"Jangan bilang kamu ingat waktu kita ospek dulu" ucap Sam. Cheryl mengangguk.

"Ya ampun sudah lama sekali ya sejak kejadian itu."ucap Cheryl

" 12 Tahun lalu.."

"Ya ampun..aku sudah tua"

Sam mengangguk.
"Kapan kamu akan menikah?" ledek Sam.

"Entahlah, seseorang sudah mencuri hati ku dan tidak mengembalikannya."

"Siapa dia?"

"Kamu" ucap Cheryl. Sam tersenyum hingga matanya menghilang.

"Bercandaan mu yang seperti itu  lah yang selalu membuat ku salah paham pada mu" ucap Sam. Cheryl hanya tersenyum lagi. Senyum di wajah Sam perlahan memudar. Cheryl mendekat dan menusuk pipi Sam dengan jarinya.

"Kenapa lagi ini?"

"Aku bertengkar lagi dengan Ranna semalam." ucap Sam

"Apa lagi?,Dia memaksa mu makan? Atau memaksa mu tidur? Sam aku pikir permasalahan mu itu.."

"Dia mengatakan bahwa aku hanya hidup di bawah bayang-bayang kak indira. Dia bilang menjadi dokter bukan mimpi ku tapi dendam ku. Apa benar begitu? Dan jika benar apa aku salah melakukan itu cheryl? Salah jika aku sayang pada kakak ku?Apa dia cemburu juga pada kakaku?"

Cheryl menghela napasnya. Ia mengusap bahu Sam lembut.

"Apa aku salah Cheryl? Bahkan sekalipun itu dendam, aku tidak menyakiti siapapun. Aku berusaha menjadi yang terbaik. Ranna tidak pernah tau bagaimana sulitnya aku melewati ini. Ini benar-benar berat untuk aku. Aku sungguh menyerahkan semua hidup ku untuk ini" ucap Sam.

Cheryl merangkul lengan Sam. Ia bersandar di sana dan terus mengusapnya.

"Kamu tidak salah sam.. Entah itu mimpi atau dendam yang terpenting adalah kamu tidak menyakiti siapapun" ucap Cheryl.

"Jangan sedih, aku benar-benar tidak sanggup melihat wajah mu seperti ini. Aku ingat baik bagaiman kamu berusaha untuk sampai di titik ini. Dan menurut ku yang hampir tau semua tentang diri mu, kamu ngga salah sam. Ranna lah yang tidak bisa mengerti kamu" ucap Cheryl.

Sam menatap cheryl, Cheryl ikut menengadahkan kepalanya.

"Senyum dong.. Apa harus aku belikan coklat?"

Sam tersenyum kecil.

"Apa menurut mu aku anak kecil?"

Cheryl mengangguk.
"Sometime" jawab Cheryl.

Keduanya menghela napas dalam,kemudian saling tersenyum.

"Mengapa menghela napas mu?" tanya Sam.
"Kamu juga menghela"
"Itu tentu karna masalah Ranna"
"Hmm..kalau gitu itu karna kamu sedang dalam masalah" ucap Cheryl. Sam mengusap kepala cheryl lembut.

"Ish rambutku berantakan" ucap Cheryl

"Tetap cantik kok"

"Tidak cukup cantik untuk bisa menjadi istri mu." ucap Cheryl.

Sam tertawa kecil.
"Kamu tau ngga rahasia kenapa aku menikahi Ranna"

Cheryl menggeleng.
"Aku tidak tau.. Aku benar-benar hampir kena serangan jantung saat kamu bilang kamu ingin menikahinya dan kamu tidak pernah menceritakan alasannya"

Sam mengangguk.
"Tidak ada yang tau"
"Ceritakan dong" pinta cheryl
"Alasannya karna kamu.."
"Aku?" tanya Cheryl. Sam  mengangguk mantap.
***
Ranna mengibaskan bajunya dan rambutnya yang sedikit basah karna hujan. Nathan yang kebetulan ada di sana pun mendekat.

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin