2.Dua

167 11 13
                                    

Hp ia biarkan di isi daya supaya bisa menyala, sambil menunggu, Dinda memakan roti yang sudah di beli nya, menunggu di minimarket sampai langit sudah menjadi orange yang berarti sudah sangat sore sekali dan dia tidak kunjung di jemput

...

Mata nya ia picingkan ke arah minimarket tersebut, ia menemukan seorang perempuan menggunakan seragam sama dengan nya sedang berada di minimarket, ia heran siapa yang sampai sore begini belum juga pulang ke rumah dan masih menggunakan seragam sekolah. Berjalan menuju minimarket untuk menemui perempuan tersebut. Asing bagi nya, karena seorang perempuan tersebut sangat tidak ia kenali, juga seragam yang masih di bilang baru, warna nya yang masih terang

"Belum pulang?" Tanya nya

Yang di tanya hanya melihat ke arah nya lalu kembali memakan roti

"Ehh punya telinga kan? Bisa dengar ucapan gue?" Tanya nya lagi ke perempuan di samping nya

Akhir nya mengetahui ada yang mengajak bicara, perempuan itu membalas ucapan nya

"Ehh, nanya ke Dinda?"

"Ya iya lah, di sini cuman ada lo doang, ya kali gue nanya ke roh halus, kenapa belum pulang?"

"Belum" Jawab Dinda

"Iya kenapa? Ngapain di sini? Udah sore belum pulang, anak kelas berapa?"

"Nunggu di jemput, kelas 11-IPA 1"

"Siapa nama nya? Gue Tamar Rahmad 12-IPS 4"

Dinda pun hanya melongo karena di hadapan nya ini adalah kakak kelas

"Adinda Kanaya, Maaf ga sopan tadi ka"

"Ohh adik kelas, tapi ko gue ga pernah liat lo di sekolah ya, anak baru? Ko belum pulang ke rumah? Ini udah sore, emang ga di cariin?"

Dinda hanya diam lalu ia menyalakan hp nya, memesan ojek online karena dia merasa takut di tanya-tanya terus-menerus

"Gue nanya, ga sopan banget ga di jawab" Tanya ka Tamar

"Ehh maaf ka, nanya apa ya tadi?"

"Ahh udah lah, lo pulang gih, udah mau malem"

Dinda hanya mengangguk dan tak lama ojek online yang ia pesan datang, ia langsung meninggalkan minimarket tersebut. Sebelum pergi Dinda sempat mengucap kan kalimat perpisahan kepada ka Tamar

"Duluan ka, maaf kalo ga sopan"

Ka Tamar hanya mengangguk lalu Dinda langsung naik ojek untuk pulang ke rumah. Di perjalanan Dinda hanya bisa menarik napas terus-menerus karena ia pasti akan merasa kesepian di rumah nya. Saat sampai di rumah nya, benar saja tidak ada siapa-siapa. Dinda membuka pintu rumah dan langsung menuju kamar, menuju kamar mandi untuk membersih kan badan, setelah itu mengecek hp nya ternyata tidak ada notif apa pun lalu ia memilih untuk memejam kan mata nya dan tertidur.
...
04:30 pagi alarm berbunyi. Dinda bangun dari tempat tidur lalu menuju kamar mandi. 05:30 pagi Dinda sudah siap dengan seragam sekolah nya, ia menuju tempat makan dan sarapan

"Ehh udah siap kamu Din, sarapan dulu, mamah masak nasi goreng" Dinda hanya mengangguk lalu sarapan bersama dengan keluarga

(Ohh iya di sini Dinda itu anak ke-2, dia punya Kakak dan Adik. Nama kakak nya Mia Kanaya dan adik nya Tonny Aditya)

(Pagi hari ini memang ada semua anggota keluarga Dinda, karena kemarin kakak nya sibuk mengurus sekolah baru adik bungsu nya dan juga mengurus pekerjaan baru nya, lalu juga bapak Dinda sedang mengurus rumah lama. Jadi semua orang pulang sangat larut malam)

Setelah selesai sarapan, Dinda langsung berangkat ke sekolah bersama kakak dan adik nya

"Berangkat kak" Pamit Tonny kepada Dinda dan kak Mia

Rasa Yang Sama Namun Tak BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang