah tidak mencintai Sam, Ranna?"

Ranna mengangkat wajahnya, Ia menatap Ibu mertuanya itu. Lalu menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Ranna cinta sama Sam..sangat mah."

"Jika tidak lepaskan saja dia Ranna.. Biarkan mama yang menjaganya."

"Mah jangan bilang gitu mah.. Ranna tau Ranna salah. Tapi demi Tuhan Ranna masih mencintai Sam. Hanya Sam. Ranna janji akan menjaga Sam lebih baik lagi" ucap Ranna masih dengan isakannya. Ibu Sam pun menangis terisak. Ia mengenggam tangan ranna dan menangis di sana.

"Maafkan aku yang egois Ranna. Maafkan aku yang hanya memikirkan Sam. Tapi mama sungguh tidak sanggup kehilangan lagi. Apapun akan mama lakukan untuk Sam hanya untuk Sam. Maafkan mama Ranna. Maafkan mama" ucap ibu Sam, yang kini merosot dari kursinya dan memohon pada Ranna.

"Mah.. jangan seperti ini mah. Mama ngga egois. Mamah ngga salah. Ini salah Ranna. Maafin Ranna mah tolong."

Rasa beraalah memenuhi seluruh relung hati Ranna. Bagaimana mungkin karna rasa cemburunya Ia tega menelantarkan suaminya itu. Dia benar-benar wanita tidak tau diri setelah apa yang di berikan keluarga Sam untuknya.

***
Cheryl akan duduk di kursi jaga, namun Revi menarik tangannya.
"Lepaskan aku.."
"Kamu sengaja kan?"

"Aku ngga ngerti maksud kamu. Lepasin tangan aku"

Revi bergeming.

"Revi aku bilang lepaskan! Ini sakit" ucap Cheryl dan meronta. Revi melepaskannya begitu saja hingga cheryl terjatuh. Cheryl menatap tak percaya pada Revi. Bagaimana bisa Revi yang dulu di kenal sangat lembut kini bisa memperlakukannya seperti itu.

"Rev..ada apa dengan mu sebenarnya hah?"

"Menjijikan.. kamu sengaja kan bilang itu di depan Ranna? Kamu sengaja berbicara seakan-akan Ranna tidak pernah mengurus Sam!"

"Aku ngga ngerti apa maksud kamu"

"Cukup! Berhentilah berpura-pura Cheryl. Aku mengenal mu!"

Cheryk berdiri dan kini menatap Revi dengan terluka dan menantang.

"Yah.. aku sengaja! Kenapa Memang? Aku sengaja mengatakannya di depan mama!" Bentak Cheryl.

"Kamu.."

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Where stories live. Discover now