Tak tahan dengan ponsel yang terus mengeluarkan suara, tangannya kemudian terulur mengambil ponsel.

Dahinya sempat mengernyit saat mengecek bahwa suara bising itu bukan dari ponselnya.

Dia kembali menjulurkan tangannya lalu mengambil ponsel lainnya. Dan benar, dari ponsel itulah suara bising itu berasal.

Karena masih mengantuk dengan segera dia mematikan alarm itu dan kembali tidur.

Namun baru lima detik dia memejamkan mata tiba-tiba saja kedua manik itu terbuka cepat dan melotot. Raut wajahnya bahkan menunjukan bahwa saat ini dia tengah terkejut.

Perlahan wajahnya merona kemudian meringis malu saat potongan kejadian semalam terlintas dikepalanya.

Saat pria itu memasuki dirinya dan bibirnya tanpa malu mendesahkan nama pria itu.

"Ibuuu~" Dia merengek sembari menutup wajah dengan kedua tangannya. "Bagaimana ini?" Rengeknya lagi dengan wajah merona. "Ishhh..."

"Kau sudah bangun?"

Suara itu.

Suara Sehun.

Dengan cepat dia menarik selimut hingga menutupi kepalanya membuat Sehun yang melihat itu menyunggingkan senyuman.

Pria itu berjalan menuju lemari lalu mengambil kemeja hitam dan memakainya.

"Ka... kau mau pergi?"

Sehun yang sedang mengancingkan kemeja memutar tubuhnya dan terkikik geli melihat wajah Jiyeon sedikit menyembul dari balik selimut.

"Hm, aku harus bekerja. Kemarin sebenarnya ada pertemuan penting."

"Oh?! Benarkah? Lalu bagaimana__." Jiyeon menghentikan ucapannya saat lagi-lagi kejadian semalam melintas dipikirannya. "Uuuhhh~" Jiyeon kembali menenggelamkan wajahnya dibalik selimut karena malu.

Sisi Jiyeon yang malu-malu seperti ini akan menjadi salah satu favoritnya.

Usai mengancingkan kemeja, Sehun melangkah menghampiri Jiyeon lalu duduk ditepi ranjang.

Jiyeon sepertinya tidak menyadari karena perempuan itu masih betah mengubur diri dibalik selimut.

Tangannya dengan jahil menurunkan selimut yang menutupi wajah perempuan-nya dan nampaklah wajah merona Jiyeon yang dilengkapi dengan kedipan lucu dari maniknya.

"Kau melihat ponselku?"

Jiyeon masih berkedip lucu beberapa kali sebelum akhirnya gugup mencari ponsel Sehun dan saat menemukannya dia segera memberikannya.

"Kau pasti terbangun karena alarm dari ponselku."

"Hmmm, sangat berisik."

Sehun tersenyum. "Aku takut bangun siang makanya aku menyetel alarm tapi ternyata tidak. Maafkan aku."

"....................."

"Tidurlah lagi. Aku tahu kau pasti masih lelah dan mengantuk."

Jiyeon menarik selimut, menutupi setengah wajahnya.

Le Samedi [COMPLETE]Where stories live. Discover now