"Yak! Brengsek! Apa yang kau katakan tadi?"

"Hidung babi tak punya otak yang tak bisa membedakan kotorannya sendiri,"

"Beraninya kau mengataiku seperti itu huh?"

Mereka pun berkelahi dengan hebatnya, orang-orang berusaha melerai kedua pemabuk itu. Wajah yang tak asing bagi Ah Young jatuh didepannya, dengan sekali hantaman tinju yang mendarat tepat di wajahnya. Namja itu berusaha untuk bangkit, namja itu melihat mata Ah Young nanar. Ah Young yang kaget, hanya bisa diam terpaku sembari memegangi tas gitarnya yang sedari tadi ia genggam pegangannya untuk menghilangkan ketakutan yeoja itu. Pemabuk satunya melihat tas gitar Ah Young, lantas merampasnya. Jelas Ah Young menahannya, tapi perbedaan kekuatan pun akhirnya terlihat juga. Pemabuk itu berhasil mengambil tas gitar Ah Young, dibukanya tas itu didapati sebuah gitar klasik akustik berwarna hitam dengan inisial AY di gagang gitarnya terpasang apik ditempatnya. Diambilnya gitar itu, lantas diayunkannya gitar itu kearah namja yang masih tersungkur dihadapan Ah Young. Tanpa pikir panjang dipukulnya badan namja itu dengan gitar Ah Young hingga gitar itu pun tampak retak dibagian badannya. Melihat hal itu Ah Young pun membulatkan matanya, seraya menghampiri pemabuk itu.

"Yak! Pabo! Yaaaaaaaak!!!! Gitarkuuu!!" teriak Ah Young sambil memukul dan mencakar dengan brutal.

"Yak! Wanita sialan! Kemari kau!" teriak pemabuk satunya.

Mendengar hal itu, namja yang secara tidak langsung Ah Young tolong pun menggandeng tangan Ah Young dan membawanya pergi. Mereka menembus kerumunan dan berlari sejadinya. Tangan namja itu sungguh dingin, Ah Young hanya bisa melihat punggungnya dari belakang. Mereka berlari sangat jauh hingga akhirnya berheti di sebuah toko. Napas mereka memburu, seperti akan mati saja, Ah Young pun mengibas-ngibas rambut yang ia biarkan terurai. Rambutnya sedikit basah karena keringat yang mengucur.

"Yak! Siapa namamu?" ujar Ah Young sembari menendang kaki namja itu.

Mendapat serangan dikakinya, namja itu merintih sejadinya. Dipengangnya tulang kering yang ditendang Ah Young tadi.

"Yak! Apa yang kau lakukan?"

"Aku bertanya siapa namamu?"

"Gun Woo, Park Gun Woo, wae?" ujarnya sembari mendekat kearah wajahku.

"A.. ehm, G.. Gun Woo~ssi, aku rasa pengaruh alkohol sudah membuatmu hilang kendali huh? Gitarku.. ah, tenang Ah Young~ah, kau! Belikan aku sebuah gitar baru!"

"Ne?"

"Gitar, belikan aku gitar baru,"

"Bukan aku yang merusaknya, mintalah pada ahjusi tadi, lagipula aku sudah menyelamatkan hidupmu, impas,"

"Omo, kalau kau tak mau, akan kulaporkan ke polisi,"

"Lapor saja, aku adalah polisi,"

"Hahaha.. kalau kau polisi aku Miss Korea! (merogoh kantong jas) cukup tebal juga dompetmu, jika kau tak mau membelikanku, aku akan membeli sendiri," ujarku sembari berbalik.

Dijangakaunya tangan Ah Young, dipasangnya sesuatu benda metal ditangan Ah Young. Badan Ah Young pun di tariknya kebelakang, tak bisa menjaga keseimbangan badan Ah Young jatuh dipelukan Gun Woo. Dengan sigap Gun Woo menangkap tubuh Ah Young, tanpa sadar mata mereka berpandangan berapa waktu. Karena kaget, Ah Young pun mendorong tubuh Gun Woo kebelakang, tapi badannya tertarik kedepan saat Gun Woo kebelakang. Dilihatnya tangan mereka berdua terikat sempurna.

"Borgol? Kau, memborgolku? Yak! Kau.."

"Seorang polisi, aku sudah mengatakannya padamu," ujar Gun Woo sembari memperlihatkan lencana miliknya.

Handcuffs LoveWhere stories live. Discover now