Part 18

51.1K 5.4K 1.8K
                                    

PADA akhirnya Jaehyun setuju untuk membawa Taeyong ke London, ia tidak ingin meninggalkan sang pujaan hati dan membiarkan kejadian seperti kemarin kembali terulang. Sudah cukup Jaehyun kehilangan Taeyong saat itu, ia tidak ingin kehilangan sang Ibu untuk yang ke dua kalinya.

Penerbangan mereka memakan waktu selama 6 jam, itu karena mereka memakai Jet pribadiㅡJuyeon juga berangkat bersama mereka, lelaki tampan itu sudah terlihat bugar, malah Juyeon tidak terlihat seperti pernah terluka. Tubuhnya pulih dengan sempurna, sedari tadi ia terus menjaga Taeyong dan Jaehyun.

Karena mereka bertiga sampai di London pada malam hari, mereka langsung bergegas ke hotel untuk beristirahat. Besok Jaehyun akan memulai pencarian ke Hutan Epping, sebenarnya ini masih menjadi sebuah misteriㅡkenapa juga mahluk sepertinya harus ada di london dan meninggalkan jejak di hutan Epping? Demi Tuhan Jaehyun tidak mengetahui apapun, masih banyak teori yang harus ia pecahkan.

"Jaehyun," Taeyong memeluk Jaehyun dengan erat dan menyenderkan kepala pada dada bidang si lelaki tampan. Sedaritadi ia terus memperhatikan Jaehyun yang melamun, dan Taeyong pikirㅡpasti ada sesuatu yang membuat mate nya itu merasa bingung.

Tersenyum kecil, Jaehyun menggesekan pipi pada rambut si lelaki cantik. "Tidurlah Taeyong, sudah malam. Bukankah besok kau akan ikut bersamaku ke hutan?"

Taeyong menggeleng kecil, ia memainkan jari diatas dada Jaehyunㅡmembuat pola abstrak, sebenarnya kali ini Jaehyun terlihat sedikit seram dengan semua tato hitam yang membalut tubuhnya. Semenjak mengalami pelepasan chakra, Jaehyun tidak bisa menghilangkan tato itu. Mungkin bersifat abadi, jadi selama ini Jaehyun lebih sering mengenakan pakaian tertutup, ia tidak ingin di pandang aneh, atau membuat orang lain ketakutan. Walaupun sebenarnya Jaehyun senang membuat orang ketakutan dan merasa terintimidasi.

"Jaehyun, apakah kau ingat saat kecil kau suka sekali menangis?" tanya Taeyong pada akhirnya; ia terkikik geli saat membayangkan momen itu. Dimana Jaehyun selalu menangis karena Yunho sering memarahinya.

Sebagai penerus ketua Mafia terbesar di wilayahnya, Jaehyun di benar-benar mendapatkan latihan keras. Jika tidak, Yunho akan marah dan selalu mencambuk dirinya. Karena saat itu Jaehyun masih terlalu kecilㅡmungkin berumur 6 tahun, ia jadi sering menangis.

"Itu sudah lama Mom, sekarang aku tidak akan menangis lagi." jawab Jaehyun kesal, bahkan ia memanggil Taeyong dengan sebutan Mom karena kembali memutar ingatan lama.

Taeyong mencibir. "Tapi saat itu Ayahmu memang keras sekali, wajar jika kau menangis. Bahkan aku juga ikut menangis bersamamuㅡaku tidak suka melihatmu terluka Jaehyun." gumamnya; lalu memberikan kecupan lembut di dada telanjang Jaehyun.

Kedua sudut bibir si lelaki tampan terangkat; membentuk senyuman lebar hingga kedua cacat di pipinya terlihat. "Sekarang, aku yang tidak suka melihatmu terluka. Jadi jangan ceroboh dan jangan sampai terluka lagi, karena jika nantinya kau terluka karena akuㅡmaka aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri." ia mengusap lembut surai hitam Taeyong dan mengecupnya lama.

Karena semenjak mereka terikat, Taeyong adalah hidup Jaehyun. Jika tidak ada Taeyong, maka juga tidak akan ada dirinya. Jaehyun muncul di dunia ini karena di lahirkan oleh sang Mate, makaㅡjika nanti Taeyong mati, mungkin Jaehyun juga akan membunuh dirinya sendiri.

"Ya, perhatikan dirimu sendiri sebelum berbicara." ujar Taeyong kesal, memangnya hanya ia yang akan terluka? Bukankah Jaehyun juga pasti akan terluka? Mereka tinggal di lingkungan yang tidak sehatㅡdimana kejahatan bisa terjadi kapan saja, belum lagi, banyak orang di luaran sana yang tidak menyukai Jaehyun.

Menjadi seorang ketua Mafia sebenarnya bukan hal yang bagus. Bahkan jika bisa, Taeyong tidak ingin Jaehyun terlibat di dalam hal seperti ini. Namun ia bisa apa jika Jaehyun sudah berkehendak?

Mother《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang