Dua puluh Delapan

Mulai dari awal
                                    

"Ranna.. " panggil Sam dan menangkap tangan Ranna. Ranna tak menolak. Ia berhenti tempatnya dan menatap Sam malas.

"Kenapa?"

"Aku sudah minta maaf dengan mu kan.."

Ranna hanya terdiam dan tak menjawab.

"Aku harus apa lagi ?"

"Tidak perlu"

"Kalau gitu kenapa kamu tidak memaafkan ku?", tanya Sam

Ranna menghela napasnya dalam.

" aku maafkan" ucap Ranna dan akan pergi namun masih di tahan Sam.

"Apa lagi?" tanya Ranna.

"Kamu tingga dimana sekarang?"

"Panti"

"Nanti pulang ke rumah ya?", pinta Sam. Ranna menatap Sam sesaat.

" hmm" ucap Ranna mengiyakan dan akan berjalan lagi namun Sam menghadang jalannya. Ia memeluk Ranna.

"I miss you" ucap nya. Ranna tak membalas, Ia justru melepaskan pelukan Sam.

"Sudah? Kalau sudah aku mau kerja"

"Nanti siang makan dengan ku ya?"

Ranna terdiam lagi, terlintas dalam benaknya akan mengiyakan ajakan Sam. Kalau saja wanita yang paling tak di sukai Ranna tidak menghampiri merek.

"Sam.. Kita ada jadwal operasi", ucap Cheryl.

Sam menatap cheryl sedikit kesal. Ia sudah susah payah membujuk Ranna.

" aku tau" jawab Sam

"Ayo.. Hai Ranna.." sapa Cheryl

"Hai" jawab Ranna malas.

"Boleh aku pinjam dulu suami mu?"

Ranna mengedikan bahunya dan memaksakan diri untuk tersenyum.

"Ya.. aku tinggal kalau begitu" ucap Ranna dan berjalan meninggalkan Mereka.

"Ranna" panggil Sam dan Cheryl pun menahan Sam.

"Kamu apa-apaan sih sam?" Tanya Cheryl berbisik.

"Kamu yang apa-apaan"

"Ya kamu sadar ngga sih.. kamu tuh terus-terusan ngejar Ranna kaya orang gila. Kamu ngga denger gossip udah dimana-mana?" Tegas cheryl.

"Istri ku pergi dari rumah.. bagaimana bisa aku diam saja!"

"Berhenti menyebutnya seperti itu sam!"

Sam terdiam, Ia menatap cheryl yang terluka.

"Kamu tidak berniat meninggalkan aku lagi kan Sam?" Tanya Cheryl. Sam menghela napasnya.

"Tidak.. jadi tenanglah. Aku hanya tidak ingin orang tua ku tau tentang Ranna yang pergi dari rumah. Kondisi ibu ku sedanng tidak baik sekarang. Seharusnya kamu bisa ngerti itu" ucap Sam dan meninggalkan Cheryl. Sesungguhnya Ia sendiri tak tau apa yang sedang Ia kakukan benarkah itu sekedar untuk orang tuanya atau memang Ia mulai merasa takut kehilangan Ranna.

***
Nathan melempar Ranna dengan kentang gorengnya. Ranna berdecak malas.

"Kenapa lagi itu muka?" Tanya Nathan.
"Sak meminta ku pulang"

"Lalu..?" Tanya Nathan. Ranna menatap wajah Nathan sebelum menjawab.

"Aku mengiyakannya" sesaat raut wajah Nathan berubah sendu namun dengan cepat pula Nathan tersenyum pada Ranna.

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang